Tribunnews.com, Jakarta – Presiden Joko Vidodo (Djokovi) mengatakan Indonesia dan Vatikan memberikan perhatian dan komitmen yang sama terhadap masalah perdamaian dan kesejahteraan.
Ini disiapkan untuk pertemuan terakhir oleh Paus Francis, pemimpin Katolik dunia setelah mencapai Indonesia di Istana Mardka, Jakarta.
“Indonesia dan Vatikan memiliki komitmen yang sama, mempromosikan perdamaian dan persaudaraan dan kesejahteraan kemanusiaan,” kata Jokovi.
Presiden mengatakan bahwa dalam empat hari perjalanannya ke Indonesia, banyak kegiatan telah dilakukan oleh Paus Francis.
Salah satunya adalah pertemuan pemerintah di Presiden Jakarta.
“Sherry Pope mengadakan pertemuan dengan saluran diplomatik dan pertemuan dengan perwakilan masyarakat, pertemuan dengan data antar -agama di Masjid Stiral dan Taji Holi,” katanya.
Menurut presiden, kedatangan pemimpin Gereja Katolik Roma di Indonesia adalah perjalanan bersejarah.
“Ini adalah perjalanan yang sangat bersejarah yang direncanakan beberapa tahun yang lalu, tetapi ditunda oleh Panodami Coid -19,” katanya.
Presiden mengatakan kunjungan Paus Poz adalah kunjungan ketiga ke Paus pada tahun 1970 dan Paus John Powell 2 pada tahun 1989.
Pop adalah bagian dari 45 perjalanan pop -pop untuk Paus Francis ke Indonesia.
Pesawat, di sebelah Paus, meninggalkan Bandara Faisino di 17,32 waktu setempat.
Paus berencana untuk mengunjungi empat negara, termasuk Indonesia, Papua Nugini, Timur Davoodi dan Singapura dalam 12 hari.
Dalam penerbangan dari 13 buah dari Italia ke Indonesia, 11351 kilometer, POP menggunakan pesawat komersial, bukan jet pribadi.