TRIBUNNEWS.COM – Kunci jawaban IPS kelas 10 halaman 257 Revisi Kurikulum Mandiri dapat dilihat pada artikel di bawah ini.
Buku IPS Kelas 10 halaman 257 Kurikulum Mandiri Revisi isi tugas individu pada Kegiatan 4.12.
Kegiatan 4.12 terdapat pada Bab 4 dengan judul Keanekaragaman Sosial, Budaya, dan Ekonomi Masyarakat Indonesia.
Dibawah ini kunci jawaban IPS kelas 10 halaman 257 Kurikulum Mandiri Edisi Revisi : Kegiatan 4.12
Analisis banknya
Jenis kegiatan: Tugas individu
Instruksi kerja:
Memanfaatkan berbagai sumber belajar untuk mencari informasi terkait produk antar bank. Anda dapat mencari informasi melalui media online, studi literatur di perpustakaan atau wawancara dengan sumber yang valid.
Tugas:
1. Menemukan perbedaan tugas dan fungsi bank sentral, bank umum, dan BPR.
Jawabannya: a. Bank Sentral
Tugas dan Fungsi: Kebijakan Moneter: Bank sentral bertanggung jawab atas pengaturan dan pengendalian kebijakan moneter, termasuk suku bunga dan jumlah uang beredar, untuk menjaga stabilitas perekonomian dan mengendalikan inflasi. Pengelolaan Cadangan Devisa: Mengelola cadangan devisa negara untuk stabilitas nilai tukar dan neraca perdagangan. Penerbitan Uang: Penerbitan mata uang dan pengelolaan peredaran uang dalam perekonomian. Pengawasan Sistem Keuangan: Mengawasi bank umum untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan. Bankir Pemerintah: Menjadi bankir bagi pemerintah, termasuk mengelola rekening pemerintah dan melakukan transaksi keuangan. B. Bank komersial
Tugas dan Fungsi : Fundraising : Menghimpun simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito dan rekening bank. Pemberian kredit: Pemberian kredit kepada perorangan dan perusahaan untuk kebutuhan konsumsi, investasi atau modal usaha. Layanan Transaksi: Menyediakan layanan transaksi perbankan seperti transfer uang, pembayaran tagihan, dan tarik tunai. Produk Keuangan: Menyediakan berbagai produk keuangan, termasuk rekening tabungan, deposito berjangka, kartu kredit dan pinjaman. Perantara Keuangan: Bertindak sebagai perantara antara pemilik dana dan pengguna dana. C. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Tugas dan Fungsi : Fundraising : Menghimpun simpanan masyarakat, biasanya dalam bentuk tabungan dan deposito. Pemberian kredit: Penyaluran kredit khususnya kepada usaha kecil dan mikro, serta perorangan pada tingkat lokal atau regional. Layanan yang terbatas: Layanan yang ditawarkan biasanya lebih terbatas dibandingkan dengan bank komersial, dengan fokus pada kredit mikro dan tabungan masyarakat lokal. Kegiatan lokal: Kegiatan biasanya lebih terfokus pada komunitas atau daerah tertentu, memberikan dukungan keuangan kepada masyarakat di daerah tersebut.
2. Temukan dua contoh produk dari masing-masing bank dan bandingkan. Selanjutnya menganalisis produk perbankan yang paling menguntungkan antara bank umum dan BPR.
Jawaban: Produk perbankan pedagang
A. Deskripsi Paket Tabungan: Produk tabungan yang dirancang untuk membantu nasabah menabung untuk tujuan tertentu, biasanya dengan simpanan rutin dan suku bunga lebih tinggi daripada tabungan biasa. Keistimewaan: setoran rutin bulanan, bunga lebih tinggi dari tabungan biasa, penarikan terbatas sesuai jangka waktu tertentu.
B. Kredit Kepemilikan Rumah (HCR) Deskripsi: Pinjaman jangka panjang yang diberikan untuk membeli atau merenovasi rumah. Fitur: Jangka panjang (sampai 20-30 tahun), suku bunga tetap atau variabel, kewajiban angsuran bulanan. Produk Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Tabungan Berjangka Keterangan: Produk tabungan dengan jangka waktu tertentu dimana nasabah tidak dapat menarik dananya sebelum jangka waktu tersebut berakhir. Ciri-ciri: Bunga tetap lebih tinggi dari tabungan biasa, jangka waktu bervariasi (misal 6 bulan, 12 bulan), penarikan hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu berakhir.
