Kusnadi, Staf Hasto PDIP Mengaku Ketakutan Dibentak Penyidik KPK dan Diperiksa 3 Jam

Laporan reporter Tribunnews.com Fransiskus Adhiyuda

Berita trivan.

Ia bahkan mengaku takut dengan tes tersebut karena tidak didampingi pengacara dan berkali-kali diperiksa penyidik.

Padahal, Kusnadi saat itu bukan merupakan penyidik ​​KPK dalam kasus Harun Masik.

Kusnadi pun lantang melantunkan kata-kata penyidikan KPK saat melakukan pemeriksaan dan penggeledahan.

“Dia teriak ‘diam’ usai melapor ke Komnas HAM di Jakarta, kata Kusnadi, Rabu (6 Desember 2024). “Tapi aku orang normal, aku khawatir.”

Kusnadi pun mengaku tak paham kenapa penyidik ​​KPK tiba-tiba menginterogasinya selama tiga jam.

“Katanya itu pertanda. Entahlah, apa itu, saya tidak tahu,” kata seorang petani bawang merah asal Brebes.

Diketahui, Kusnadi dan tim kuasa hukumnya mengajukan pengaduan ke Komnas HAM pada Senin pekan lalu terkait dugaan pelanggaran kebebasan bergerak di Kompol Rossa.

Selain itu, Kompol Rossa juga melakukan penyelidikan yang bermula dari pernyataan palsu Kusnadi yang menyebut namanya Hasto.

Dia mengatakan, barang-barang pribadi berupa buku tabungan juga disita penyidik ​​KPK.

“Beberapa ATM dan buku bank bahkan tidak banyak yang berisi uang Rp 1 juta,” kata Kusnadi.

Kusnadi diketahui berada di tim yang mendampingi Hasto saat menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Selatan kemarin, Senin (6 Oktober 2024).

Setelah Hast masuk ke ruang pemeriksaan, Kusnadi dan rekan-rekan menunggu di lantai satu Gedung KPK.

Kusnadi pun tergeletak di lantai, sedangkan Hast diperiksa penyidik ​​di salah satu ruangan Gedung KPK.

Namun, seorang pria bertopi dan bertopeng yang kemudian diketahui bernama Kompol Rossa menghampiri Kusnadi yang akrab disapa Hasto.

Kusnadi yang sudah mengiyakan tadi pun mendatangi ruang pemeriksaan Hast. Sesampainya di sana, terlihat jelas dia belum pernah bertemu Hust. Sebaliknya, dia direkrut dan digunakan untuk pemeriksaan fisik. Barang-barangnya juga disita.

Ia mengaku kini kesulitan menghidupi keluarganya di kampung halamannya di Brebes, Provinsi Jawa Tengah, setelah Kompol Rossa merampas tabungan, ATM, dan ponsel miliknya.

“Ponsel saya kemarin disadap juga, jadi sampai sekarang saya belum bisa mencari nafkah,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *