KSP Sebut KPK Periode Ini Babak Belur, Eks Penyidik: pada Akhirnya Istana Mengakui

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kantor Staf Presiden (KSP) mengumumkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2024 diserang.

Menurut Praswad Nugraha, mantan penyidik ​​KPK, pihak istana akhirnya mengakui keadaan tersebut.

“Pernyataan ini sangat sahih, dan pada akhirnya pihak istana kepresidenan secara resmi mengakui bahwa kepemimpinan PKC yang dipilih istana telah gagal total. Artinya KPK versi Presiden Jokowi tidak berhasil,” kata Praswad dalam keterangannya, Senin (12/8/2024).

Praswad berpandangan, situasi kepemimpinan KPK harus diperbaiki melalui proses seleksi kepemimpinan yang sedang berjalan agar situasi di Band V tidak terulang kembali.

Ketua Indonesia Calling 57+ Institute (IM57+ Institute) ini mengatakan, pimpinan KPK selanjutnya harus bisa memperbaiki keadaan.

“Seperti yang dikatakan Istana, kita harus memikirkan kesalahan kita, jadi sekarang kita harus memilih calon yang baik,” kata Praswad.

Pernyataan KSP yang dimaksud hendaknya menjadi sinyal kepada tim Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel) (Capim) KPK untuk tidak mengabaikan calon mana pun yang dinilai tidak lolos.

Soal peralihan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Nurul Gufron ke panitia seleksi tahap selanjutnya.

 “Tidak ada pilihan untuk melanjutkan calon yang saat ini memimpin KPK. “Pengangkatan kembali Saudara Nurul Gufron sebagai Ketua KPK merupakan ujian apakah pernyataan Istana tersebut benar secara substansi atau hanya sekedar formalitas yang pada akhirnya mengulangi hal serupa yang terjadi pada tahun 2019 dan memilih calon yang bermasalah,” kata Praswad.  Wakil Ketua KPK Nurul Gufron menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan Dewan Pengawas KPK di gedung Pusat Pendidikan Antikorupsi KPK di Jakarta, Selasa (14 Mei 2024). Nurul Gufron menjalani sidang etik oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK atas dugaan pelanggaran etik penggunaan pengaruh pejabat di Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mutasi pejabat ke daerah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya, MP KSP V. Rumadi Ahmad menyebut kepemimpinan KPK periode 2019-2024 mengecewakan dari segi kinerja. Dia mengatakan, kondisi Komisi Pemberantasan Korupsi sedang memprihatinkan.

“Kita bisa belajar dari lima tahun kepemimpinan yang seharusnya menjadi empat tahun. Harus kita akui babak belur, babak belur,” kata Rumadi dalam diskusi bertajuk “Mengukur Kinerja Panel KPK 2024: Memperkuat atau Melemahkan Anti Korupsi”, Jumat (09/08/2024).

Rumadi menilai perlu ada evaluasi internal KPK secara besar-besaran. Dia mengatakan, sebaiknya pimpinan KPK saat ini menjalankan Muhasabah.

“Itulah sebabnya saya sudah beberapa kali mengatakan bahwa pimpinan internal PKC juga perlu berpikir, perlu memikirkan dirinya sendiri,” kata Rumadi.

“Tapi kalau tidak punya cermin, mungkin teman-teman ICW bisa memberikan kaca agar bisa bercermin,” imbuhnya.

Sekadar informasi, saat ini terdapat 40 calon pimpinan dan 40 calon anggota dewan BPK yang lolos ujian tertulis. Pada tanggal 28 dan 29 Agustus 2024, para peserta akan melalui seleksi selanjutnya yaitu penilaian profil. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *