Lewat Somasi, Sarwendah Tunggu Permintaan Maaf Akun TikTok Penyebar Fitnah Dirinya dan Betrand Peto

TRIBUNNEWS.COM – Sarwendah ingin netizen yang mencemarkan nama baik dirinya meminta maaf atas ketidakjujuran komentarnya.

Untuk meredam isu dugaan hubungannya dengan Betrand Peto, Sarwendah mengambil langkah serius.

Semua bermula ketika Sarwendah mendapat banyak komentar tak pantas dari netizen di akun Tiktok miliknya.

Sarwendah bersama tim kuasa hukumnya melayangkan somasi terhadap akun media sosial yang menghinanya secara terang-terangan.

Dia ingin akun-akun tersebut memberikan informasi dalam waktu 3 x 24 jam.

Hal itu diungkapkan kuasa hukum Sarwendah saat membacakan isi surat perintah terbuka.

“Somasi publik itu mengatasnamakan klien kami Sarwendah, sehingga somasi publik ini kami keluarkan untuk menanggapi dugaan adanya informasi atau data elektronik yang menyerang nama baik atau merusak nama baik dan harga diri klien kami melalui foto atau tulisan-postingan yang dicurigai atau menyinggung pelanggan dengan maksud untuk diketahui umum dan merugikan pelanggan kami yang diduga pemilik akun TikTok, antara lain 1. kanker @andai05065, 2. sukabakso @_ayya04, 3. jayamulya@ kobil dan, 4. fullcekbio , @full.cek.bio, 5. J2_p @ J2_hps,” kata Abraham Simon yang membacakan somasi itu, merujuk pada penelusuran intens YouTube, Jumat (17/5/2024).

Dalam situasi ini, ibu tiga anak ini tak kehilangan akal sehatnya untuk memenjarakan orang-orang yang terbukti merugikan dirinya.

Alasannya, permintaan Sarwendah sederhana saja.

Dengan kata lain, akun-akun tersebut secara terbuka meminta maaf dan mempostingnya di halaman media sosial mereka.

Seperti yang dijelaskan kuasa hukum Sarwendah, Chris Sam Siwu.

“Jadi yang kami sampaikan adalah pintu pertama telah terbuka bagi kami untuk meminta maaf.”

“3×24 jam waktu yang kami sediakan bagi yang berkomentar langsung, melecehkan pelanggan kami, Sarwenda membukakan pintu maaf,” kata Chris Sam Siwu.

Kuasa hukum Sarwendah mengingatkan akun-akun tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya.

Sebab, tindakan yang diambil rekannya itu hanya untuk melindungi psikologi anaknya.

“Tapi dengan syarat jangan terjadi lagi. Karena yang dipedulikan Sarwendah adalah psikologi anak,” kata Chris Sam Siwu.

Dia menambahkan: “Kami tidak pantas mendengar tentang sistem ini. Namun sistem ini masih dilakukan.”

Apabila penyebar berita bohong tidak melakukan apa yang tertulis dalam surat panggilan.

Sarwendah mengatakan mereka akan menempuh jalur hukum.

“Kami akan melaporkan orang-orang yang merencanakan ini dan mereka yang membuat pernyataan tersebut jika tidak meminta maaf. Kami akan mengambil hak hukum kami dengan sepenuh hati,” kata Chris Sam Siwu. Alasan Sarwendah menempuh jalur hukum karena musuhnya

Sarwendah terpaksa melayangkan surat somasi karena khawatir isu pencemaran nama baik dapat berdampak pada dirinya dan anak-anaknya secara mental dan emosional.

Ingatlah bahwa bayinya dengan Ruben Onsu kini sudah besar, dan cepat atau lambat dia akan mengetahui kabar membingungkan tersebut. Sarwendah (Pencarian Mendalam YouTube)

“Kenapa ngotot? Karena cerita ini sudah berlangsung lama dan meresahkan saya dan anak-anak saya,” kata Sarwendah.

Sebagai seorang ibu, Sarwendah mengaku ingin menjaga kesehatan mental putranya dan melindunginya dari pelecehan netizen.

Selain itu, berita bohong dikhawatirkan dapat berdampak pada psikologi anak.

“Karena posisi saya, saya juga harus menjaga kesehatan mental anak-anak saya, keselamatan mereka, seperti yang saya katakan, mereka selalu berkembang.”

“Jadi saya harus menjaga dan melindungi mereka semua. Kabar seperti ini membuat psikolog anak saya khawatir,” kata Sarwendah.

(Tribunnews.com/M Alvian F)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *