TRIBUNNEWS.COM – Melawan bek nasional Indonesia Sandy Walsh (KV Mechelen) di Liga Belgia, Andreas Skov Olsen (Club Brugge) diawasi tim elite Liga Italia AC Milan. Rossoneri tak takut terserap investasi bodong, seperti saat mendatangkan Charles de Ketelaere.
Andreas Skov Olsen adalah wajah yang akrab dengan Sandy Walsh di Liga Belgia.
Bek timnas Indonesia ini sudah berkali-kali bertarung di laga Liga Belgia. Sandy Walsh adalah pemain KV Mechelen sejak tahun 2020.
Sedangkan Andreas Skov Olsen meninggalkan Bologna menuju Club Brugge, Januari 2022.
Selama musim Liga Belgia 2023/2024, Sandy Walsh mengalami cacat satu kali saat melawan Andreas Skov Olsen. Laga yang berlangsung di stadion Achter de Kazerne pada 10 Desember 2023 itu berakhir dengan skor 0-0.
Saat itu Sandy Walsh bermain penuh selama 90 menit. Di sisi lain, Andreas Skov Olsen memulai pertandingan sebagai pemain pengganti, masuk pada menit ke-57.
Menariknya, Andreas Skov Olsen yang berada di skuad Club Brugge banyak memulai laga dari bangku cadangan, malah menarik perhatian AC Milan.
SempreMilan mengabarkan, Skov Olsen menjadi opsi transfer musim panas mendatang untuk menambah kedalaman sektor sayap Rossoneri.
Setelahnya, pemain internasional Denmark itu akan bersaing dengan Christian Pulisic dan Rafael Leao di sisi kanan dan kiri serangan AC Milan.
Meski kerap duduk di bangku cadangan, Skov Olsen bisa dianggap sebagai senjata rahasia Club Brugge.
Dalam 46 pertandingan yang dimainkannya di semua kompetisi, Skov Olsen mencetak 23 gol dan 8 assist untuk Club Brugge.
Tak heran jika penampilan impresifnya menarik minat klub-klub elite Eropa. Selain AC Milan, Napoli juga tertarik memboyong sang striker kembali ke Serie A.
Satu-satunya masalah AC Milan adalah hanya sedikit pemain yang berada di posisi yang sama dengan Skov Olsen.
Selain Pulisic dan Leao, ada juga Luka Romero, Samuel Chukwueze, dan Noah Okafor yang bersaing ketat untuk menjamin formasi posisi winger.
Soal peluang transfer, Skov Olsen lebih condong ke Napoli ketimbang AC Milan. Namun daya tarik bermain di Liga Champions akan berbeda.
Faktanya, Rossoneri saat ini berada di urutan kedua tabel Liga Italia dan menjamin partisipasi lebih tinggi bagi Skov Olsen untuk tampil di Liga Champions UEFA.
Sedangkan Il Partenopei, julukan Napoli, berada di peringkat kedelapan.
Skov Olsen diharapkan tidak kesulitan beradaptasi dengan permainan AC Milan. Ia terhitung tiga musim mulai 2019, ia memperkuat Bologna.
Adaptasi cepat yang dilakukan Skov Olsen dinilai menjadi nilai plus bagi Rossoneri untuk segera mendapatkan servis dari sang striker.
Namun yang patut menjadi perhatian adalah AC Milan harus berkaca pada transfer Charles de Ketelaere (CDK) yang dinilai sebagai investasi bodong.
Milan yang memboyong CDK dari Brugge untuk musim 2022 dengan proyeksi pengganti Brahim Diaz dan Hakan Calhanoglu, justru akhirnya ‘dipindahkan’ ke Atalanta.
Meski menemukan sentuhan terbaiknya di klub Bergamo, De Ketelaere gagal memenuhi ekspektasi selama di Milan.
Hal inilah yang perlu dicermati kembali oleh manajemen Rossoneri untuk mendatangkan Skov Olsen.
(Tribunnews.com/Giri)