Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 11 SMA Halaman 111 Kurikulum Merdeka, Asesmen Bab 3

TRIBUNNEWS.COM – Kursus Mandiri Ekonomi Kelas 11 SMA Page 111 Jawaban ada pada artikel berikut ini.

Siswa dapat menemukan soal penilaian Bab 3 di halaman 111 buku Ekonomi Kelas 11, Kursus Mandiri.

Ada lima pertanyaan yang perlu dijawab siswa dalam tugas penilaian Bab 3.

Sebagai referensi, judul Bab 3 Buku Ekonomi SMA Kelas 11 yang merupakan kurikulum tersendiri adalah Ketenagakerjaan.

Berikut jawaban halaman 111 Silabus Ekonomi Kelas 11 Mandiri: Penilaian

1. Jelaskan mengapa pengangguran kadang-kadang disebut “pemborosan sumber daya”!

Menjawab:

Pengangguran disebut sebagai ‘pemborosan sumber daya’ karena berarti sumber daya manusia yang seharusnya mampu berkontribusi dalam kegiatan perekonomian tidak dimanfaatkan dengan baik.

Sumber daya manusia dianggap sebagai salah satu modal utama perekonomian.

SDM terdiri dari tenaga kerja yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan kemampuan yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi.

Ketika orang bekerja, mereka menciptakan barang dan jasa yang meningkatkan output perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

Sebaliknya jika terjadi pengangguran, apalagi pengangguran yang tidak terpakai atau dilatih, berarti ada potensi yang sangat besar yang tidak dioptimalkan.

Pengangguran mengacu pada ketidakmampuan pekerja yang dapat berkontribusi pada penciptaan nilai lebih dengan bekerja.

Hal ini menyebabkan pemborosan sumber daya manusia yang seharusnya dapat digunakan untuk mendorong pembangunan ekonomi.

2. Pelajari manfaat menurunkan pengangguran!

Menjawab:

Beberapa manfaat dari pengurangan pengangguran, terutama karena dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, antara lain:

A Peningkatan produktivitas ekonomi

Ketika pengangguran menurun, lebih banyak orang yang bekerja dan berkontribusi pada proses produksi.

Peningkatan jumlah pekerja aktif meningkatkan total output suatu negara, sehingga meningkatkan produk domestik bruto (PDB).

Semakin banyak orang yang bekerja, semakin banyak barang dan jasa yang diproduksi, sehingga memperkuat perekonomian secara keseluruhan.

B Peningkatan pendapatan nasional

Ketika tingkat pengangguran menurun, jumlah orang yang menerima tunjangan atau upah meningkat.

Hal ini akan meningkatkan pendapatan per kapita dan daya beli masyarakat.

Semakin banyak masyarakat yang mempunyai pendapatan, maka mereka akan mengkonsumsi lebih banyak barang dan jasa sehingga menciptakan pertumbuhan ekonomi melalui efek pengganda (multiplier effect).

Peningkatan konsumsi juga akan meningkatkan investasi dan produksi di sektor lain.

C Peningkatan investasi dan kepercayaan pengusaha

Berkurangnya angka pengangguran dapat meningkatkan kepercayaan pengusaha terhadap kondisi perekonomian.

Memiliki banyak orang yang bekerja berarti stabilitas dan kelangsungan kegiatan ekonomi.

Hal ini akan mendorong pengusaha untuk berinvestasi lebih banyak dalam perluasan usaha, penelitian dan pengembangan, serta penciptaan lapangan kerja baru.

Semakin banyak pengusaha berinvestasi, semakin besar potensi pertumbuhan ekonomi.

D Mengurangi beban sosial dan pemerintah

Pengangguran yang rendah juga mengurangi tekanan terhadap anggaran pemerintah, yang biasanya digunakan untuk subsidi pengangguran atau bantuan sosial.

Dengan semakin banyaknya orang yang bekerja, negara-negara dapat memfokuskan anggaran mereka pada program pembangunan yang lebih produktif seperti pendidikan, infrastruktur dan kesehatan.

Pemerintah juga dapat meningkatkan pendapatan pajak karena lebih banyak orang yang bekerja dan menghasilkan pendapatan.

E Penguatan kesejahteraan masyarakat

Semakin banyak orang yang bekerja maka kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat akan meningkat.

Melalui pekerjaan, individu dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, perumahan, dan kesehatan.

Kesejahteraan yang lebih besar akan mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan mengurangi kesenjangan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih stabil dan harmonis.

F Meningkatkan keterampilan dan kompetensi pegawai

Lebih rendahnya pengangguran berarti lebih banyak orang mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman kerja dan meningkatkan keterampilan mereka.

Tenaga kerja yang terampil dapat meningkatkan produktivitas dan lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan teknologi atau industri.

Semakin terampil angkatan kerjanya, semakin efisien dan inovatif suatu negara dalam menanggapi tantangan ekonomi global.

G Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan

Mengurangi pengangguran berarti lebih banyak orang dapat bekerja dan memperoleh pendapatan yang lebih baik.

Hal ini dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial, yang seringkali menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi.

Dengan semakin banyaknya orang yang memasuki pasar tenaga kerja, pendapatan akan didistribusikan secara lebih adil, sehingga memperkuat stabilitas sosial dan menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih positif.

H Memperkuat permintaan agregat

Ketika pengangguran menurun, lebih banyak orang akan memiliki pendapatan untuk dibelanjakan.

Permintaan agregat, atau total permintaan barang dan jasa dalam perekonomian, akan meningkat.

Meningkatnya permintaan ini akan mendorong produsen untuk meningkatkan kapasitas produksi, yang akan mendorong lebih banyak investasi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, sehingga menciptakan siklus positif yang berkelanjutan.

3. Mengapa upah di berbagai wilayah di Indonesia berbeda-beda? Jelaskan dengan menggunakan konsep ketenagakerjaan dan upah yang telah Anda pelajari sejauh ini!

Menjawab:

Di Indonesia, upah di setiap daerah berbeda-beda karena berbagai faktor yang berkaitan dengan ketenagakerjaan dan konsep pengupahan.

Perbedaan tersebut disebabkan oleh kondisi ekonomi, pasar tenaga kerja, serta faktor sosial dan geografis yang berbeda-beda di setiap wilayah.

Beberapa faktor utama yang mempengaruhi perbedaan upah antar wilayah meliputi:

1. Perbedaan biaya hidup

Di Indonesia, biaya hidup berbeda-beda di setiap daerah.

Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali, biaya hidup lebih tinggi dibandingkan di pedesaan atau kota kecil.

Hal ini mencakup harga barang dan jasa, harga rumah, transportasi, dan kebutuhan pokok lainnya.

Faktor ini mempengaruhi upah karena pengusaha di daerah dengan biaya hidup tinggi membayar upah yang lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup pekerjanya yang lebih tinggi.

Sebaliknya, di daerah yang standar hidupnya rendah, upah yang ditawarkan juga rendah.

2. Penawaran dan permintaan tenaga kerja

Penawaran dan permintaan tenaga kerja di setiap daerah mempunyai dampak yang signifikan terhadap tingkat upah.

Di wilayah dengan permintaan tenaga kerja yang tinggi (seperti industri atau sektor jasa yang berkembang pesat), perusahaan membayar upah yang lebih tinggi untuk menarik pekerja yang berkualitas.

Sebaliknya, di daerah dengan tingkat pengangguran yang tinggi atau kesempatan kerja yang sedikit, pasokan tenaga kerja melebihi permintaan sehingga menyebabkan turunnya upah.

Dalam hal ini upah berperan sebagai alat untuk menarik tenaga kerja sesuai permintaan pasar.

3. Keterampilan dan kualifikasi tenaga kerja

Kualitas dan keterampilan tenaga kerja juga mempengaruhi kesenjangan upah sektoral.

Daerah dengan pekerja terampil dan terdidik (seperti kota besar atau kawasan industri) umumnya memberikan upah yang lebih tinggi.

Sebaliknya, daerah yang banyak pekerjanya memiliki keterampilan rendah atau sedikit pelatihan mempunyai upah yang lebih rendah.

Konsep ini terkait dengan teori upah diferensial yang menyatakan bahwa upah bervariasi tergantung pada pekerjaan yang memerlukan keterampilan, pengalaman, atau pendidikan yang lebih tinggi.

4. Jenis industri dan sektor ekonomi

Jenis industri yang mendominasi suatu daerah juga mempengaruhi tingkat upah.

Daerah yang lebih fokus pada sektor padat modal atau teknologi tinggi, seperti sektor manufaktur dan teknologi informasi (TI), umumnya memberikan upah lebih tinggi dibandingkan daerah yang mengandalkan sektor tradisional seperti pertanian atau perikanan.

Industri yang lebih maju dan menguntungkan akan memberikan upah yang lebih tinggi untuk menarik lebih banyak pekerja yang berkualitas.

Sebaliknya, sektor-sektor yang kurang menguntungkan atau sektor-sektor yang bergantung pada pekerjaan berketerampilan rendah cenderung memiliki upah yang lebih rendah.

5. Kebijakan upah minimum negara (UMP) dan upah minimum kota/kabupaten (UMK).

Pemerintah daerah juga mempengaruhi tingkat upah dengan menetapkan upah minimum.

Setiap provinsi dan kota di Indonesia mempunyai kebijakan Upah Minimum Negara (UMP) dan Upah Minimum Kota (UMK) yang berbeda-beda.

Kebijakan tersebut didasarkan pada beberapa faktor, antara lain inflasi, produktivitas, dan kebutuhan hidup layak di daerah tersebut.

Perbedaan upah minimum ini menjelaskan mengapa upah di daerah dengan biaya hidup lebih tinggi, seperti Jakarta atau Surabaya, umumnya lebih tinggi dibandingkan di daerah dengan biaya hidup lebih rendah.

Pemerintah daerah menyesuaikan upah minimum sesuai dengan kondisi perekonomian daerah.

6. Kondisi perekonomian daerah dan infrastruktur

Tingkat infrastruktur dan pembangunan ekonomi juga mempengaruhi kesenjangan upah. Daerah dengan infrastruktur yang baik, termasuk jalan, transportasi, energi, dan fasilitas umum lainnya, dapat menarik investasi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Hal ini memberikan kesempatan kerja yang lebih baik dengan upah yang lebih tinggi.

Sebaliknya, di daerah dengan infrastruktur yang kurang berkembang dan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi, upah yang ditawarkan mungkin lebih rendah karena terbatasnya peluang ekonomi dan akses pasar.

7. Pengaruh sosial dan budaya

Di beberapa sektor terdapat faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi tingkat upah.

Misalnya, di daerah-daerah dimana pekerja keluarga atau sektor informal merupakan hal yang penting, upah mungkin rendah karena pekerjaan dilakukan dalam skala kecil atau untuk memenuhi kebutuhan lokal.

Hal ini biasanya terjadi di daerah pedesaan atau daerah yang mengandalkan pekerjaan berketerampilan rendah.

8. Persaingan antar perusahaan

Persaingan antar perusahaan untuk menarik tenaga kerja juga mempengaruhi upah.

Upah cenderung lebih tinggi di wilayah di mana banyak perusahaan bersaing untuk mendapatkan pekerja.

Sebaliknya, di daerah dengan persaingan usaha yang lebih sedikit, upah mungkin lebih rendah karena pilihan karir yang lebih sedikit.

9. Faktor alam dan sumber daya alam

Daerah yang kaya akan sumber daya alam seperti minyak, gas, dan pertambangan seringkali memberikan upah yang lebih tinggi.

Sektor-sektor ini, yang membutuhkan pekerja terampil dan memiliki nilai tambah ekonomi yang lebih tinggi, membayar lebih banyak untuk menarik pekerja yang mereka butuhkan.

Daerah seperti Kalimantan dan Papua yang kaya akan sumber daya alam umumnya memiliki tingkat upah yang lebih tinggi dibandingkan daerah yang masing-masing sektornya lebih bergantung pada pertanian atau manufaktur.

4. Apa tiga jenis pengangguran yang terjadi: pengangguran friksional, pengangguran struktural, dan pengangguran siklis? Jelaskan berdasarkan pengalamanmu sendiri!

Menjawab:

Yang sering saya temui di lingkungan tempat tinggal saya adalah pengangguran siklis.

Saya menghadapi pengangguran berkala selama krisis ekonomi atau resesi.

Misalnya, ketika pandemi COVID-19 merebak, banyak sektor yang terkena dampaknya, termasuk pariwisata, perhotelan, dan transportasi.

Akibat penurunan permintaan yang tajam, banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan dan perusahaan tidak punya pilihan selain mengurangi tenaga kerjanya.

5. Peran apa yang dapat Anda mainkan dalam mengatasi pengangguran?

Menjawab:

Peran kita dalam mengatasi pengangguran sangatlah penting.

Tindakan yang dapat kita lakukan: Tingkatkan keterampilan dan pendidikan mandiri Anda agar lebih kompetitif di pasar kerja. Terlibat aktif dalam mengembangkan pendidikan dan pelatihan bagi orang lain. Mendukung kebijakan dan program pemerintah yang menekankan penciptaan lapangan kerja. Bekerja paruh waktu atau lepas untuk meningkatkan keterampilan dan pendapatan Anda untuk sementara. Mengidentifikasi dan mengembangkan potensi ekonomi lokal untuk menciptakan lapangan kerja.

*) Disclaimer: Jawaban di atas merupakan pedoman untuk membantu siswa memecahkan masalah.

Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban di atas.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *