Laporan dari reporter Tribunnews.com Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM – Gangguan muskuloskeletal yang meliputi sistem tulang, sendi, otot, saraf, dan jaringan ikat masih menjadi masalah utama bagi banyak orang. Terutama orang lanjut usia.
Pasalnya, penyakit ini merupakan penyakit yang melemahkan kesehatan masyarakat di usia lanjut.
Kondisi ini menyebabkan nyeri, kaku sendi, bengkak, kaku, hilangnya fungsi otot, kehilangan koordinasi sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat bergerak.
Namun masalah muskuloskeletal bisa terjadi karena seseorang mengalami cedera, gangguan tulang belakang, terlalu banyak bekerja, dan kurang olah raga.
Selain pembedahan, terapi sel induk telah menjadi terobosan dalam dunia medis, khususnya dalam pengobatan gangguan muskuloskeletal.
Sel punca merupakan sel yang dapat meregenerasi dan memperbanyak dirinya sehingga dapat digunakan untuk memulihkan jaringan tubuh yang rusak.
Sel induk mampu beradaptasi dengan sel di area target untuk mengisi celah, memperbaiki kerusakan yang diinginkan, dan menjadi sel apa pun berdasarkan area tersebut.
Dengan kemampuannya memperbaiki dan mengganti jaringan yang rusak, perawatan ini memberikan solusi efektif bagi pasien yang mengalami cedera atau penyakit kronis pada tulang, sendi, dan ligamen.
Penting bagi pasien untuk bertemu dengan dokter spesialis ortopedi yang memahami sel induk agar pengobatan dapat disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik dan aman.
“Sel induk menawarkan solusi baru terhadap banyak penyakit tulang yang sebelumnya sulit diobati dengan pengobatan konvensional. Dengan teknologi ini, pasien bisa berharap bisa sembuh tanpa operasi besar. “Kami ingin membantu pasien meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Prof. Dr. Dr. Andriy Maruli Tua Lubis, Sp.OT (K), dokter spesialis ortopedi pada seminar “Paradigma Baru dalam Perawatan Ortopedi: Peran Sel Punca dan Metabolit dalam Penyakit Ortopedi”.
Dalam seminar tersebut beliau membahas tentang penggunaan sel induk pada cedera olahraga.
Prof. Dr. Dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT, Subsp.P.L. (K) juga turut serta menjadi pembicara mengenai pemanfaatan sel punca pada organ, tulang, dan tulang belakang.
Menurut Dr. Ismail, terapi sel induk membuka peluang baru dalam pengobatan regeneratif.
“Ini bukan hanya tentang memperbaiki cedera, ini tentang memberikan harapan kepada pasien dengan kondisi ortopedi yang sebelumnya memiliki pilihan pengobatan terbatas,” ujarnya.
Pada pertemuan ini, pasien yang menderita nyeri lutut yaitu Ny. aku (59).
Dia adalah seorang ibu rumah tangga. Sakit lutut bisa membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit, terutama saat berjalan jauh.
Pada awalnya, Ny. L mencoba berbagai metode mulai dari terapi PRP hingga mengonsumsi obat pereda nyeri.
Meski merasa lebih baik, efeknya hanya sementara dan lututnya masih terasa sakit.
Karena tidak ingin melakukan operasi penggantian lutut, Ny. L terus mencari solusi lain.
Saya bahkan pergi ke dokter di Singapura yang meresepkan pengobatan sementara tetapi hasilnya tidak bagus.
Akhirnya, Bu. Prof. Saya memutuskan untuk berkonsultasi dengan Dr. Dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT, Subsp.P.L. (K), direkomendasikan terapi sel induk.
Setelah disuntik, rasa sakit di lututnya mereda dan dia merasa nyaman. Ia berharap suntikan tersebut menjadi solusi jangka panjang tanpa perlu operasi, dan lututnya bisa pulih sepenuhnya.
Terapi sel induk saat ini disetujui untuk 15 diagnosis medis di bidang ortopedi, termasuk osteoartritis, cacat tulang, dislokasi sendi, cedera ligamen, dan banyak lagi.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28. HK.01.07/MENKES/1359/2024 Pedoman pemberian pelayanan pengobatan sel punca di bidang Ortopedi dan Traumatologi mengakui pengobatan ini sebagai cara yang sah dan efektif untuk menangani berbagai permasalahan ortopedi.
Di RS Siloam Mampang, terapi sel induk dapat dilakukan secara rawat jalan dan tindakan bedah, tergantung kondisi pasien.
Sebelum Anda bisa menerima terapi sel induk, ada beberapa langkah dan persiapan yang harus Anda ikuti.
Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis tulang yang memahami sel punca.
Kemudian bila perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.
Setelah pasien dinyatakan sehat, langkah selanjutnya adalah pengobatan sel induk yang dilakukan sesuai kebutuhan medis pasien.