TRIBUNNEWS.COM – Di bawah ini kunci jawaban Sejarah Kelas 11 Kurikulum Mandiri halaman 30 dan 31.
Pada Soal Sejarah kelas 11 halaman 30 dan 31, siswa diminta mempelajari perlawanan sebelum abad ke-19.
Sebelum melihat kunci jawaban pada halaman 30 dan 31 Sejarah Kelas 11, siswa diharapkan mampu menjawab soal secara mandiri terlebih dahulu.
Kunci jawaban digunakan oleh orang tua sebagai pedoman dan rangkuman untuk mengoreksi pekerjaan anaknya. Kunci Jawaban Sejarah Kelas 11 Halaman 30 dan 31
Contoh Perlawanan Sebelum Abad ke-19
1. Perang Sisingamanagaraja di Sumatera Utara
Perang Sisingamangaraja XII terjadi pada (1870-1907).
Perang ini terjadi di Kerajaan Batara, Tapanuli, Sumatera Utara dan dipimpin oleh Sisingamangaraja XII.
Alasannya, Belanda ingin menguasai Tapanuli, namun masyarakat setempat menentangnya.
Pada tahun 1907, pasukan Belanda menyerang Pakpak untuk melindungi pasukan Sisingamangaraja XII. Dia juga tewas dalam pertempuran itu.
2. Perlawanan Pangeran Diponegoro (1825-1830)
Pangeran Diponegoro terkenal memimpin Perang Diponegoro atau disebut Perang Jawa.
Perang Jawa merupakan salah satu pertempuran terbesar yang dialami Belanda di nusantara.
Hal ini bermula karena Pangeran Diponegoro tidak menyetujui campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan.
Dan sejak tahun 1821, para petani lokal menderita karena sewa tanah oleh Belanda, Inggris, Perancis dan Jerman.
Van der Capellen mengeluarkan dekrit pada tanggal 6 Mei 1823 yang menyatakan bahwa semua tanah yang disewa oleh orang Eropa dan Cina harus dikembalikan kepada pemiliknya pada tanggal 31 Januari 1824.
Sebaliknya, pemilik tanah harus memberikan kompensasi kepada penyewa Eropa.
Pangeran Diponegoro memutuskan menentang penghapusan pajak Puwasa agar petani di Tegalrejo bisa membeli senjata dan makanan.
Kekuasaan Pangeran Diponegoro bertambah ketika Patih Danureja atas perintah Belanda membangun rel kereta api di depan makam leluhurnya.
Kemudian ia memutuskan untuk berperang dengan Belanda dan menyatakan posisi perangnya.
Penyerangan ke Tegalrejo mengawali perang Diponegoro yang berlangsung selama lima tahun.
Contoh Perlawanan Setelah Abad ke-19
1. Perlawanan Tuanku Imam Bonjol (1821-1837)
Perlawanan Tuanku Imam Bonjol terjadi di Sumatera Barat.
Tuanku Imam Bonjol adalah seorang pemimpin Minangkabau yang memimpin perlawanan terhadap Belanda.
Ia mengorganisir tentara dan melindungi Pagaruyung dari serangan Belanda.
Perlawanan masyarakat Sumatera Barat dikenal dengan Perang Padri.
Perang ini terjadi karena adanya perselisihan internal antara masyarakat adat dengan kaum Padri (Ulama) di wilayah Kerajaan Pagaruyung.
Para pendeta mengimbau masyarakat adat untuk berhenti berjudi dan mabuk-mabukan.
Konflik antara kedua kelompok ini berlanjut selama dua dekade sejak awal abad ke-19.
Belanda kemudian memulai kebijakan perang satu sama lain dengan mengajak kerjasama Masyarakat Adat untuk perang Padri.
Perang Padri berlangsung selama delapan belas tahun dan akhirnya Tuanku Imam Bonjol berhasil merangkul masyarakat pribumi melihat Belanda berusaha memecah belah masyarakat.
2. Perlawanan Sultan Mahmud Bedaruddin (1819-1821)
Di Sumatera, di Palembang, di bawah pimpinan Sultan Mahmud Badaruddim, terjadi perlawanan rakyat terhadap Belanda.
Harapan Belanda untuk menguasai Palembang dan Kepulauan Bangka Belitung didasari oleh kekayaan alam yang melimpah.
Pergantian kekuasaan akibat Perjanjian Tuntang membuat Inggris fokus pada administrasi tanah Jawa.
Penyerangan dilakukan terhadap garnisun Belanda yang masih berada di Palembang hingga akhirnya Belanda berhasil mengalahkan Sultan Mahmud Bedaruddin dan mengasingkannya ke Ternate.
*) Penyataan:
Jawaban-jawaban di atas hanya digunakan untuk memandu proses belajar anak.
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka, artinya ada beberapa jawaban yang tidak tetap seperti di atas.
(Tribunnews.com/Ifan)