Kualifikasi Piala Dunia 2026: Bukan Lagi Kerikil, Timnas Indonesia Disebut sebagai Pawangnya Jepang

TRIBUNNEWS.COM – Kiprah luar biasa tim Indonesia di babak ke-3 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sempat membuat heboh. Apalagi di kalangan rival, Timnas Indonesia yang dipimpin Shin Tae-yong dipandang sebagai rival baru Jepang.

Timnas Indonesia tergabung di Grup C bersama Jepang, Arab Saudi, Bahrain, Australia, dan China dan menempati posisi ketiga klasemen.

Hasil imbang (Arab Saudi 1-1, Australia 0-0) di dua laga awal babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi bukti keabsahan temuan Rafael Struick dkk. tidak bisa diremehkan.

Tak bisa dimungkiri, kerja keras PSSI dalam proses naturalisasi pemain memang sangat membantu Shin Tae-yong membangun timnas tangguh. Bek Jepang Koki Machida (15) terjatuh saat berebut bola dengan gelandang Indonesia Witan Sulaeman 08 saat pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Jepang dan Indonesia di Stadion al-Thumama di Doha, 24 Januari 2024. (Giuseppe CACACE / AFP ) (AFP/GIUSEPPE CACACE)

Belakangan ini Timnas Indonesia diperkuat pemain yang berlaga di Eredivisie: Mees Hilgers (FC Twente) dan Eliano Reijnders (PEC Zwolle). 

Keduanya diharapkan bisa membawa warna baru dan permainan lebih agresif di bawah arahan Shin Tae-yong.

Timnas Indonesia akan melakoni dua laga tandang pada pekan ke-3-4 babak ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, yakni melawan Bahrain (10/10) dan China (15/10).

Mees Hilgers dan Eliano Reijnders berpeluang besar menjalani debut pada laga timnas Indonesia di Bahrain.

Jelang pertandingan, beberapa media internasional ikut menyoroti peningkatan performa Skuad Garuda.

Pendapat senada mengenai peta kekuatan timnas Indonesia juga ditulis bersama oleh Football Channel (Jepang), Sohu (China), dan Sports (Korea).

Ketiganya menulis, proses naturalisasi timnas Indonesia membawa dampak signifikan dan positif bagi perkembangan permainan.

Bahkan, tiga artikel media dari berbagai negara mengklaim timnas Indonesia “bisa” menjadi lawan yang layak bagi timnas Jepang. Faktanya, Samurai Biru dikenal sebagai otoritas sepak bola di kawasan Asia.

“Indonesia secara bertahap meningkatkan timnya melalui kebijakan naturalisasi,” jelas Sohu dalam pernyataannya.

“Para pemainnya tidak hanya memberi kekuatan, tapi juga turut berbagi pengalaman di kompetisi internasional di benua biru,” tulis Tirai Bambu di media Tanah Air.

“Jepang saat ini menjadi tim terbaik di Asia dan menjadi salah satu kuda hitam yang selalu diperhitungkan di pentas dunia. Tapi Indonesia bisa jadi kendala besar kalau mereka (Jepang) menganggap enteng,” tulis Sports.

Di klasifikasi umum, tim Indonesia jelas kalah telak. Tim Jepang asuhan Hajime Moriyasu berada di peringkat ke-16 peringkat FIFA terbaru.

Sementara itu, skuad Garuda berada di peringkat 129 peringkat Shin Tae-yong yang bertujuan mendorong Merah Putih masuk 100 besar dunia.

Meski bicara kedalaman skuad, Timnas Indonesia memuat pemain-pemain yang berlaga di Eropa seperti Jay Idzes (Serie A), Ivar Jenner (Eredivisie), Thom Haye (Eredivisie), dan Mees Hilgers (Eredivisie).

Ada juga kiper kuat Maarten Paes, yang bermain di MLS untuk FC Dallas.

Namun jika dibandingkan dengan nama besar timnas Jepang yang diperkuat Takumi Minamino, Ritsu Doan, Takufusa Kubo, Daichi Kamada, dan Kaoru Mitoma, Samura Biru menang telak.

Aturan dalam sepak bola adalah “never say never” yang artinya bukan tidak mungkin bisa menjadi batu karang bagi timnas Indonesia, dan bukan sekedar kerikil bagi timnas Jepang.

Mitoma dan rekan-rekannya untuk sementara menempati posisi pertama klasemen Grup C dengan 6 poin.

Mereka mengalahkan Tiongkok dengan tujuh gol tak terjawab dan mencekik Bahrain (5-0).

Dua belas gol tanpa kebobolan sejak laga pertama babak ketiga sudah cukup untuk menunjukkan efektifitas mencetak gol lini serang Samurai Biru.

Namun jangan salah, Timnas Indonesia juga mempunyai beberapa benteng pertahanan yang kuat untuk menahan serangan ganas dari Jepang.

Jay Idzes, Rizky Ridho, Mees Hilgers, dan Jordi Amat membentuk barisan bek tengah dengan pukulan keras yang dikenal tegak, membuat Maarten Paes nyaman berada di bawah mistar gawang.

Media Negeri Ginseng, Sports, juga menuliskan opini yang menyatakan bahwa lawan sebenarnya Jepang adalah timnas Indonesia, bukan Arab Saudi atau Australia yang rutin mengikuti Piala Dunia.

Diketahui, Timnas Indonesia akan menghadapi Jepang pada 15 November di Stadion Utama Gelora Bung Karno pukul 19.00 WIB.

Namun sebelumnya, tim Indonesia berharap bisa meraih 6 poin setelah bertamu ke Bahrain dan negara asalnya China.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *