Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 161 K13, Peristiwa Perjuangan-Pemberontakan, Tugas Kelompok 6.2

TRIBUNNEWS.COM – Jawaban PKN Kelas 9 Semester 2, Penjelasan Singkat Situasi Konflik, Kerja Kelompok 6.2.

Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 161 Pada Semester 2 terdapat buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada Kurikulum Sekolah Menengah Pertama (K13) Kelas IX 2013 yang diupdate tahun 2018, Bab 6 Bela Negara dalam Rangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berikut ini akan dijelaskan kunci jawaban PKN Kelas 9 Kurikulum 2013 Semester 2 uraian singkat peristiwa perang dan pemberontakan, Tugas Kelompok 6.2.

Kunci jawaban PKN Kelas 9 Silabus 2013 ini dapat diteruskan kepada orang tua atau wali untuk meningkatkan prestasi akademiknya. Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 161 K13 Semester Kedua

Penugasan ke kelompok 6.2

1. Uraian di atas menjelaskan secara singkat perjuangan fisik yang dilakukan bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya.

Nah, agar ilmu dan pemahaman Anda semakin lengkap, cobalah membaca sumber ilmu lainnya. Kemudian carilah beberapa kejadian perkelahian fisik dengan orang Indonesia.

Kunci Jawaban : 1. Peristiwa pertempuran : Pertempuran 10 November 1945

Deskripsi singkat pertarungan:

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa bersejarah peperangan antara tentara Indonesia melawan tentara Inggris. Peristiwa penting ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di kota Surabaya, Jawa Timur. Perang ini merupakan perang pertama antara kekuatan Indonesia dan asing setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dan salah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme. 2. Adegan Pertempuran: Pertempuran Ambarawa

Deskripsi singkat pertarungan:

Pertempuran Ambarawa terjadi pada tanggal 20 November hingga 15 Desember 1945 antara pasukan TKR melawan pasukan Sekutu. Peristiwa militer dimulai di Magelang dan meningkat menjadi pertempuran ketika pasukan Sekutu dan NICA membebaskan pasukan Belanda di Magelang dan Ambarawa. Peristiwa itu berakhir pada tanggal 2 November 1945 setelah terjadi perbincangan antara Presiden Soekarno dan Brigjen Bethel di Magelang. 3. Peristiwa Pertempuran : Pertempuran Lima Hari Semarang

Deskripsi singkat pertarungan:

Perang Lima Hari merupakan rangkaian pertempuran antara Indonesia melawan pasukan Jepang di Semarang pada masa peralihan kekuasaan ke Belanda yang berlangsung pada tanggal 15-19 Oktober 1945. Dua penyebab utama perang ini adalah melarikan diri. tentara Jepang dan kematian Dr. Cariad. Sampul Buku Paket PKN SMP/MTs IX Kelas. (Kemdikbud) 4. Peristiwa Pertempuran : Pertempuran Medan

Deskripsi singkat pertarungan:

Pada tanggal 9 November 1945, pasukan Sekutu dipimpin oleh Brigadir Jenderal TED Kelly tiba di Sumatera Utara, disusul oleh pasukan NICA. Brigadir mengatakan kepada pemerintah bahwa RJ akan melakukan kerja kemanusiaan dengan mengevakuasi tahanan dari beberapa kamp di luar kota Medan. Dengan dalih keamanan, para mantan tahanan dikembalikan dan dipersenjatai. 5. Ajang Pertarungan : Bandung Lautan Api

Deskripsi singkat pertarungan:

Lautan Api Bandung merupakan peristiwa terbakarnya tanah kota Bandung di Provinsi Jawa Barat pada tanggal 23 Maret 1946. Hal ini terjadi karena menghalangi pasukan koalisi dan pasukan Pemerintahan Sipil Hindia Belanda (NICA) untuk melakukan aksinya. menggunakan Kota Bandung sebagai pangkalan militer pada masa Perang Kemerdekaan Indonesia.

2. Selain pertarungan fisik dengan Belanda yang ingin merebut kembali wilayah jajahan Indonesia, bangsa Indonesia juga menghadapi beberapa pemberontakan yang sulit dicegah oleh tentara.

Cobalah untuk mencari peristiwa yang berhubungan dengan pemberontakan. Tuliskan temuan Anda pada tabel di bawah ini dan presentasikan di depan kelas.

Kunci Jawaban: 1. Peristiwa Revolusi: Darul Islam dan Kekuatan Islam (DI/TII)

Definisi singkat tentang represi revolusioner:

Upaya menumpas pemberontakan DI/TII di Aceh dilakukan melalui diplomasi pada Konferensi Kerukunan Rakyat Aceh yang diselenggarakan pada tanggal 17-21 Desember 1962, dan melalui penetapan kembali Aceh sebagai daerah yang berstatus istimewa.

Melalui jalur diplomasi, Daued Beureueh ingin meletakkan tangan dan berdamai pasca restorasi Provinsi Aceh pada tahun 1959. 2. Peristiwa Pemberontakan: Gerakan PKI 30 September (G30S/PKI)

Definisi singkat tentang represi revolusioner:

Karena peristiwa yang terjadi pada 30 September 1965 itu, ada perwira senior AK yang tidak diketahui. Setelah menerima laporan dan membuat asumsi, Soeharto menyimpulkan bahwa para pejabat tinggi telah diculik dan dibunuh, dan segera mengambil komando tentara untuk menyelidiki kejadian tersebut.

Pada tanggal 1 Oktober 1965, pemberantasan revolusi G30S PKI dimulai. TNI berupaya mengurangi pasukan yang menduduki Lapangan Merdeka. Mayjen Soeharto kemudian menugaskan Kolonel Sarwo Edhi Wibowo untuk mengambil alih gedung RRI dan Pusat Telekomunikasi.

RRI dan Pengendalian Telekomunikasi, jam 8 malam. WIB Soeharto mengumumkan kekuatan G30S telah mengambil alih. Diumumkan pula Presiden Soekarno dan Menteri Pertahanan dan Keamanan/Jenderal KASAB A.H. Bangsa yang aman.

Pada tanggal 2 Oktober 1965, operasi dilanjutkan di kawasan Halim Perdanakusuma, tempat pasukan G30S meninggalkan kawasan Monas. Pada hari yang sama, atas permintaan Polisi, Sukitman yang berhasil lolos dari penculikan PKI, pasukan pemerintah menemukan kuburan para sesepuh di sumur tua bernama Lubang Buaya.

Pada tanggal 4 Oktober 1965, jenazah dipindahkan dan keesokan harinya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta. Para perwira yang gugur karena revolusi ini diberi gelar pahlawan Revolusi. 3. Peristiwa Revolusi: Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

Definisi singkat tentang represi revolusioner:

Pemerintah melancarkan operasi militer gabungan bernama Operasi Merdeka yang dipimpin Letkol Rukminto Hendraningrat. Operasi penghancuran Permesta ini sangat dahsyat karena musuh memiliki senjata modern buatan Amerika Serikat, terlihat dari penembakan pesawat Air Force Revolutionary Forces (AUREV) yang dikemudikan oleh seorang warga negara Amerika Serikat.

Pesawat tersebut ditembak jatuh pada tanggal 18 Mei 1958 di atas kota Ambon. Pada bulan Agustus 1958, pemberontakan Permesta berhasil dipadamkan. Kemudian pada tahun 1961, pemerintah mengizinkan sisa pendukung Permesta untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Peristiwa Revolusioner: Republik Maluku Selatan (RMS)

Definisi singkat tentang represi revolusioner:

Setelah pemerintah melancarkan serangan militer, pemberontakan RMS akhirnya dapat ditumpas pada tanggal 14 Juli 1950, dan pada tanggal 15 Juli 1950, pemerintah RMS mengumumkan bahwa Republik Maluku Selatan dalam bahaya.

Pada tanggal 28 September, pasukan yang dikirim untuk menumpas revolusi memasuki wilayah Ambon, dan pada tanggal 3 November 1950, seluruh wilayah Ambon diambil alih, termasuk benteng Nieuw Victoria, yang akhirnya direbut oleh angkatan bersenjata tersebut.

Dengan jatuhnya pasukan RMS di wilayah Ambon, berarti perlawanan yang dilakukan pasukan RMS dapat diatasi.

Pada tanggal 4-5 Desember, pusat pemerintahan RMS dan pasukan RMS bergerak ke Pulau Seram melalui Selat Haruku dan Saparua.

Pada tahun 1952, J.H Munhutu, mantan pemimpin RMS, ditangkap di Pulau Seram. Sementara itu, beberapa pimpinan RMS lainnya melarikan diri ke Belanda. 5. Pemberontakan: Gerakan Aceh Merdeka (GAM)

Definisi singkat tentang represi revolusioner:

Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa besar dan tsunami di Aceh.

Peristiwa tersebut memaksa pihak-pihak yang bertikai untuk kembali ke meja perundingan dari awal dan menjadi penengah bagi pihak internasional. Selanjutnya pada tanggal 27 Februari 2005, GAM dan Pemerintah Indonesia mengikuti putaran perundingan di Vantaa, Finlandia.

Pada tanggal 17 Juli 2005, setelah 25 hari perundingan, tim perunding Indonesia berhasil mencapai kesepakatan damai dengan GAM di Vanta, Finlandia. Perjanjian damai ditandatangani pada 15 Agustus 2005.

Proses perdamaian diawasi oleh tim yang disebut Misi Pemantauan Aceh (AMM), yang beranggotakan lima negara ASEAN. Keseluruhan 840 senjata GAM diserahkan kepada AMM pada 19 Desember 2005.

Kemudian pada 27 Desember, GAM melalui juru bicara militernya, Sofyan Dawood mengumumkan bahwa Tentara Aceh Neugara (TNA) telah resmi dibubarkan.

*) Penafian: Artikel ini ditulis untuk orang tua saja dan dimaksudkan untuk memandu pembelajaran anak-anaknya.

Sebelum membaca kunci jawabannya, sebaiknya siswa menjawab sendiri pertanyaannya terlebih dahulu, kemudian menggunakan teks ini untuk meningkatkan hasil pekerjaan siswanya.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *