Laporan reporter Tribunnews.com Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu) Retno Marsudi membahas rencana relokasi warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di wilayah konflik jika situasi di Timur Tengah mereda.
Mengingat belakangan ini konflik Israel-Palestina telah meluas ke wilayah lain, termasuk Iran.
Rencana migrasi ini sempat dibahas saat Retno berada di Turki pada 1-2 Mei 2024. Para pemimpin delegasi Indonesia di kawasan ikut serta dalam diskusi tersebut.
Selain itu, berdasarkan catatan, jumlah WNI yang tinggal di zona konflik sebanyak 26.835 WNI.
WNI di Yordania sebanyak 1.524 orang, WNI di Tepi Barat dan Israel sebanyak 131 orang, WNI di Mesir sebanyak 15.708 orang, WNI sebanyak 217 orang, dan TKI sebanyak 1.232 orang. – UNIFIL di Lebanon, 2.361 WNI di Suriah, sekitar 796 WNI dan 4 orang warga Yaman. 86.
Dengan logika tersebut, maka dilakukan rapat koordinasi di Ankara dengan beberapa pimpinan perwakilan terkait dan saya angkat langsung. Kita bahas dinamika situasi saat ini secara umum, kata Retno dalam keterangannya, Kamis (5/ 2024).
Diakui Retno, situasi di Timur Tengah sangat kuat, upaya meredamnya sangat diharapkan dalam konflik Palestina-Israel di Gaza.
Dalam rakor tersebut, Retno menjelaskan upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dan hasil pembicaraan dengan Menlu Turki.
Rencana evakuasi harus dipersiapkan sejak dini untuk menghindari kegagalan seiring meluas dan meningkatnya konflik di Timur Tengah.
“Kami juga membahas persiapan evakuasi ketika situasi genting. Persiapan yang matang selalu diperlukan dan menjadi prioritas, agar ketika situasi genting kita tidak lari,” jelas Retno.