Langit Israel Dihiasi Ganasnya Drone Irak, Pertama Kalinya Al-Arfad Tembus Iron Dome Zionis 

TRIBUNNEWS.COM – Menurut laporan pada Senin (23/9/2024), drone Perlawanan Islam Irak yang brutal terlihat indah di langit Israel.

Irak mengumumkan akan menggunakan drone atau “Al-Arfad” untuk menyerang pasukan Israel di Lembah Yordan.

Serangan pesawat tak berawak yang dilakukan Irak ini dilaporkan pertama kali sejak perang Gaza dimulai.

Akibat drone Irak tersebut, teriakan terdengar di daerah pertempuran di Dataran Tinggi Golan, serta di kota Bisan.

Kelompok oposisi Irak juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan di Lembah Jordan adalah yang terbaru dari lima rangkaian serangan yang terjadi pada hari Minggu. 

Serangan ini merupakan kelanjutan dari perjuangan kami melawan pendudukan ilegal Israel untuk mendukung rakyat kami di Gaza dan sebagai respons terhadap pembantaian warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua Irak, kata kelompok tersebut dalam laporannya. Sebuah surat kabar Palestina mengatakan.

Irak juga memutuskan untuk melanjutkan tugasnya dalam menyerang markas besar pemerintah Zionis.

Militer Israel, pada gilirannya, mengumumkan pengaktifan sirene di Bisan antara Lembah Yordan dan Marj Bin Amer untuk pertama kalinya sejak perang dimulai.

Menurut Al Jazeera, operasi berbahaya juga dilakukan di Metsar dan Hammat Ghadir di tepi selatan Dataran Tinggi Golan dan di banyak kawasan ilegal di selatan Danau Tiberias.

Pada saat yang sama, surat kabar Israel Yediot Aharonot mengumumkan bahwa setidaknya satu drone Irak dari Suriah telah memasuki wilayah udara Israel dan melarikan diri dari Iron Dome Israel.

Kini tentara Israel (IDF) sedang menyelidiki kemungkinan meluncurkannya dari Irak.

Laporan media lain menyebutkan, sebuah kapal terbang terlihat terbang di atas Danau Tiberias.

Menurut Al Jazeera, media Palestina menyiarkan rekaman yang menurut mereka menunjukkan serangan udara dilakukan di daerah yang tidak diizinkan oleh Israel dan ditempatkan di pangkalan militer dekat Tubas di Lembah Jordan Utara dan Tepi Barat di Barat ketika drone berada diluncurkan di Irak.

Perlawanan Islam Irak mengumumkan sebelumnya pada hari Minggu bahwa mereka menargetkan sasaran-sasaran penting di wilayah yang dikuasai Israel, yang diserang oleh pesawat tak berawak.

Serangan itu terjadi di tengah ketegangan antara Israel dan Hizbullah menyusul serangan teroris siber Israel pada 17-18 September di Lebanon.

Serangan tersebut menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya, begitu pula serangan udara di Beirut selatan pada tanggal 20 September yang menewaskan dua pemimpin tinggi Hizbullah dan puluhan warga sipil.

Berakhirnya Islam di Irak merupakan salah satu langkah dukungan sejak awal pembantaian di Gaza pada 7 Oktober, serta di Yaman dan Lebanon.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *