TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Fraksi PCB Korea Utara KH Maman Imanulhak memperingatkan masyarakat tentang bahaya perjudian online yang semakin populer dan dampak negatifnya.
Kiai Maman menegaskan, perjudian online tidak hanya menjadi masalah pribadi, tetapi juga dapat merusak hubungan keluarga.
“Perjudian online tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengganggu keharmonisan keluarga.”
“Banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan perceraian akibat kecanduan judi online,” ujarnya pada upacara Haul KH Ali Imron ke-20 yang digelar di Pondok Pesantren Al Istikoma, Paset, Bandung, seperti dikutip Tribunnews, Selasa (5 ) dikatakan. / 11/2024).
Anggota Komisi VIII DPRK ini menjelaskan, ketika ada anggota keluarga yang berjudi, dampak negatifnya menjalar ke seluruh aspek kehidupan keluarga.
Selain itu, meningkatnya tekanan keuangan dan tekanan emosional yang diakibatkannya dapat memicu lebih banyak konflik.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat lebih waspada dan melindungi keluarga dari dampak negatif perjudian online.
Kiai Maman juga meminta pemerintah dan pihak berwenang lebih proaktif dalam memantau dan memberantas praktik perjudian online.
Dia menekankan pentingnya mengedukasi masyarakat tentang risiko perjudian online.
Menurutnya, peran serta semua pihak, termasuk tokoh agama, penting untuk melindungi masyarakat dari ancaman tersebut.
Oleh karena itu, Kiai Maman berharap masyarakat dapat sadar akan bahaya perjudian online dan melakukan tindakan preventif untuk menjaga kesejahteraan dan keharmonisan keluarga, menciptakan lingkungan yang lebih baik, dan mengurangi risiko konflik sosial akibat perjudian.