Deskripsi Kredit Mikro: Pinjaman kecil biasanya diberikan kepada usaha mikro dan kecil untuk modal usaha. Ciri-ciri: Jumlah pinjaman relatif kecil, jangka pendek (biasanya beberapa bulan sampai satu tahun), suku bunga biasanya lebih tinggi dibandingkan pinjaman besar dari bank umum. Perbandingan produk
Paket tabungan (bank komersial) vs. Suku Bunga Tabungan Berjangka (BPR): Tabungan biasanya menawarkan suku bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa, namun mungkin tidak setinggi Tabungan Berjangka dari BPR. Tabungan berjangka di BPR seringkali menawarkan suku bunga yang lebih tinggi karena dana tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo. Fleksibilitas: Paket tabungan menawarkan fleksibilitas dengan simpanan reguler, sedangkan Tabungan Berjangka memiliki penarikan yang sangat terbatas dan memerlukan dana untuk tetap ada hingga akhir periode.
Kredit Kepemilikan Rumah (HCR) (Bank Umum) Vs. Jumlah Pinjaman Kredit Mikro (BPR): CPR biasanya menawarkan pinjaman besar dengan jangka waktu panjang, sedangkan Kredit Mikro menawarkan pinjaman kecil dengan jangka waktu pendek. Suku Bunga: Hipotek seringkali memiliki suku bunga yang lebih rendah dibandingkan kredit mikro. Pinjaman mikro mungkin memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko yang lebih besar dari pinjaman kecil. Analisis manfaat
Untuk menentukan produk perbankan yang paling menguntungkan antara bank umum dan BPR, kita harus mempertimbangkan beberapa faktor: Bunga: Produk tabungan dengan bunga lebih tinggi (seperti Tabungan Berjangka dari BPR) dapat lebih menguntungkan bagi nasabah yang fokus pada tabungan dengan imbal hasil tinggi. Namun, bagi nasabah yang membutuhkan akses dana yang lebih fleksibel, tabungan di bank umum mungkin lebih cocok, meski dengan suku bunga yang sedikit lebih rendah. Pinjaman: Hipotek dari bank komersial menawarkan suku bunga yang lebih rendah dan jangka waktu yang lebih lama, sehingga lebih menguntungkan untuk pembelian rumah dalam jumlah besar. Di sisi lain, Kredit Mikro dari BPR meskipun memberikan pinjaman dalam jumlah kecil dengan suku bunga tinggi, namun mungkin lebih menguntungkan bagi usaha mikro yang membutuhkan permodalan cepat.
3. Menganalisis perbedaan koperasi simpan pinjam dengan bank umum konvensional.
Jawabannya: a. Tujuan dan struktur
Koperasi Simpan Pinjam (KSP): Tujuan Koperasi Simpan Pinjam adalah untuk memenuhi kebutuhan anggota dalam hal simpan pinjam, serta meningkatkan kesejahteraan anggota. Fokusnya adalah pelayanan kepada anggota dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Struktur: Koperasi adalah badan usaha yang dimiliki dan dikelola oleh para anggotanya. Setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dalam pengambilan keputusan, berapapun jumlah simpanan atau pinjamannya.
Bank Umum Konvensional: Tujuan: Bank umum konvensional mencari keuntungan dengan memberikan jasa keuangan kepada masyarakat umum. Fokus mereka adalah pada profitabilitas dan efisiensi dalam operasi mereka. Struktur: Bank umum dimiliki oleh pemegang saham dan dikelola oleh manajemen profesional. Pemegang saham mempunyai hak suara berdasarkan jumlah saham yang dimilikinya, dan keputusan kepengurusan diambil oleh manajemen secara terpisah dari pemegang saham. B. Produk dan Layanan
Koperasi Simpan Pinjam: Tabungan: Koperasi menawarkan produk tabungan seperti tabungan dan deposito yang biasanya ditujukan untuk anggota koperasi. Suku bunga produk tabungan koperasi bisa lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan dengan bank, tergantung kebijakan koperasi. Pinjaman: Koperasi memberikan pinjaman kepada anggota dengan tingkat bunga yang relatif kompetitif. Pinjaman sering kali disesuaikan dengan kebutuhan anggota dan dapat mencakup pinjaman untuk usaha kecil, kebutuhan konsumen atau pendidikan. Pelayanan tambahan: Koperasi seringkali memberikan pelayanan tambahan seperti pelatihan kewirausahaan, kegiatan sosial dan bantuan kepada anggota dalam bentuk lain.
Bank Umum Konvensional: Deposito: Bank umum menawarkan berbagai produk tabungan seperti tabungan, deposito berjangka dan rekening giro dengan berbagai fitur dan suku bunga. Pinjaman: Bank umum menyediakan berbagai jenis pinjaman seperti kredit kepemilikan rumah (QPR), kredit kendaraan, kredit usaha dan kartu kredit dengan syarat dan suku bunga berbeda. Layanan tambahan: Bank komersial juga menawarkan layanan perbankan tambahan seperti investasi, asuransi dan produk keuangan lainnya. C. Manajemen dan Kepemilikan
Koperasi Simpan Pinjam: Pengurus: Pengurus dipilih oleh anggota dalam rapat anggota. Tata kelola dilakukan dengan menggunakan prinsip kolaboratif, seperti partisipasi anggota dan transparansi. Kepemilikan : Kepemilikan dipegang oleh anggota, dimana setiap anggota mempunyai hak yang sama, berapapun besarnya tabungannya.
Bank Umum Konvensional: Pengurusan: Dikelola oleh manajemen yang profesional dan diawasi oleh dewan komisaris. Keputusan manajemen dibuat oleh tim eksekutif berdasarkan prinsip efisiensi dan profitabilitas. Kepemilikan: Kepemilikan dipegang oleh pemegang saham, dan hak suara serta keuntungan dibagi sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki. D. Regulasi dan pengawasan
Koperasi Simpan Pinjam : Peraturan : Koperasi diatur dengan Undang-undang Koperasi dan pengawasannya dilakukan oleh kementerian atau lembaga pemerintah yang berkaitan dengan koperasi. Pengawasan mungkin tidak seketat yang dilakukan bank komersial. Pengawasan : Pengawasan biasanya dilakukan oleh anggota melalui rapat umum anggota dan oleh instansi pemerintah yang berwenang.
Bank umum konvensional: Peraturan: Bank umum diatur oleh peraturan perbankan yang ketat, termasuk peraturan dari bank sentral (seperti Bank Indonesia) dan otoritas pengawas perbankan. Pengawasan: Pengawasan ketat dilakukan oleh lembaga pengawas keuangan dan perbankan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan menjaga stabilitas sistem keuangan. e. Risiko dan keamanan
Koperasi Simpan Pinjam: Risiko: Risiko koperasi mencakup kemungkinan tidak mampu mengelola dana secara efektif dan risiko yang terkait dengan pinjaman yang diberikan kepada anggota. Keamanan : Keamanan simpanan anggota dapat berbeda-beda dan bergantung pada kesehatan keuangan koperasi.
Bank Umum Konvensional: Risiko: Bank umum menghadapi risiko yang terkait dengan operasional perbankan, termasuk risiko kredit, pasar, dan likuiditas. Keamanan: Bank komersial umumnya memiliki sistem keamanan dan perlindungan simpanan yang lebih kuat, termasuk asuransi simpanan dari lembaga pemerintah (seperti LPS di Indonesia).
4. Sebutkan tiga jenis produk perbankan konvensional dan perbankan syariah.
Jawabannya: a. produk perbankan konvensional
Deskripsi Tabungan: Produk tabungan yang memudahkan nasabah menyimpan dan menarik uangnya kapan saja. Fitur: suku bunga yang dibayarkan kepada pelanggan; tersedia dalam berbagai jenis, seperti tabungan biasa, tabungan anak, atau tabungan berjangka; umumnya memberikan akses mudah dan fleksibilitas dalam penarikan.
Kredit Kepemilikan Rumah (HCR) Deskripsi: Pinjaman jangka panjang yang diberikan untuk membeli atau merenovasi rumah. Ciri-ciri: Jangka panjang (biasanya 10-30 tahun), suku bunga tetap atau variabel, cicilan bulanan harus dibayar oleh peminjam.
Deskripsi Kartu Kredit: Alat pembayaran yang memungkinkan pemegang kartu melakukan pembelian dengan pembayaran di kemudian hari. Fitur: Memberikan limit kredit yang dapat digunakan untuk bertransaksi; mempunyai bunga atas saldo terutang apabila tidak dibayar penuh pada saat jatuh tempo; seringkali dilengkapi dengan berbagai fitur dan reward seperti cashback, poin, atau diskon. B. Produk Bank Syariah
Tabungan Mudharabah Deskripsi: Produk tabungan berdasarkan prinsip mudharabah (bagi hasil) dimana nasabah menyimpan dana dan bank mengelola dana tersebut dengan bagi hasil berdasarkan kesepakatan. Fitur: Tidak ada bunga tetap, keuntungan diperoleh dari bagi hasil tetap; dana simpanan dapat ditarik sewaktu-waktu sesuai ketentuan yang berlaku; risiko untung dan rugi ditanggung bersama antara nasabah dan bank.
Penjelasan Pembiayaan CPR Syariah: Pembiayaan untuk membeli atau merenovasi rumah berdasarkan prinsip syariah, seperti murabahah (jual) atau ijarah (sewa). Fitur: Tidak memungut bunga, biaya dilakukan berdasarkan margin keuntungan atau sewa yang disepakati; regangannya bisa panjang, mirip dengan obligasi konvensional; Pembayarannya dilakukan dalam bentuk angsuran tetap atau sesuai kesepakatan.
Deskripsi Kartu Kredit Syariah: Alat pembayaran yang digunakan berdasarkan prinsip syariah, seperti prinsip murabahah (jual beli) dimana transaksi dilakukan tanpa bunga. Fitur: limit kredit yang diberikan sesuai dengan prinsip syariah; tidak ada bunga, biaya atau keuntungan yang diterima bank dari margin keuntungan yang disepakati; biasanya dilengkapi dengan fitur reward yang sesuai dengan prinsip syariah.
5. Bandingkan kelebihan dan kekurangan produk perbankan konvensional dan perbankan syariah.
Jawabannya: a. TABUNGAN
– Bank konvensional:
Kelebihan: Ketersediaan dan akses: Tabungan konvensional umumnya mudah diakses dengan banyak cabang dan ATM, serta fitur digital yang memudahkan transaksi. Bunga: Menawarkan bunga tetap yang dapat membantu menyeimbangkan tabungan Anda. Fleksibilitas penarikan: Biasanya menawarkan fleksibilitas tinggi dalam penarikan dan penyetoran dana.
Kekurangan: Bunga rendah: Suku bunga pada rekening tabungan bisa rendah dan tidak lebih tinggi dari inflasi. Biaya: Beberapa produk tabungan mungkin dikenakan biaya administrasi atau batas saldo minimum.
– Bank Syariah:
Keunggulan: Prinsip syariah: Tidak ada riba, dan keuntungan diperoleh dari bagi hasil berdasarkan prinsip syariah yang dianggap adil dan transparan. Hasil: Potensi imbal hasil dapat lebih tinggi jika bank mengelola dananya dengan baik, sesuai dengan akad mudharabah.
Kekurangan: Ketidakpastian pengembalian: Keuntungan tidak tetap dan bergantung pada kinerja investasi bank yang tidak selalu stabil. Fleksibilitas penarikan: Beberapa produk mungkin memiliki ketentuan penarikan yang lebih ketat atau terbatas. B. Kredit Kepemilikan Rumah (HCR)
– Bank konvensional:
Kelebihan: Suku bunga tetap: Menawarkan suku bunga tetap yang memudahkan perencanaan keuangan. Pilihan Produk: Tersedia berbagai pilihan produk dan tenor, serta fleksibilitas pembayaran angsuran. Jaringan luas: Ketersediaan produk di banyak bank dan cabang membuat proses pengajuan dan pengelolaan pinjaman menjadi lebih mudah.
Kekurangan: Bunga: Membebankan pelanggan dengan bunga yang mungkin tinggi, terutama jika suku bunga naik. Biaya: Mungkin ada biaya tambahan, seperti biaya administrasi, denda pelunasan lebih awal, atau biaya notaris.
– Bank Syariah:
Keunggulan: Tanpa bunga: Sistem pembiayaan berbasis syariah tidak memungut bunga, melainkan margin keuntungan atau sewa yang jelas dan disetujui. Transparansi: Struktur biaya dan margin keuntungan biasanya lebih transparan dan jelas bagi pelanggan.
Kekurangan: Margin keuntungan: Bahkan tanpa bunga, margin keuntungan atau sewa bisa sama atau lebih tinggi dari bunga di bank konvensional. Keterbatasan produk: Pilihan produk mungkin tidak sebanyak bank konvensional, dan proses pengajuannya mungkin lebih rumit. C. Kartu kredit
– Bank konvensional:
Keuntungan: Hadiah dan fitur: Menawarkan berbagai fitur dan hadiah, seperti cashback, poin, atau diskon. Kemudahan bertransaksi: Memudahkan pembelian dan pembayaran kredit dengan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. Jaringan luas: Banyak pedagang menerima kartu kredit konvensional.
Kekurangan: Bunga dan biaya: Jika saldo tidak dibayar penuh, bunganya bisa sangat tinggi. Ada juga biaya tahunan dan biaya lainnya. Pembayaran tertunda: Ada risiko membebani keuangan Anda dengan hutang jika tidak dikelola dengan baik.
– Bank Syariah:
Keuntungan: Tanpa Bunga: Tidak memungut bunga; Biaya atau keuntungan bank berasal dari margin keuntungan yang disepakati. Prinsip Syariah: Beroperasi sesuai prinsip syariah, memberikan alternatif bagi yang ingin menghindari riba.
Kekurangan: Fitur dan Reward Terbatas: Fitur dan reward mungkin tidak sebanyak kartu kredit konvensional. Biaya penggunaan: Biaya atau margin keuntungan bisa sangat tinggi, terutama untuk produk yang tidak menawarkan banyak fungsi tambahan.
6. Jika Anda berkesempatan merasakan produk dari bank konvensional dan bank syariah, manakah yang akan Anda pilih? Jelaskan alasan Anda
Jawaban: Jika saya harus memilih antara produk bank konvensional dan bank syariah, pilihan saya akan bergantung pada beberapa faktor utama seperti tujuan keuangan pribadi, preferensi prinsip keuangan, dan kebutuhan spesifik saya saat itu.
Berikut ini alasan dasar saya memilih: a. Tujuan dan prinsip keuangan
Bank Syariah: Alasan utama: Jika saya benar-benar menghargai prinsip keuangan syariah dan ingin memastikan bahwa semua transaksi saya bebas riba (bunga), saya akan memilih produk bank syariah. Bank syariah beroperasi sesuai dengan prinsip syariah yang melarang riba, gharar (ketidakpastian) dan maisir (perjudian) serta fokus pada keadilan dan transparansi. Ini memberikan ketenangan pikiran dan kepuasan pribadi karena aktivitas keuangan saya sejalan dengan nilai-nilai saya. B. Persyaratan Produk dan Fitur
Bank Konvensional: Alasan Utama: Jika kebutuhan saya mencakup akses terhadap beragam produk dan layanan dengan fitur yang sangat spesifik, seperti reward kartu kredit, berbagai pilihan pinjaman dengan suku bunga bersaing, atau fitur tabungan fleksibel, produk bank konvensional mungkin lebih cocok . . Bank konvensional seringkali menawarkan beberapa fitur dan fasilitas yang tidak selalu tersedia di bank syariah. C. Keseimbangan antara manfaat dan biaya
Bank Syariah: Alasan utama: Jika saya mencari produk yang memberikan transparansi biaya dan manfaat, dan tidak ingin terlibat dalam bunga, saya akan memilih produk dari bank Syariah. Margin keuntungan dan struktur biaya di bank syariah dirancang adil dan berdasarkan perjanjian masa lalu, yang bisa lebih transparan dibandingkan dengan potensi suku bunga variabel di bank konvensional.
Bank konvensional: Alasan utama: Jika saya membutuhkan produk dengan imbal hasil tinggi atau fleksibilitas pengelolaan dana yang lebih baik, produk dari bank konvensional mungkin lebih menarik. Misalnya, produk tabungan dengan suku bunga tinggi atau pilihan investasi yang luas mungkin tersedia di bank konvensional. D. Kemudahan akses dan ketersediaan
Bank konvensional: Alasan utama: Jika saya membutuhkan akses yang luas dan mudah melalui banyak cabang, ATM, dan layanan digital canggih, produk perbankan konvensional bisa lebih praktis. Bank konvensional umumnya memiliki jaringan yang lebih besar dan fasilitas yang lebih banyak sehingga memudahkan akses terhadap berbagai layanan perbankan. e. Ketaatan pada nilai-nilai pribadi
Bank Syariah: Alasan utama: Jika kepatuhan terhadap prinsip keuangan syariah menjadi prioritas utama saya, maka produk dari bank syariah adalah pilihan yang lebih tepat. Produk ini mendukung nilai-nilai moral dan etika yang saya jaga dan memastikan bahwa semua transaksi saya dilakukan dalam kerangka hukum syariah.
7. Menurut Anda, bagaimana pengaruh dan prospek bank syariah di Indonesia? Jelaskan pendapat anda!
Jawaban: Bank syariah di Indonesia mempunyai dampak yang signifikan dan prospek yang menjanjikan, mengingat beberapa faktor utama yang mempengaruhi perkembangan dan perannya dalam sistem keuangan.
*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi siswa dalam mengerjakan soal.
Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban di atas.
(Tribunnews.com/Whiesa)