Letjen TNI H. Iwan Setiawan, S.E., M.M.

TRIBUNNEWS.COM – Letjen TNI H. Iwan Setiawan, S.E., M.M. Panglima Tentara Nasional Indonesia (Danpussenif).

Letjen TNI Iwan Setiawan mengambil alih jabatan Danpussenif pada 6 Desember 2024.

Perwira tertinggi TNI AD ini merupakan lulusan Akademi Militer pada tahun 1992.

Kiprah Letjen Iwan Setiawan di TNI dinilai luar biasa, khususnya di Divisi Infanteri (Kopassus). 

Pria kelahiran 16 Februari 1968 ini pun mencatatkan namanya dalam sejarah.

Letjen Iwan Setiawan merupakan salah satu dari tiga prajurit Kopassus yang berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Everest.

Saat ini, Letjen. Jenderal Iwan Setiawan dilaporkan memiliki total 11 warga Inggris dan sayap militer. 

Dimulai dengan Bretts yang Lt. Jenderal Iwan Setiawan menerimanya di dalam negeri, seperti Brevet Kualifikasi Kopassus, hingga Terjun Bebas, Para Utama, Sekolah Ilmu Udara.

Akses ke beberapa badge luar negeri seperti Advanced Military Freefall Parachutist Badge, dan Master Parachutist Badge dari Singaporean Army. Ini diikuti oleh Lencana Penerjun Payung Dasar dari Angkatan Darat Kerajaan Thailand, dan Lencana Penerjun Payung Utama dari Angkatan Darat AS. pendidikan

Letjen Iwan Setiawan memiliki latar belakang akademis yang komprehensif.

Berikut daftar pendidikan yang pernah ditempuh Letjen Ivan Setiwan: Pendidikan Umum

Sekolah Dasar (1976-1982)

Sekolah Menengah (1982-1985)

SMA 1 Marghai (1985-1988)

S1 Ekonomi

Magister Manajemen Pendidikan Militer

Selain pendidikan umum, Letjen Ivan Setiwan juga mengenyam pendidikan di ketentaraan.

Berikut ini adalah daftar riwayat pendidikan militer letnan. Jenderal Ivan Setiwan, dilansir Tribune News Wiki:

– Akademi Militer (1992)

– Siskerkoff (1992)

– Komando

– Susan Parra

– Susan Paraman

– Kakak terjun bebas

– Panduan Cess Udara

– Tab I

– Tabernakel II

– Cumi-cumi

– Susanyon

– Tiba-tiba

– TNI Cisco

– Maskapai Lemhannas RI

Prajurit kelahiran 15 Februari 1968 ini memiliki sejarah panjang di ketentaraan. 

Beliau memulai karirnya pada tahun 1992 setelah lulus dari Akademi Militer (Akmal). 

Kariernya terus menanjak dan mengandalkan posisi strategis.

– Fajar 22/Grup 2/Kopassus (2008)

– Wadan Pusdikpassus (2012-2013)

– Danbrigif 22 / Ota Manasa (2013-2014)

– Le Pusdikpassus (2014-2015)

– Danandam Jaya (2015-2016)

– Dunram 052/ Vijayarama (2016-2018)

– Markas Pamen Denma (2018-2020)

– Denram 173 / Praja Veera Barja (2020-2021)

– Wakil Kepala Staf Carmel (2021-2022)

– Danjen Kopassus (2022) Ekspedisi Everest Danjen Kopassus, Mayjen. Jenderal TNI Iwan Setiawan, setelah mendapat kenaikan pangkat (saat ini Letjen TNI Iwan Setiawan) (YouTube Jenderal TNI Ndika Prakasa)

Letjen Ivan Setiwan mengukir sejarah sebagai salah satu prajurit yang berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Gunung Everest.

Sebagai referensi, Gunung Everest merupakan gunung tertinggi di dunia yang terletak di perbatasan Tibet dan Nepal.

Saat Letjen Ivan Setiwan baru saja menyelesaikan pelatihan komando, tak lama kemudian diumumkan bahwa tim ekspedisi Everest 97 telah terpilih.

Untuk merayakan HUT Kopassus yang ke-45, dilancarkan ekspedisi pendakian gunung tertinggi di dunia.

Ekspedisi Everest diprakarsai oleh Komandan Jenderal Kopas (Danjin) saat itu, Prabowo Subianto.

Perjalanan Everest ini tidak hanya mengharumkan nama Kupas dan TNI, tapi juga Indonesia di mata dunia.

Ivan yang saat itu berpangkat Letnan Satu menginjakkan kaki di atap dunia bersama Serto Misrin dan Prato Asmogiono.

Pada tahun 1996, Ivan Setivan yang masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) terpilih menjadi anggota tim pendakian.

Pelatihan di rumah dilakukan baik secara teoritis maupun praktis.

Pelatihan tersebut mencakup teknik pendakian yang benar dan semuanya diawasi oleh tim dokter.

Pelatihan selama satu setengah bulan tersebut dilaksanakan di Kopassus dan Gunung Gede serta Gunung Pangrango di Jawa Barat.

Dari 43 kandidat, terpilih 30 orang untuk berangkat ke Nepal.

Setelah itu pelatihan dilanjutkan di Nepal.

Di Nepal ia dan pendaki lainnya berlatih selama tiga bulan.

Melansir Tribunnewswiki, pelatihan pertama dilakukan di Gunung Paldur, Kathmandu, yang tingginya 5.980 meter selama sebulan, istirahat 10 hari, dan 25 orang menginap di sana.

Kedua, puncak pulau pegunungan, tingginya 6.200 meter, dengan suhu kurang dari 10 derajat Celcius.

Saat itu, tersisa 16 orang untuk pendakian Gunung Everest selanjutnya, 10 anggota Kopassus, dan 6 warga sipil.

Setelah itu rombongan dibagi menjadi dua bagian, kelompok selatan beranggotakan 10 orang (6 TNI, 4 warga sipil) dipimpin oleh Iwan Setiawan yang berasal dari Nepal.

Sedangkan kelompok utara berjumlah 6 orang (4 TNI, 2 warga sipil) dipimpin Letkol. Inf Sudarto yang berasal dari Tibet.

Pendakian ini dicoba dari dua sisi yang diperkirakan bertemu di puncak.

Perjalanan ke puncak Gunung Everest memakan waktu satu bulan.

Akhirnya rombongan berhasil mencapai puncak Gunung Everest, dan mengibarkan bendera merah putih serta mengambil dokumen dalam waktu sekitar 10 menit.

Atas prestasinya tersebut, Evan mendapatkan Bintang Yudh Dharma Prathama. kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Direktur Negara atau LHKPN Tanggal Produksi 26 Maret 2024/ Khusus – Mulai Menjabat, Harta Kekayaan Lt. Jenderal Iwan Setiawan di Rp 10.703.453.159.

Dalam LHKPN diketahui Letjen. Jenderal Ivan Setiwan tidak bersalah.

Di bawah ini adalah aset letnan. Jenderal Iwan Setiawan seperti dilansir e-LHKPN-nya:

II. data perbendaharaan

A. Tanah dan Bangunan RP. 6.779.444.723

1. Tanah 4734 m2 di KABUPATEN/KOTA BANDUNG, PRODUK SENDIRI Rp. 1.020.219.101

2. Tanah 1601 m2 KABUPATEN/KOTA BANDUNG, PRODUK SENDIRI Rp. 350.052.401

3. Tanah 775 m2 KABUPATEN/KOTA BANDUNG, PRODUK SENDIRI Rp. 170.907.000

4. Tanah 814 m2 di KABUPATEN/KOTA BANDUNG, PRODUK SENDIRI Rp. 178.428.850

5. Tanah 2500 m2 KABUPATEN/KOTA BANDUNG, PRODUK SENDIRI Rp. 540.800.850

6. Tanah 298 m2 KABUPATEN/KOTA BANDUNG, PRODUK SENDIRI Rp. 69.036.521

7. Tanah dan bangunan seluas 1015 m2/800 m2 KABUPATEN/KOTA BANDUNG, PRODUK SENDIRI Rp. 4.450.000.000

B. Pemakaian alat dan mesin Rp. 2.928.000.000

1. Sepeda Motor, Kejuaraan Sepeda Motor 2021, Hasil Anda Rp. 28.000.000

2. Mobil Toyota MPV Alphard 2021 Miliki Hasil Rp. 1.050.000.000

3. Mobil Toyota SUV Land Cruiser 2011, produk sendiri RP. 1.300.000.000

4. Mobil Toyota SUV FORTUNER 2019 hasil sendiri Rp. 400.000.000

5. Mobil Toyota Sedan Yaris Tahun 2015 Hasil Mandiri Rp 150.000.000

C. Barang Pindahan Lainnya RP. —-

D. Keamanan RP. —-

E. Uang dan Uang Ekuitas Rp. 996.008.436

F. Barang Lainnya RP. —-

Jumlahnya Rp. 10.703.453.159

AKU AKU AKU. Tanggung jawab Rp. —-

IV. Jumlah Kekayaan (II-III) RP. 10.703.453.159

(TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *