Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 5 Halaman 93 Kurikulum Merdeka

TRIBUNNEWS.COM – Simak kunci tanya jawab Pelajaran Bahasa Indonesia 5 Halaman 93 Program Studi Mandiri pada artikel di bawah ini.

Bab 4 dimulai dari halaman 75-96, tentang Belajar Belajar Kewirausahaan.

Tujuan pembelajaran bab ini adalah untuk mengajarkan siswa mengenali nilai-nilai kewirausahaan (dedikasi dan kerja keras) dengan cara meniru kisah-kisah tokoh dalam teks, mencari informasi dari tokoh melalui wawancara, dan menerapkannya untuk menjadi manusia yang unggul dan kompeten. . Nilai-nilai luhur. Dalam kehidupan sehari-hari.

Unsur kebahasaan yang akan Anda pelajari pada bab ini adalah gagasan pokok, kata seru, kata tanya, dan idiom. Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Pelajaran 5 Halaman 93 Kurikulum Menulis Mandiri

Siapkan laporan kegiatan Anda sebelumnya dalam bentuk teks deskriptif tentang hasil wawancara. Apakah kamu masih ingat? Teks ekspositori adalah jenis teks yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu kepada pembaca. Penulisan deskriptif berkembang ketika kita ingin menjelaskan sesuatu secara detail dan lengkap.

Gagasan pokok uraian tertulis hasil wawancara Anda dapat dikembangkan sebagai berikut.

1. Uraian singkat mengenai usaha 2. Situasi dasar dalam memulai usaha 3. Situasi usaha saat ini 4. Langkah-langkah yang dilakukan pengusaha dalam mengembangkan usahanya 5. Pesan etika seorang wirausaha

Lihat contoh bentuk teks “Dari Pedagang Kaki Lima Menjadi Pemilik Perusahaan” sebagai panduan penulisan. Jawab mimpi tumpang tindih penjual nasi pecel untuk menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi

Awalnya, Sumyati hanya menjual nasi palsal dan sayur mayur. Kemudian suaminya Suhandra menyarankan agar ia mencoba berjualan beras. Setelah berpikir dan mempertimbangkan sejenak. Akhirnya Sumyati bersedia menjual beras tersebut.

Usaha bisnis Somyati diluncurkan pada 17 Agustus 2000, bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan. Saat pertama kali berdiri, Sumyati tidak banyak menjual dan pembelinya masih sedikit. Dia mengatakan dia disela dan orang-orang mengolok-oloknya beberapa kali. Terkadang orang mencuri furnitur. Meski demikian, Sumyati mengaku ikhlas dan akan terus berbuat baik, serta yakin Tuhan akan mengubah peruntungannya.

Sumyati mulai mempersiapkan penjualannya pada pukul 17.00 WIB dan buka hingga pukul 12 tengah malam setelah magrib. Rata-rata Sumyati menjual 10 kg beras sehari. Jika beras yang dijual tidak habis maka akan dibagikan.

Wanita yang sudah 16 tahun berjualan ini mengaku bercita-cita membangun rumah dan menyekolahkan ketiga anaknya hingga perguruan tinggi.

Penafian:

Jawaban-jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anaknya.

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan terbuka, artinya ada beberapa jawaban yang belum pasti seperti di atas.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *