TRIBUNNEWS.COM – Di bawah ini adalah kunci jawaban Pelajaran Bahasa Indonesia 10 SMA/MA/SMK/MAK halaman 252 silabus Merdeka edisi revisi.
Halaman ini tercantum dalam Bab 6 berjudul “Penciptaan dan Ekspresi Melalui Puisi.”
Pada halaman 252, siswa diminta mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan puisi “Pengemis” karya Toto S. Bakhtiar. Indonesia. Kunci Jawaban Tahun 10 Halaman 252 Edisi Revisi Silabus Belajar Mandiri.
Setelah membaca dengan seksama puisi “Pengemis” karya Toto S. Bakhtiar di atas, bentuklah kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Diskusikan makna puisi tersebut. Kemudian masing-masing kelompok menyiapkan presentasi hasil diskusinya. Pemaparan tersebut berisi hal-hal berikut!
1. Perasaan yang ingin diungkapkan penyair
Jawaban: Puisi “Pengemis” karya Toto S. Bakhtiar mengungkapkan perasaan sedih, khawatir, kasihan dan simpati penyair terhadap gadis kecil yang menjadi pengemis di kota. Penyair sedih melihat seorang gadis kecil yang hidup dalam kemiskinan dan keterbatasan, namun tetap tersenyum dan memimpikan dunia yang lebih indah. Penyair pun merasakan kelembutan dan rasa kasihan saat melihat seorang gadis kecil yang berjiwa suci dan tidak mengenal kesedihan, namun tidak bisa berbagi kesedihannya dengan siapapun. Penyair pun bersimpati pada gadis cilik yang hidup di tengah hiruk pikuk kota, hampa jiwa dan tak peduli dengan nasibnya. Penyair berharap gadis kecil itu bisa menjalani kehidupan yang lebih baik dan bahagia, namun juga menyadari bahwa kematian bisa menjadi akhir dari segala penderitaannya.
2. Nada dan suasana yang terkandung
Jawaban: Puisi Toto S. Bakhtiar “Si Pengemis” bernada sedih dan bersuasana sedih, menggambarkan kehidupan seorang gadis kecil yang menjadi pengemis di kota. Penyair menggunakan kata-kata yang menggambarkan kemiskinan, kesepian, ketidakberdayaan dan kematian yang dialami gadis kecil itu. Penyair juga menunjukkan simpati dan empati terhadap gadis kecil itu, tetapi juga memahami bahwa dia tidak dapat membantunya. Penyair juga mengkritik kota karena tidak memiliki jiwa dan tidak peduli dengan nasib gadis kecil itu. Nada dan suasana ini menimbulkan perasaan sedih, kasihan, dan cemas pada pembacanya.
3. Makna dan pesan yang ingin disampaikan penyair.
Jawaban: Puisi Toto S. Bakhtiar “Sang Pengemis” mempunyai makna bahwa kehidupan seorang gadis kecil yang menjadi pengemis di kota sangat berbeda dengan kehidupan seorang penyair yang lebih beruntung dan ini merupakan pesan yang patut kita pedulikan dan tidak kita abaikan. . orang-orang yang menderita di sekitar kita. Penyair menggunakan kata-kata yang menggambarkan kontras antara dunia gadis kecil yang miskin, kesepian, tidak berdaya, dan mati, serta dunia penyair yang penuh kehidupan, impian, kekayaan, dan kegembiraan. Penyair juga menunjukkan simpati dan empati terhadap gadis kecil itu, tetapi juga memahami bahwa dia tidak dapat membantunya. Penyair juga mengkritik kota karena tidak memiliki jiwa dan tidak peduli dengan nasib gadis kecil itu. Makna dan pesan tersebut menimbulkan perasaan sedih, kasihan dan cemas pada diri pembacanya.
4. Pengalaman atau kesan yang muncul saat bertemu dengan gadis kecil yang mengemis di jalan.
Jawaban: Puisi “Pengemis: Toto S. Bakhtiar” memberikan pengalaman atau kesan yang mengharukan dan mengharukan bagi pembacanya. Pembaca tersentuh dan terharu dengan kisah seorang gadis kecil yang menjadi pengemis di kota yang penuh dengan kemiskinan, kesepian, ketidakberdayaan dan kematian. Pembaca tergerak oleh sikap simpati dan empati penyair terhadap gadis kecil itu, tetapi juga memahami bahwa dia tidak dapat membantunya. Pembaca juga terkesan dengan kritik penyair terhadap kota yang tidak memiliki jiwa dan tidak peduli dengan nasib gadis kecil itu. Pengalaman atau kesan tersebut menimbulkan perasaan sedih, kasihan dan cemas.
5. Penjelasan tema teks puisi.
Jawaban: Puisi “Pengemis” karya Toto S. Bakhtiar mengangkat tema kepedulian sosial. Hal ini tercermin dari keseluruhan isi puisinya, yang ingin menggambarkan perasaan saya terhadap kehidupan seorang gadis kecil yang meminta sedekah. Bukti tema kepedulian sosial tergambar pada kalimat yang menunjukkan “Aku Peduli” yaitu /Aku akan menemanimu gadis kecil membawa toples kecil/pulang ke kolong jembatan/. Kalimat ini menunjukkan kepedulian saya untuk mengunjungi, melihat dan merasakan kehidupan gadis kecil yang mengemis di bawah jembatan. Kekhawatiranku juga terlihat di garis /Menyeberangi air kotor, tapi yang kau tahu di hati/Jiwa begitu murni, terlalu murni/Untuk bisa berbagi kesedihanmu/. Berkat kalimat-kalimat tersebut, saya merasa gadis kecil pengemis yang tinggal di lingkungan kotor itu memiliki jiwa yang begitu murni dan suci sehingga membuat saya merasa sedih.
*) Penafian:
Artikel ini hanya dimaksudkan untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum mengulas kunci jawabannya, siswa harus menjawab sendiri terlebih dahulu kemudian menggunakan artikel ini untuk mengoreksi pekerjaan siswa.
(Tribunnews.com, Vidya)