Kucing-kucingan Rivan Nurmulki & Bryan Bagunas di SEA V League 2024, Pernah Miliki Kasus Serupa

TRIBUNNEWS.COM – Rivan Nurmulki dan Bryan Bagunas bermain kucing-kucingan di SEA V League 2024 Sudah setahun lebih dua pemain voli ASEAN yang sama-sama berkarier di liga voli Jepang ini menyapa satu sama lain. yang lain melalui sepatu pointe.

Rivan Nurmulki dan Bryan Bagunas merupakan segelintir pemain bola voli asal Asia Tenggara yang berhasil menembus kompetisi papan atas Liga Bola Voli Jepang.

Keduanya bahkan sempat menjadi lawan saat bermain di Liga Voli Jepang musim 2021/2022. Saat ini, Rivan memperkuat VC Nagano Tridents, dan Bagunas membela Oita Miyoshi Weisse Adler. 

Namun di ajang internasional, termasuk SEA Games, Rivan dan Bagunas kerap bentrok karena status mereka sebagai anggota timnas. Kolase foto Bryan Bagunas dan Rivan Nurmulki yang akan mengikuti SEA Games 2022 di Vietnam. (Instagram @bryanbagunas01 dan rivannurmulki terverifikasi)

Namun sejak SEA Games 2023 hingga saat ini, keduanya belum pernah satu medan pertempuran.

Ada momen di ajang internasional ketika Rivan Nurmulki bermain untuk tim voli putra Indonesia dan Bagunas tidak masuk untuk negaranya. Sebaliknya.

Semuanya bermula dari SEA Games 2023 di Kamboja. 

Tim voli nasional putra Filipina tidak tampil maksimal karena banyak pemain kunci yang absen selama pemanggilan.

Dalam pemberitaan media Filipina Rappler edisi Juni 2023, alasan pemain 7-8 menolak masuk tim SEA Games 2023 karena publik meremehkan tim voli putra Filipina yang jarang tampil bagus.

Salah satunya yang menolak bergabung adalah Bryan Bagunas.

Bedanya, tim voli putra Indonesia bermain dengan skuad lengkap, termasuk Rivan Nurmulki, dan di akhir kejuaraan berhasil meraih medali emas. Tim voli putra Indonesia mencetak hat-trick emas di SEA Games.

Ini adalah momen canggung pertama dimana Rivan dan Bagunas tidak saling berhadapan.

Momen serupa juga terjadi pada kompetisi AVC Challenge Cup 2023 yang berlangsung pada Juli lalu di Taipei, China. Selama ini, Filipina juga tidak memasukkan Bryan Bagunas ke dalam skuadnya.

Sedangkan Rivan Nurmulki merupakan anggota tim voli putra nasional Indonesia yang dilatih Jeff Jiang Jie. Alhasil, Rivan CS finis di urutan keenam, sedangkan Filipina tertinggal empat tim dari Indonesia.

Ini merupakan kali kedua Rivan dan Bagunas tidak bertemu.

Kemudian, pada Asian Games 2023 September lalu, PNVF (Federasi Bola Voli Filipina) kembali memanggil rombongan pemain bola voli yang absen di SEA Games untuk memperkuat timnas.

Dan benar, Bryan Bagunas dan Marck Espejo kembali memperkuat Filipina. Sayangnya, Rivan Nurmulki yang menjadi pusat kontroversi dengan PBVSI tidak masuk dalam tim voli putra Indonesia saat itu.

Laga kucing-kucingan antara Rivan dan Bagunas terulang kembali di SEA V 2023 League. 

Di babak kedua, Filipina menurunkan Bagunas. Sementara Indonesia yang diwakili Jakarta LavAni memutuskan mengangkat Dimas Saputra ke posisi berbeda.

Dan yang terbaru, di SEA V League 2024, Filipina memanggil kembali Bryan Bagunas di babak pertama. Pertandingan tersebut berlangsung di Santa Rosa, Filipina pada 16-18 Agustus 2024.

Filipina selaku tuan rumah mengalami pergantian skuad, dengan nama seperti Umandal tidak masuk dalam skuad putaran pertama SEA League V 2024. Sebaliknya, pilihan utama adalah Bryan Bagunas yang saat ini berusia 27 tahun.

Namun, ia tak bisa “menyambut” Rivan Nurmulki lewat Spike karena pemain voli itu tidak masuk dalam tim Indonesia SEA V League 2024 yang dilatih Li Qiujiang.

Anda memiliki kasus serupa

Di awal sempat disebutkan bahwa Rivan dan Bagunas punya permasalahan atau konflik serupa dengan federasi. 

Menurut Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), Rivan Nurmulki diduga berbohong. 

Saya masih ingat jelas bagaimana kisruh Rivan Nurmulki dan PBVSI berlanjut saat pemain bola voli tersebut diduga melanggar aturan, termasuk mengikuti Piala Kapolri 2023, memperkuat Kalimantan Timur (Kaltim).

Meski di saat yang sama Rivan harus tampil sebagai penguat timnas di kancah internasional.

Di Piala Panglima Polri 2023, Rivan memperkuat Kalimantan Timur.

Sebelumnya, mantan pemain Samator Surabaya itu “menolak” masuk timnas Kejuaraan Asia di Iran.

Pasalnya, saat itu Rivan belum bisa memperkuat timnas karena sedang menunggu istrinya melahirkan. Namun hampir bersamaan, Rivan ternyata memperkuat Kaltim di Piala Panglima Polri.

Alhasil, terjadi konflik antara Rivan dan PBVSI yang mediatornya adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ario Tejo. Sidang disiplin pun digelar, yang akhirnya berujung pada sanksi yang dijatuhkan kepada Rivan.

Keputusan itu diambil Pengurus Pusat (PP) PBVSI dalam rapat komite disiplin PP PBVSI yang berlangsung pada 17 November lalu.

Dengan keputusan tersebut, bintang voli Indonesia itu tidak bisa mengikuti ajang internasional, baik di dalam negeri maupun luar negeri, mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2024.

Namun sanksi yang dijatuhkan kepada Rivan tidak berlaku untuk kompetisi domestik. Sehingga di Proliga 2024, Rivan tetap bisa bersaing seperti Livoli.

Adapun Bagunas tidak sendirian dalam konfliknya dengan PNVF. Delapan pemain, termasuk Bagunas, memutuskan terbuka menunggu penguatan Filipina di SEA Games 2023.

Faktanya, Federasi Bola Voli Filipina tidak memberikan sanksi apa pun. Daripada menjatuhkan sanksi, PNVF fokus mencari pengganti dan memilih pemain di Amerika Serikat untuk naturalisasi.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *