Kronologis Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Tangerang Terbongkar: Korban Mengeluh Saat BAB

TRIBUNNEWS.COM, Serpong- 12 anak di Sisak, Kabupaten Tangeng, Buntin, menjadi korban pemerkosaan sesama jenis yang dilakukan MF (13).

Dari 12 korban, hanya tujuh korban yang bersedia melapor.

Penemuan kasus pelecehan seksual tersebut adalah ketika seorang wanita dengan gejala awal mengeluh nyeri saat ejakulasi.

Orang tua korban mengatakan, putranya yang berusia delapan tahun mengeluhkan sakit dubur kepada ibunya.

“Saat pertama kali kejadian, saya juga (mengeluh sakit). Istri saya yang saat melahirkan bercerita kepada saya bahwa dia sakit.” tangerang. , Jumat (5/7/2024) malam.

Sebagai orang tua, saya akui saya tidak tahu kalau rasa sakit yang dirasakan anak saya adalah akibat dari pelecehan seksual sesama jenis.

Dia mengira putranya hanya demam karena kurang makan sayur.

“Saya kira anak saya bukan korban pelecehan seksual, karena anak saya tidak suka sayur,” kata saya.

Lanjutnya: “Mungkin karena di sungai panas, jadi agak susah untuk mengeluarkannya, jadi sakit. Pikiran saya ke sana karena anak saya tidak suka sayur.”

Selain itu, saya katakan, beberapa korban lain ada yang menyendiri dan tidak mau bermain dengan temannya.

Ia menambahkan: “Ada korban yang tidak mau bermain. Kalaupun keluar rumah, dia tetap takut.”

Peristiwa tersebut terungkap setelah seorang pria menceritakan kejadian pelecehan tersebut kepada saudaranya. Sang kakak langsung melaporkan kejadian tersebut kepada orang tua korban kedua, yang kemudian teringat akan adiknya.   Terjadi pada bulan April 2024

Orang tua korban, Annie, mengatakan, pelecehan itu terjadi pada April 2024, usai salat berjamaah di kawasan Taman Jajan yang sudah lama ditinggalkan. Korban yang berusia delapan tahun disebut masuk ke sebuah toko di Taman Jagan.

“Saat itu, saat mereka pulang dari tarawih sore, mereka sedang bermain di taman sarapan, Rick. Setelah itu, mereka menyuruh anak saya pergi ke toko.” Comps.com, Jumat (5/7/2024).

Di sana korban dipaksa melepas celananya oleh pelaku.

“Anak saya disuruh buka celana, dia berdiri di depan pelaku,” kataku.

Selain anaknya, pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki lain, kataku. Penindasan berubah dengan adanya korban lainnya.

Aini menjelaskan, “Teman-teman yang lain ini juga jadi saksi, ada juga yang menjadi korban. Setelah itu, ada beberapa anak lain, tapi saya tidak tahu siapa mereka.”

Ma mengatakan, kejadian tersebut baru diketahui pada 1 Juli 2024 setelah teman putranya yang juga menjadi korban pelecehan menceritakan kejadian tersebut kepada saudaranya.

Begitu mendengar pengakuan adik laki-lakinya, kakak laki-lakinya memberi tahu orang tua mereka.

“Terungkap Senin kemarin, karena ada anak yang ngobrol dengan kakak korban. Nah, kakak korban mengadu ke orang tua korban, mereka tanya, anak itu ditanya,” jelas saya.

“Setelah diinterogasi, dia mengaku. Ternyata korbannya bukan satu-satunya, banyak juga, termasuk anak saya,” lanjutnya.

Atas kejadian tersebut, saya bersama orang tua korban kedua melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tangning Selatan pada Kamis (4/7/2024). “Korbannya ada sekitar 12 orang, namun yang melapor hanya 7 orang yang menolak melapor, karena ada juga korban yang ada hubungannya dengan pelaku,” kataku. Kasus ini sedang ditangani polisi.

Kabid Humas Polres Tangying Selatan AKP Agil Saharil mengatakan, kasus tersebut kini ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

 Saat dikonfirmasi, Jumat (5/7/2024), Elang mengatakan, “Benar kasus tersebut saat ini sedang ditangani Divisi Perlindungan Perempuan dan Anak Bareskrim Polres Tangying Selatan dan masih dalam tahap penyelidikan. .”

 Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Reskrim Polres Tangsel pun memeriksa sejumlah saksi dalam kasus tersebut.

Dia berkata: “Ada sejumlah saksi yang memberikan keterangan jelas karena penyelidikan.”

Ia menghimbau para korban untuk melapor dan bekerja sama dengan penyidik.

 “Jika ada yang merasa menjadi korban suatu kejadian, agar segera berkoordinasi dengan penyidik ​​unit PPA,” ujarnya.

Sedangkan keluarga korban melapor ke Polsek Sisak dan ditangani Polsek Tangyang Selatan. (Kompas.com/Tribun Tangerang) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *