Lewat Program AMANAH, Pemuda Aceh Dapat Pelatihan Hilirisasi Produk Nilam dari BIN

TRIBUNNEWS.COM – Generasi muda Aceh mendapat pelatihan dan pemberdayaan khusus dari Badan Intelijen Negara (BIN) melalui program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH).

Amana juga melatih generasi muda di Negeri Renkang dengan memberikan pelatihan konsep bisnis dan produk hilir nilam. 

Menurut Dawoodi Sukma, CEO Pret Oil, program inisiasi BIN merupakan langkah nyata untuk mendukung penuh pemerintah.

Amanah mempunyai potensi untuk melahirkan generasi muda yang berjiwa wirausaha. 

Mereka diperkenalkan dengan konsep dan produk bisnis dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi. 

Dowdy mengatakan, program ini penting untuk memanfaatkan potensi komersial produk lokal unggulan Aceh. 

Apalagi produk turunan nilam Aceh merupakan bahan baku nilam terbaik di dunia, jangan pernah disia-siakan, kata Daudy dalam keterangannya yang diperoleh Tribunnews.com, Minggu (23/6/2024).

“Karena bisnis kosmetik dan turunan nilam akan booming dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam 5-10 tahun ke depan. Apalagi penjualan kosmetik secara e-commerce kini sudah menyalip media sosial,” imbuhnya.

Aman diketahui dilatih di Atsiri Research Center (ARC) Universitas Siamese Kuala (USK) selama tiga hari dalam membuat parfum dari nilam Akhaia.

Program Amanah diharapkan menjadi gerakan ekonomi baru di Aceh.

Khusus Direktur Jenderal Polisi (Purn) Prof. Memimpin program inisiasi institut. Dr. Budi sangat membantu para pemuda berbakat di bidang bisnis startup.

“Semoga inisiatif ini menjadi sebuah gerakan ekonomi baru khususnya bagi generasi muda di Aceh, startup bisnis baru di Aceh dan generasi muda khususnya untuk produk nilam komersial,” ujar Saifullah Muhammad, salah satu pembicara. 

Sementara itu, Muhammad Tadjuddin, pendidik Universitas Saya Kaula yang hadir dalam acara tersebut menyambut kedatangan para mahasiswa.

Ia berharap program seperti ini dapat mendorong generasi muda Aceh untuk lebih aktif di sektor technopreneurship.

“Sebenarnya masyarakat Aceh kebanyakan berbisnis, sehingga sektor teknologi mungkin merupakan salah satu bisnis baru di Aceh dan paling penting untuk dikembangkan,” kata Tadjuddin.

Selama pelatihan, narasumber memberikan banyak informasi bermanfaat.

“Banyak hal yang dibahas pada perkuliahan hari pertama ini, terutama rencana bisnis, cara memproduksi dan memasarkan produk komersial dari nilam, serta bagaimana rencana saya untuk mengembangkan produk parfum dan lotion berbahan nilam ke depan,” kata Rizaldi.

Sebagai informasi, Gedung Aceh Youth Creative Hub atau Gedung AMANAH dibangun di atas lahan seluas 5 hektar untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada di Aceh.

(TribuneNews.com) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *