Launching Kepmenaker 76 Tahun 2024, Menaker: Pentingnya Pemahaman Nilai Pancasila dalam Dunia Usaha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengeluarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) No. 76 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyelenggaraan Hubungan Industrial Pancasila.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan tujuan hadirnya Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 76 Tahun 2024 untuk memberikan pembinaan kepada pekerja/karyawan, pengusaha dan juga pemerintah dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis dalam perusahaan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

“Dengan terbitnya Keputusan Menteri Ketenagakerjaan 76 Tahun 2024, kita dapat memastikan adanya pemahaman akan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam dunia usaha,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam pidatonya memperingati Hari Buruh Internasional (Mei). hari) di Jakarta, Rabu (5 Januari 2024).

Menteri Ketenagakerjaan Ida mengatakan, ada 6 prinsip pedoman dalam pelaksanaan hubungan industrial Pancasila yang saling berkaitan, antara lain mengedepankan kepentingan bersama antara pengusaha, pekerja/karyawan, masyarakat, dan pemerintah.

Prinsip lainnya adalah adanya kerjasama antara pekerja/karyawan dan pengusaha sebagai mitra yang saling membutuhkan, ada hubungan fungsional dan pembagian tugas.

Dalam Pedoman Penerapan Hubungan Pengusaha-Pegawai Pancasila, Menaker juga menekankan pentingnya mengedepankan falsafah kekeluargaan, menciptakan kedamaian dalam berusaha dan bekerja, serta meningkatkan kesejahteraan.

Ia mengatakan, hubungan industrial Pancasila harus harmonis dan berpegang pada prinsip kekeluargaan dan gotong royong yang merupakan cerminan bangsa Indonesia. Prinsip keterhubungan ini muncul dari sikap sosial tanpa pamrih setiap individu untuk meringankan bebannya.

Prinsip kekeluargaan dan gotong royong harus dijaga dan dilestarikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tangguh dan berdaya dalam segala aspek, kata Ida Fauziyah.

Selain asas kekeluargaan dan gotong royong, lanjut Ida Fauziyah, hubungan industrial Pancasila juga mensyaratkan asas musyawarah mufakat yang mengutamakan perilaku baik dalam tindakan dan gaya bertutur.

Praktik yang sering dilakukan dalam menerapkan prinsip konsultasi untuk mencapai mufakat antara pekerja/pegawai dengan pengurus adalah saling menghormati.

Pekerja/karyawan mengatakan, Ida dapat menyampaikan kepada pengurus ide-ide terbaik untuk kemajuan perusahaan, mendukung Lembaga Kerja Sama Bilateral (LKS) dan mendorong tumbuhnya serikat pekerja/serikat buruh yang mengutamakan produktivitas untuk kemajuan perusahaan.

“Jika timbul permasalahan maka pekerja/buruh dan pengusaha menyelesaikannya dengan cara berdiskusi untuk mencapai mufakat yang dikenal dengan mekanisme bilateral,” kata Menteri Ketenagakerjaan Ida.

Menaker berharap pedoman pelaksanaan hubungan industrial Pancasila dapat menjadi pedoman bagi para pelaku hubungan industrial untuk mewujudkan hubungan industrial yang harmonis di perusahaan.

“Saya ingin para pemangku kepentingan hubungan industrial menyepakati penerapan hubungan industrial Pancasila di perusahaan untuk menciptakan keberlangsungan usaha dan hubungan kerja yang harmonis guna mencapai kesejahteraan bersama,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *