Kylian Mbappe dan Presiden PSG Terlibat Pertengkaran, Nasser Tersinggung Namanya Tak Disebut

TRIBUNNEWS.COM – Video perpisahan Kylian Mbappe dengan PSG menimbulkan kontroversi besar di kalangan presiden klub, Nasser Al-Khelaifi.

Kylian Mbappe diketahui resmi mengumumkan akan hengkang dari PSG pada akhir musim 2023/2024.

Hal tersebut ia unggah di Instagram @k.mbappe pada 11 Mei 2024.

Mbappe tak banyak bicara dalam video pendek itu.

Hubungannya dengan PSG berumur pendek. Mbappe telah mengisyaratkan bahwa dia akan meninggalkan Paris demi masa depannya.

Ada yang aneh dalam video tersebut, Mbappe tak mengucapkan terima kasih atau selamat tinggal khusus kepada presiden PSG.

Hal ini membuat marah presiden PSG Nasser Al-Khelaifi.

Nasser dikutip LeParisien sebelumnya hanya meminta penjelasan mengapa nama Mbappe tidak disebutkan dalam video perpisahan tersebut.

Nasser menanyakan hal itu pada Senin pagi (13/5/2024), satu jam sebelum PSG menjamu Toulouse.

Namun, pertanyaan ini berubah menjadi suasana masam di antara keduanya.

Malam itu, suasana salah satu ruangan stadion Parc des Princes disebut terguncang saat terdengar pertengkaran Mbappe dan Nasser.

“Keadaan keduanya semakin buruk, dan tidak mengherankan jika situasinya akan meledak,” tulis media Paris.

“Nasser menginginkan penjelasan mengapa dia tidak disebutkan dalam video (Mbappé), presiden klub meminta pertemuan.”

“Itu terjadi di Parc des Princes satu jam sebelum pertandingan melawan Toulouse, dan terjadilah perkelahian.”

“Dua orang di ruangan yang sama jauh dari orang, lihat dan dengar.”

“Ketidakpastian dengan cepat meningkat dan penafsiran dengan cepat berubah menjadi konflik,” tulis LeParisien.

Menurut saksi, ruangan yang digunakan Mbappe dan Nasser bergetar mendengar teriakan mereka.

Seorang saksi mata berkata: “Dindingnya bergetar.

Kontroversi tersebut mempengaruhi permainan.

Para pemain PSG masuk lapangan empat menit kemudian untuk melakukan pemanasan.

Hubungan Kylian Mbappe dan Nasser sebenarnya tidak harmonis setelah sang striker memutuskan hengkang dari PSG.

Kedua belah pihak sering berbicara keras satu sama lain.

Setelah menonton video perpisahan Mbappe yang mengucapkan terima kasih kepada pelatih, direktur olahraga, manajer, dan penggemarnya, Nasser mungkin merasa emosional.

Mbappe tidak mengatakan sepatah kata pun kepada presidennya dan Emir Qatar.

Hal ini diyakini membuat Nasser Al-Khelaifi marah, yang memberi Mbappe kontrak paling menguntungkan dalam sejarah sepak bola hingga 2022. Presiden Paris Saint-Germain Nasser Al-Khelaifi membalas setelah timnya dibungkam oleh Real Madrid, namun ia melewatkannya target. (Foto/Berita NBC)

Meski perselisihan Mbappe dan Nasser semakin meluas, namun pihak klub membantah adanya perselisihan.

Usai pertandingan, PSG membantah adanya perselisihan atau pertemuan antara Kylian Mbappe dan Nasser sebelum pertandingan.

Mbappe mungkin akan mendapat perpisahan emosional akhir pekan ini.

Secara khusus, pertandingan terakhir yang dimainkan PSG di kandangnya di Liga Prancis adalah melawan Toulouse.

Setelah itu, Mbappe memainkan beberapa pertandingan penting di penghujung musim sebelum hengkang dari PSG.

Pertandingan tandang berturut-turut ke Nice dan Metz di Liga Prancis.

Disusul dengan final Piala Prancis melawan Lyon yang merupakan pertandingan berturut-turut dimainkan oleh Mbappe.

Berkaca pada tujuh tahunnya di PSG.

Mbappe berhasil memenangkan segalanya dan mencetak berbagai rekor impresif bersama PSG selain menjuarai Liga Champions.

Menurut Transfermarkt, Mbappe telah membuktikan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah klub.

Dalam 306 pertandingan, Mbappe mencetak total 255 gol dan membuat 108 assist sebagai pembangkit tenaga listrik PSG.

Statistik gol dan assist tersebut nampaknya menjadi bukti performa gila pemain berusia 25 tahun itu bersama PSG.

Berbagai trofi pun diraih Mbappe selama berada di PSG, termasuk enam gelar Liga Prancis.

Ia kemudian memenangkan Piala Perancis (3 kali), Piala Super Perancis (3 kali) dan Piala Liga Perancis (2 kali).

Hanya Liga Champions yang masih diminati Mbappe karena gagal meraih trofi di PSG.

Peluang emas didapat Mbappe saat membawa PSG ke final Liga Champions 2020.

Namun, Mbappe seharusnya sudah siap melihat PSG gagal menjuarai final Liga Champions usai kalah dari Bayern Munich.

Kini, setelah tujuh tahun berada di PSG, Mbappe akhirnya memulai petualangan baru.

Real Madrid mungkin menjadi klub baru yang akan diikuti Mbappe mulai musim depan.

(Tribunnews.com/ Siti / Dwi Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *