Kuasai Koridor Philadelphia, Pasukan Israel Tinggal 400 Meter dari Laut Mediterania, AS Tutup Mata

Kuasai Koridor Philadelphia, Pasukan Israel hanya 400 meter dari Laut Mediterania, Amerika Serikat tutup mata

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel pada Jumat (7/6/2024) terus bergerak maju di koridor Philadelphia antara Mesir dan Rafah di selatan Jalur Gaza.

Kini pasukan Israel hanya berjarak 400 meter dari Laut Mediterania.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel maju ke daerah desa Swedia, 400 meter dari Laut Mediterania, memperluas serangan mereka ke Koridor Philadelphia, zona penyangga demiliterisasi sepanjang 14 kilometer (8,69 mil) yang membentang di sepanjang perbatasan antara Gaza dan Gaza. Mesir.

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.

Lebih dari 36.700 warga Palestina tewas di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 83.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum mereka terbunuh pada tanggal 6. PROPERTI ISRAEL – Lokasi Koridor Philadelphia (juga dikenal sebagai Poros Salah Al-Din) di Jalur Gaza di sepanjang perbatasan dengan Mesir. Wilayah ini dikuasai Israel dengan dalih menguasai sepenuhnya pergerakan Hamas di Jalur Gaza. (jcpa) AS menutup mata

Terkait pergerakan pasukan Israel yang bergerak lebih jauh ke koridor Philadelphia, Amerika Serikat (AS) seolah menutup mata dan menyatakan belum melihat adanya pergerakan signifikan pasukan Israel menuju Rafah.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan: “Kami mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri sekaligus mendorongnya untuk mengurangi jumlah korban sipil.”

 Austin menambahkan: “Kami sudah jelas dengan Israel bahwa melancarkan operasi besar di Rafah serupa dengan apa yang terjadi di Kota Gaza dan di tempat lain akan menimbulkan masalah.”

Dia melanjutkan: “Kami menyerukan Israel untuk memindahkan warga sipil dari medan perang sehingga operasinya dapat lebih tepat dan membatasi korban jiwa. Tank-tank Israel melaju di sepanjang perbatasan Mesir-Gaza di koridor Philadelphia. IDF mengambil alih kontrol perbatasan, sebuah pelanggaran perjanjian damai dengan Mesir Namun sejauh ini Mesir hanya bisa gertakan tanpa tindakan nyata terhadap Israel (Anatolia) Pengeboman wilayah sepanjang perbatasan dengan Mesir

Dalam manuver tersebut, pasukan Israel menggempur Rafah dari udara dan darat semalaman ketika tank-tank mencoba bergerak lebih jauh ke barat, kata warga, menurut laporan Reuters.

Warga mengatakan tank yang mereka kendalikan di sepanjang perbatasan dengan Mesir melakukan beberapa serangan di pusat kota bagian barat dan selatan, melukai beberapa warga yang terjebak dan terkejut di rumahnya.

“Saya pikir pasukan pendudukan berusaha mencapai kawasan pantai Rafah, serangan dan pemboman tadi malam bersifat taktis, mereka mendapat tembakan keras sebelum mundur,” kata seorang pria Palestina.

“Itu adalah salah satu malam terburuk, beberapa orang terluka di rumahnya sebelum dievakuasi pagi ini,” ujarnya.

Pasukan Israel juga menyerang kamp Al-Bureij di Jalur Gaza tengah dengan pasukan darat, sementara dua kamp lainnya dan kota terdekat dibombardir dengan serangan udara dan tank besar-besaran, menewaskan dan melukai beberapa warga Palestina, kata dokter.

Kelompok perlawanan melaporkan bahwa pejuang mereka melakukan serangan terhadap pasukan Israel dengan menyerbu beberapa wilayah di wilayah tengah dan selatan wilayah kantong tersebut.

Bulan lalu, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada CNN bahwa dia telah menjelaskan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa “jika mereka pergi ke Rafah, saya tidak akan mengirimkan senjata yang secara historis digunakan untuk menghadapi Rafah, untuk menghadapi dan mengatasi masalah ini. .

Rafah telah ditetapkan sebagai “zona aman” di mana sekitar 1,5 juta warga Palestina telah mengungsi dan lebih dari satu juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di wilayah lain di wilayah tersebut.

Namun, pemerintah AS menyangkal bahwa Israel telah meningkatkan serangannya terhadap Rafah hingga menghentikan transfer senjata, meskipun jumlah korban sipil meningkat di wilayah tersebut.

Serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 36.600 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan, yang mengatakan ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.

(oln/anadolu/khbrn/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *