TRIBUNNEWS.COM – Inilah kunci jawaban Mata Pelajaran Ekonomi Kelas 11 halaman 118 dan 119 Silabus Belajar Mandiri.
Siswa akan menemukan tugas Lembar Kegiatan 2 pada buku Ekonomi Sekolah Menengah Atas Kelas 11 halaman 118 dan 119.
Pada Lembar Kegiatan 2, siswa diminta menjawab dua pertanyaan tentang teori kuantitas uang Fisher.
Siswa harus mengerjakan soal-soal pada Lembar Kegiatan 2 secara mandiri dan dapat mencari informasi di buku teks atau di situs terpercaya.
Lembar Kegiatan 2 Buku Ekonomi SMA Kelas 11, Silabus Mandiri halaman 118 dan 119, termasuk dalam Bab 4 yang berjudul Teori Uang, Indeks Harga dan Inflasi.
Di bawah ini adalah kunci jawaban SMA Ekonomi Kelas 11 halaman 118 119 Program Studi Mandiri. Lembar Kegiatan 2: Petunjuk Teori Kuantitas Uang Fisher:
1) Selesaikan tugas berikut secara mandiri.
2) Anda dapat mencari informasi di buku manual yang tersedia atau di situs terpercaya.
3) Perhatikanlah soal-soal pada lembar kegiatan di bawah ini! Pertanyaan:
1) Saat Hari Raya Idul Fitri, kebutuhan terus meningkat, mulai dari harus memberikan tunjangan hari raya (THR), mudik, mengirim, membeli baju baru, hingga membeli makanan untuk mengisi bahan bakar. Tak heran jika setiap tahunnya, terutama menjelang lebaran, likuiditas perlu ditingkatkan. Guna memenuhi kebutuhan transaksi rupiah menjelang Idul Fitri 2020, Bank Indonesia menyiapkan uang tunai sebesar Rp 167 triliun.
Berdasarkan pidato di atas:
A. Mengapa meminta uang tunai sebelum Idul Fitri? Menjelaskan!
B. Faktor apa saja yang menyebabkan meningkatnya permintaan uang dan jumlah uang yang beredar menjelang lebaran?
2) Teori uang kuantitatif (Irving Fisher): M x V = P x T
Dalam transaksi ekonomi, dengan tingkat harga Rp 1.000.000,00 dan barang terjual 100 unit, maka kecepatan peredaran uang 10 kali lebih tinggi.
Tentukan jumlah uang yang beredar berdasarkan transaksi tersebut! Menjawab:
1) satu. Permintaan uang tunai cenderung meningkat menjelang lebaran disebabkan oleh beberapa hal utama terkait pola konsumsi dan kebutuhan masyarakat pada periode tersebut: Tunjangan Hari Raya (THR) Wajib : Banyak perusahaan yang memberikan THR kepada karyawannya menjelang Idul Fitri. Hal ini menambah jumlah uang yang dimiliki seseorang, yang akan digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan saat perayaan Idul Fitri. Rumah: Tradisi mudik atau mudik mengharuskan masyarakat membawa uang lebih untuk bepergian, terutama di daerah yang tidak mengandalkan sistem pembayaran nontunai. Beli Kado dan Kado Idul Fitri : Saat lebaran, masyarakat kerap membeli oleh-oleh, kue, dan oleh-oleh untuk keluarga dan orang tercinta. Kebutuhan ini meningkatkan kebutuhan akan likuiditas. Belanja kebutuhan lebaran Anda: Masyarakat membeli berbagai kebutuhan seperti baju baru, peralatan rumah tangga, dan makanan untuk persiapan Idul Fitri. Kegiatan konsumsi ini memerlukan uang tunai. Kebutuhan keuangan tradisional: Di banyak daerah, pembayaran tunai masih dominan, terutama untuk belanjaan sehari-hari, membeli makanan, dan bahkan memberikan uang jajan kepada anak atau kerabat sebagai bagian dari tradisi.
Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai mengalami lonjakan yang signifikan menjelang Hari Raya Idul Fitri sehingga menyebabkan permintaan uang tunai meningkat.
B. Beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya permintaan uang dan jumlah uang beredar menjelang Hari Raya Idul Fitri, di antaranya adalah: Peningkatan Pendapatan (THR): Selain pemberian THR, pendapatan masyarakat pun meningkat sehingga semakin banyak masyarakat yang mempunyai uang lebih. membelanjakan Peningkatan pendapatan ini akan meningkatkan permintaan uang untuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan saat lebaran. Peningkatan Kegiatan Ekonomi: Saat Hari Raya Idul Fitri, aktivitas perekonomian meningkat pesat karena banyak masyarakat yang melakukan transaksi bisnis, membeli kebutuhan sehari-hari, makanan, dan oleh-oleh. Hal ini meningkatkan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Tradisi Sosial dan Adat Istiadat: Tradisi pulang kampung dan menunjukkan kebahagiaan kepada keluarga dan sahabat dengan memberikan uang atau hadiah menyebabkan peningkatan transaksi yang melibatkan uang. Kebiasaan ini secara langsung menyebabkan permintaan uang yang lebih tinggi. Perubahan kebiasaan belanja: Saat Idul Fitri, kebiasaan belanja masyarakat berubah. Mereka cenderung membeli barang-barang konsumsi lainnya, termasuk makanan, pakaian, dan pernak-pernik Idul Fitri. Selain itu, transaksi banyak dilakukan secara tunai, karena tidak semua tempat atau perorangan bisa melakukan pembayaran non tunai. Ketersediaan dan pendistribusian uang tunai oleh Bank Indonesia: Bank Indonesia menyiapkan uang tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Meningkatnya jumlah uang beredar yang dilakukan Bank Indonesia turut mendukung meningkatnya kebutuhan uang tunai, meski kini banyak transaksi yang bisa dilakukan secara digital. Faktor musiman dan agama: Menjelang Hari Raya Idul Fitri, peningkatan permintaan sedekah (sedekah) atau zakat fitrah juga berkontribusi terhadap peningkatan permintaan uang tunai, karena umat Islam menyumbangkan sebagian pendapatannya untuk tujuan amal.
Dengan berbagai faktor tersebut, baik dari peningkatan pendapatan, kebiasaan sosial, dan intensifnya kegiatan perekonomian, maka kebutuhan likuiditas dan jumlah uang beredar meningkat menjelang Idul Fitri.
2) Untuk menghitung jumlah uang beredar (M) berdasarkan persamaan Irving Fisher untuk teori kuantitas uang dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
M x V = P x T
Atau:
M = jumlah uang beredar (yang ingin dicari)
V = kecepatan peredaran uang
P = tingkat harga per unit barang dagangan
T = jumlah barang yang terjual
Menurut informasi yang diberikan:
P = 1.000.000 (harga per satuan barang)
T = 100 (jumlah barang terjual)
V = 10 (kecepatan peredaran uang)
Sekarang kita dapat memasukkan nilai-nilai ini ke dalam persamaan dan menyelesaikan M:
M x 10 = 1.000.000 X 100 M x 10 = 100.000.000
Untuk mendapatkan M, kita membagi kedua ruas persamaan dengan 10:
M = 100.000.000 / 10 = 10.000.000
Jadi, jumlah uang beredar (M) adalah Rp 10.000.000.
*) Penafian: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi siswa dalam mengerjakan soal.
Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban di atas.
(Tribunnews.com/Whiesa)