Ledakan Besar Guncang Tel Aviv Israel, 1 Orang Tewas dan 10 Lainnya Luka, Patroli Udara Ditingkatkan

TRIBUNNEWS.COM – 19/7/2024 Sebuah ledakan besar mengguncang jalan di pusat Tel Aviv, Israel pada Jumat pagi waktu setempat.

Serangan drone tersebut mengakibatkan pecahan peluru, melukai 10 orang dan menewaskan satu orang.

Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki ledakan tersebut dan telah meningkatkan patroli udara.

Investigasi awalnya menemukan bahwa insiden ini terjadi karena ‘sasaran udara’.

Walikota Tel Aviv Ron Huldai menggambarkan serangan itu sebagai serangan pesawat tak berawak, namun militer tidak menjelaskan sifat serangan tersebut.

Sementara itu, polisi setempat di Tel Aviv mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 03.10 pada hari Jumat dan berdampak di kota-kota terdekat.

Peretz Amar, komandan regional Tel Aviv, mengatakan polisi tidak dapat menemukan titik kontak dan ledakan terjadi di udara.

Kekuatan ledakannya tidak menimbulkan kerusakan besar, namun tersebar luas. Saat ini kami belum mengetahui benda apa itu, kata Amar, Jumat, menurut AP News. Israel meningkatkan patroli udara

Militer Israel mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh selip dari sasaran udara.

“Tidak ada sirene yang diaktifkan,” katanya dalam pernyataan pada Jumat, dikutip Arab News.

“Angkatan Udara telah meningkatkan patroli udara untuk melindungi wilayah udara Israel,” tambah militer Israel.

Seorang pria yang tinggal di pusat kota Tel Aviv mengatakan dia terbangun karena ledakan keras.

“Semuanya bergetar,” katanya.

Polisi dan regu penjinak bom dikirim ke lokasi kejadian dan mencari barang-barang mencurigakan dan ancaman tambahan.

“Warga disarankan untuk mengikuti instruksi keselamatan dan tidak mendekati atau menyentuh puing-puing yang mungkin mengandung bahan peledak,” kata polisi. katanya

Sebagai catatan, kelompok Houthi Yaman yang bersimpati dengan Hamas telah berulang kali meluncurkan drone dan rudal ke Israel selama perang sembilan bulan tersebut.

Namun, pada hari Jumat, semua penerbangan telah dihentikan oleh Israel atau sekutu Baratnya yang memiliki pasukan di wilayah tersebut.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah militer Israel mengonfirmasi bahwa salah satu serangan udaranya telah menewaskan seorang komandan Hizbullah dan militan lainnya di Lebanon selatan.

Israel sejauh ini belum melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi, sehingga sekutu-sekutunya dapat mengambil inisiatif ketika Israel memfokuskan upayanya pada perang di Gaza dan perang yang sedang berlangsung dengan kelompok teroris Hizbullah di Lebanon.

Mediator internasional telah menyatakan harapannya terhadap kesepakatan gencatan senjata yang secara bertahap akan mendorong Israel dan Hamas menuju kesepakatan yang akan menghentikan pertempuran dan membebaskan sekitar 120 sandera yang disandera oleh kelompok militan tersebut di Gaza. Sebuah drone meledak di Tel Aviv pada Jumat pagi 19/7/2024. 1 orang tewas dalam ledakan ini. (Screenshot X) Update perang Israel-Hamas

Al Jazeera melaporkan bahwa tentara Israel telah mengebom sekolah kesembilan di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir, kali ini di Kota Gaza.

Serangan itu menewaskan sedikitnya dua warga Palestina yang mengungsi di sana, bersama dengan pengungsi internal lainnya.

Lima orang tewas ketika tentara Israel menembaki sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah, wartawan Al Jazeera melaporkan.

Serangan itu disusul dengan tembakan di dekat kamp pengungsi Nuserat, yang menewaskan sedikitnya lima orang.

Komandan Hizbullah kedua tewas dalam serangan Israel dalam waktu 24 jam, menurut pernyataan kelompok Lebanon dan militer Israel.

Israel juga membunuh seorang komandan senior kelompok bersenjata Hamas di Lebanon keesokan harinya.

Menurut laporan Oxfam, Israel telah “menciptakan bencana kesehatan yang mematikan” dengan mengurangi jumlah air yang tersedia di Gaza sebesar 94 persen.

38 ribu 848 orang tewas dan 89 ribu 459 orang luka-luka dalam perang Israel di Gaza.

Korban tewas akibat serangan pimpinan Hamas di Israel pada 7 Oktober diperkirakan mencapai 1.139 orang, sementara puluhan lainnya masih ditawan di Gaza.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lainnya tentang konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *