Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 SD Halaman 188 Kurikulum Merdeka: Memahami Bacaan

TRIBUNNEWS.COM – Cek Jawaban Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas 6 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 188.

Buku ajar bahasa Indonesia kurikulum kelas 6 SD Merdeka berjudul Anak-anak yang Mengubah Dunia.

Bab 7 buku ini berjudul Saya Bisa Berempati.

Sebelum melihat Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kurikulum Kelas 6 SD Merdeka Halaman 188, siswa diharapkan mampu menjawab soal secara mandiri terlebih dahulu.

Kode jawaban ini dijadikan pedoman dan perbandingan oleh orang tua dalam menyelesaikan pekerjaan anaknya. Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Tahun Pertama Mata Kuliah Mandiri Halaman 188

Pemahaman Membaca Gambar Bahasa Indonesia Kurikulum Mandiri Kelas 6 SD Halaman 186

Untuk menguji pemahaman Anda, jawablah pertanyaan berikut.

1. Kata “cacat” digunakan beberapa kali dalam artikel di atas. Tanpa mencari di kamus, tahukah kamu artinya? Jika ya, apa yang membantu Anda memahami maknanya?

Jawaban: Penyandang disabilitas adalah seseorang yang mempunyai keterbatasan atau memerlukan bantuan dalam melakukan suatu kegiatan.

Yang membuat saya paham karena dalam bacaannya dijelaskan bahwa pelayan dan pelanggan hanya menggunakan gerakan tangan dan bahasa isyarat.

Selain itu, desain penonton dan seluruh fasilitasnya juga disebut cocok untuk penyandang disabilitas, seperti rak gula yang diberi tanda braille, serta penataan meja dan kursi yang dibuat dengan huruf U.

2. Apa yang membedakan Sunyi Cafe dengan toko lain?

Jawaban: Karena meski banyak turis, keheningan tetap terjaga. Begitu pula saat seseorang memesan minuman atau makanan, hampir tidak ada suara.

Antara pelayan dan pembeli hanya terlihat menggerakkan tangan menggunakan bahasa isyarat. Selain itu, pekerja tersebut dinonaktifkan.

3. Para pelayan di Silent Cafe menggunakan bahasa isyarat. Namun, tidak banyak orang yang memahami bahasa ini. Menurut Anda, seberapa pentingkah mempelajari bahasa isyarat?

Jawaban: Bahasa isyarat menjadi penting karena dapat membantu komunikasi antara dua pihak yang tidak dapat dilakukan melalui ucapan.

Selain meningkatkan keterampilan dan pemahaman, menurut saya, mempelajari bahasa isyarat juga akan membantu kita lebih mudah berkomunikasi atau bersahabat dengan teman-teman penyandang disabilitas.

4. Media menggunakan kata “disabilitas” untuk teman-teman penyandang disabilitas, seperti tunanetra dan penyandang disabilitas. Namun komunitas tuna rungu sering disebut dengan “teman tunarungu”. Bagaimana menurutmu?

Jawaban: Menurut saya, akan lebih baik jika kita menggunakan kata-kata yang disukai atau direkomendasikan orang. Hal ini dapat menunjukkan bahwa kita tetap memperhatikan dan menghormati nasehat tersebut.

5. Jika suatu saat Anda menjadi wirausaha, apakah Anda bersedia mempekerjakan penyandang disabilitas? Berikan alasan Anda.

Jawaban : Iya, rela karena teman-teman difabel juga berhak mendapatkan pekerjaan. Hal ini dapat membantu mereka tetap produktif seperti orang normal.

6. Menurut Anda siapa yang paling sering mengunjungi Sunyi Cafe? Penyandang disabilitas atau bukan?

Jawaban: Saya rasa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengunjungi Sunyi Cafe. Namun, mungkin penyandang disabilitas berkunjung ke sana.

Sebab, tempatnya ramah terhadap penyandang disabilitas, baik dari segi desain ruang, maupun pelayanan dan fasilitasnya.

7. Menurut Anda mengapa penulis memilih “Menyeruput dengan tenang di kafe yang sunyi” sebagai judul artikel ini?

Jawaban : Karena penulis ingin menggambarkan suasana umum Sunyi Cafe yang ramai pengunjung namun masih sepi.

8. Apakah Anda mempunyai teman atau keluarga penyandang disabilitas? Ceritakan kepada kami tentang pengalaman Anda dengan mereka.

Jawaban : Jawabannya bermacam-macam, dapat disesuaikan dengan pengalaman siswa masing-masing.

Contoh: Ya, saya mempunyai saudara jauh yang mempunyai disabilitas intelektual. Dari segi komunikasi dan interaksinya aktif dan normal. Itu karena dia kesulitan menerima dan memahami pelajaran sekolah.

*) Penafian:

– Jawaban-jawaban tersebut di atas hanya digunakan oleh orang tua atau wali untuk memandu proses pembelajaran.

– Sebelum melihat jawabannya, pastikan anak melakukannya sendiri terlebih dahulu.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *