Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 150 Kurikulum Merdeka: Laporan Analisis Puisi Laut

TRIBUNNEWS.COM – Inilah kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs halaman 150 dalam buku Kurikulum Mandiri.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 150 Silabus Merdeka untuk melengkapi analisis tugas laporan lagu Laut Amal Hamzah.

Laporan analisis puisi memuat judul dan pengarang, arti judul, kiasan yang digunakan, kata-kata yang tidak dapat dipahami, dan hubungan puisi dengan pengetahuan saya.

Memasuki Bab V mata pelajaran Bahasa Indonesia, siswa kelas 9 SMP/MTs akan mempelajari materi menuju laut.

Berikut Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Halaman 150 pada Buku Program Studi Mandiri: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Halaman 150 Program Studi Mandiri

Sebagai latihan, tulislah laporan analisis untuk puisi lainnya. Anda bisa mencari puisi di buku, koran, majalah atau di Internet. Anda juga dapat melaporkan lagu ini.

LAUT (Amal Hamzah)

Aku berdiri di tepi pantai. Ombak datang pulang, aku senang, dalam pikiranku seperti inilah hati yang damai..

(Dikutip menurut Sugiarto, 2014: 73) lihat gambar LAPORAN ANALISIS PUISI LAPORAN ANALISIS PUISI

1. Judul dan penulis: 

Judul maritim dan penulis Amal Hamzah

2. Arti judul :

Lagu “Laut” menggambarkan keadaan laut sebagai metafora keadaan batin seseorang yang penuh gelombang perasaan.

3. Majas yang digunakan : 

Majas untuk personifikasi, misalnya pada ayat: Ombak pulang, pecah

4. Kata-kata yang tidak dimengerti: 

Simpati = sayap. Arus = pergerakan air dalam bentuk cair, Segara = laut

5. Hubungan puisi menurut pengetahuan saya :

Laut adalah kumpulan air asin yang membentang di atas permukaan bumi dan dikelilingi oleh daratan. Laut pun mempunyai ombak atau ombak, mulai dari ombak kecil hingga dinding air besar yang tingginya mencapai 30 meter.

6. Parafrase: 

Saya berdiri di pantai dan memandangi laut. Ombaknya bergulung ke tepi pantai dan kembali ke tengah laut. Aku terkesima dan termenung, sepertinya permainan waktu. Hatiku bagaikan ombak yang beriak, kadang membawa suka cita dan kadang meninggalkan kesedihan.

7. Penentuan waktu dan tempat penciptaan puisi:

Settingnya siang hari dan settingnya di pinggir pantai

Peristiwa yang terjadi pada saat itu : Saat itu saya sedang berdiri di tepi pantai dan memandangi ganasnya laut

8. Latar Belakang Penulis:

Amal Hamzah adalah seorang penulis dan penerjemah karya sastra Jepang. Ia lahir di Binjai, Langkat, Sumatera Utara pada tanggal 31 Agustus 1922. Ia merupakan putra dari Tengku Muhammad Adil dan adik dari Amir Hamzah. Dia meninggal di Duisdorf, Jerman Barat pada tanggal 30 Juli 1987. Beliau bekerja di KBRI Bonn, Jerman Barat (1953-1985). Dia pernah mengajar di Boston, AS.

Ketika masih muda, Amal Hamzah sangat terpengaruh dengan bacaan yang diberikan orang tuanya. Orang tuanya suka membaca dan sangat mendukung anak-anak mereka. Bacaan favorit Amal Hamzah adalah karya Rabindranath Tagore. Ia pun membaca seluruh esai karya Amir Hamzah. Karena pengaruh Rabindranath Tagore dan Amir Hamzah, karya sastra Amal Hamzah sebagian besar bersifat romantis. Namun, ketika Jepang memberikan tekanan pada konten sastra, Amal Hamzah mengubah sifat esainya menjadi komposisi yang kasar, sinis, dan materialistis.

Amal menulis puisi, prosa, drama dan banyak menerjemahkan karya asing. Ia menerbitkan buku First Liberation (1949); Buku dan Penulis (1950); dan Pakistan (1952). Terjemahan yang dihasilkan adalah Gitanjali (1946, Rabindranath Tagore); Bunga Teratai dari Sungai Gangga (1949, kumpulan puisi karya Rabindranath Tagore); dan Ankara (1952, JK Karaosmanoglu).

9. Kesimpulan tentang arti lagu tersebut: 

Puisi ini menggunakan laut sebagai metafora kehidupan manusia. Laut yang bergelombang, kadang tenang, kadang bergejolak, mencerminkan keberagaman perasaan dalam jiwa manusia. Ibarat ombak yang terus bergulung, perasaan manusia pun selalu berubah.

Jawaban lain tentang arti puisi: 

Puisi “Laut” karya Amal Hamzah merupakan refleksi mendalam tentang hakikat perasaan manusia. Melalui metafora lautan yang terus berubah, puisi ini mengungkapkan kompleksitas dan dinamika batin seseorang, sementara pencarian perdamaian terus-menerus tetap menjadi tantangan. Ini adalah ekspresi yang kuat dan simbolis dari kompleksitas kehidupan emosional manusia.

*) Penafian:

Jawaban di atas hanya ditujukan agar orang tua dapat membimbing proses belajar anaknya.

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka, artinya ada beberapa jawaban yang tidak tetap seperti di atas.

(Tribunnews.com/Sri Yuliati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *