Liga Arab Putuskan Hapus Label Hizbullah sebagai Organisasi Teroris

TRIBUNNEWS.COM – Liga Arab tidak lagi menetapkan Hizbullah sebagai organisasi teroris.

Kabar tersebut muncul sehari setelah Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki berada di Beirut, ibu kota Lebanon.

“Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris dalam resolusi Liga Arab sebelumnya,” katanya.

“Negara-negara anggota koalisi telah sepakat bahwa simbol organisasi teroris “Hizbullah” tidak lagi digunakan,” katanya.

Penetapan Hizbullah sebagai organisasi teroris tidak berlaku lagi, kata Zaki.

“Liga Arab tidak menyimpan daftar teroris dan tidak ingin memasukkan organisasi-organisasi tersebut,” katanya.

Sementara itu, surat kabar Lebanon Al-Ahbar melaporkan bahwa Zaki telah memberi tahu Hizbullah tentang keputusan Liga Arab untuk melenyapkan kelompok teroris dan dia yakin Hizbullah akan memainkan peran penting dalam masa depan Lebanon.

Sebuah laporan yang diterbitkan pada Jumat (28/6/2024) menyebutkan, selama kunjungannya ke Beirut, Zaki bertemu dengan ketua kelompok perlawanan Lebanon dan Anggota Parlemen, Mohammed Raad.

Pertemuan tersebut merupakan kontak pertama antara Liga Arab dan Hizbullah dalam lebih dari satu dekade.

Zaki mengatakan Uni Arab mendukung segala upaya untuk mengakhiri kekosongan presiden dan mengarah pada terpilihnya presiden di Lebanon.

Dia mengatakan koalisi telah berdiskusi dengan parlemen Lebanon tentang kemungkinan eskalasi antara Hizbullah dan pendudukan militer Israel di Lebanon selatan.

Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab mengatakan fokus komunikasinya di Beirut adalah ketegangan antara Lebanon selatan dan Palestina yang diduduki, dan menyatakan harapan bahwa situasi tidak akan meningkat.

Zaki telah menyatakan keprihatinannya atas sinyal dari Israel dan menyatakan kesediaannya untuk memperluas perang di Lebanon, namun ditolak oleh Liga Arab.

Perlu dicatat bahwa Liga Arab menetapkan Hizbullah sebagai “organisasi teroris” pada Maret 2016.

Klasifikasi ini ditentang oleh Lebanon dan Irak.

Keputusan tersebut diambil tak lama setelah Dewan Kerjasama Teluk (GCC) menunjuk tim Lebanon pada 2 Maret 2016.

(Tribunnews.com, Andari Ulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *