TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Borussia Dortmund Edin Terjic mengaku tak kaget dengan rekor gemilang Real Madrid di final Liga Champions.
Status Real Madrid sebagai raja Liga Champions kerap menggerogoti mentalitas dan kepercayaan diri lawan bahkan sebelum pertandingan dimulai.
Apalagi menjelang final, terlihat sulit untuk berhenti dan mengalahkan Real Madrid.
Hal itu dibuktikan dengan dominasi Real Madrid setiap kali bermain di final Liga Champions.
Dalam sejarah, setiap kali timnas Spanyol berhadapan di laga terbaiknya adalah melawan Real Madrid.
Menanggapi hal tersebut, Edin Terjic selaku pelatih Borussia Dortmund tak bergeming.
Edin Terjic ingin merusak rekor gemilang Real di final.
“Semuanya mungkin. Jika ada yang menunjukkannya, itu adalah kami,” kata Terjic jelang final melawan Real Madrid.
“Sudah waktunya bagi Real Madrid untuk mengakhiri rentetan delapan kemenangan beruntun mereka di babak 16 besar,” imbuhnya seperti dikutip Bild.
Dalam sejarahnya, Real Madrid menjadi klub yang paling banyak mencapai final, yakni 17 kali.
Real Madrid telah berada di 17 final Liga Champions sejak awal berdirinya.
“Real Madrid” memenangkan sebagian besar final dan memenangkan gelar. Pelatih Dortmund asal Jerman Edin Terzic berbicara selama pertandingan sepak bola Grup F Liga Champions UEFA antara Newcastle United dan Borussia Dortmund di St James’ Park di Newcastle upon Tyne, timur laut Inggris 25 Oktober 2023. (Oli SCARFF/AFP)
Total, Real Madrid memenangkan 14 pertandingan dan hanya kalah 3 kali di final.
Dalam satu dekade terakhir, Real Madrid bahkan mencapai final sebanyak lima kali.
Dan di semua laga final, ia menyapu bersih lawannya dengan kemenangan besar.
Real Madrid memenangkan edisi-edisi tersebut pada tahun 2014, 2016, 2017, 2018 dan 2022.
Jika dicermati, Teržić benar, Real Madrid belum pernah kalah 8 kali berturut-turut di final.
Ini membuktikan Real bisa bermain hebat setiap kali tampil di final.
Rekor sepanjang masa Real Madrid tampaknya didukung oleh pelatih mereka, Carlo Ancelotti. Pelatih Real Madrid asal Italia Carlo Ancelotti selama pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Girona dan Real Madrid di Stadion Montilivi pada 25 April 2023 di Girona. GEN LLUIS/AFP (GEN LLUIS/AFP)
Don Carlo tercatat hanya sekali gagal mengantarkan timnya meraih kemenangan di Liga Champions, yakni saat berada di final.
Satu-satunya momen pahit terjadi pada musim 2004/2005, saat Don Carlo masih melatih Milan.
Dalam pertandingan yang bertajuk “Keajaiban Istanbul”, pasukan Don Carlo dikalahkan secara telak di final.
Lebih tepatnya, Milan kalah dramatis di final Liga Champions melawan Liverpool hanya lewat adu penalti.
Terlepas dari kekalahan tersebut, Don Carlo selalu memenangkan setiap pertandingan final.
Don Carlo memenangkan empat final Liga Champions saat melatih klub.
Juara dua kali bersama Milan (2003 dan 2007) dan juara dua kali bersama Real Madrid (2014 dan 2021).
Kombinasi Real Madrid dan Ancelotti terlihat seperti kombinasi yang mengerikan di Liga Champions.
Di sinilah Dortmund akan menghadapi Real di final Liga Champions tahun ini.
Pada Minggu (2/2/2024), Dortmund akan menghadapi Real Madrid di Stadion Wembley.
Berbekal jalur yang luar biasa, timnya mampu melewati rintangan grup neraka tersebut dan mencapai babak final.
Sebagai pelatih, Terjic nampaknya yakin tidak ada yang tidak bisa dilakukan timnya.
Termasuk mengatasi dominasi Real Madrid di final Liga Champions akhir pekan ini.
Jika berhasil mengalahkan Real Madrid, Dortmund tak hanya akan melampaui rekor gemilang Los Blancos.
Dortmund juga berhak meraih gelar Liga Champions dan memulihkan diri dari kekalahan di final Liga Champions di Wembley 10 tahun lalu.
Tak hanya itu, tentunya akan menjadi perpisahan yang luar biasa bagi juara Liga Champions Marco Reus.
Jadi pantaskah mengharapkan Dortmund menggagalkan dominasi Real Madrid di final?
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)