TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fauzan Fahmy (43) alias Omeh benar-benar kejam saat membunuh dan melukai kekasih rahasianya, Sinta Handiyana (40), seorang janda beranak empat.
Fauzan, seorang tukang jagal sapi, membunuh Sinta di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Kekejaman Fauzan terungkap melalui rekonstruksi 43 adegan di empat lokasi pada Rabu (12/11/2024) sore.
Subbagian Jatanras Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi adegan awal menjelang pembunuhan di Hotel Aceh Besar yang terletak di kawasan Muara Karang.
Rekonstruksi tersebut memperlihatkan bagaimana Fauzan dan mendiang Cinta bertemu dan berhubungan intim sebelum akhirnya Fauzan membawa korban ke rumahnya di Muara Baru.
Polisi kemudian melanjutkan perjalanan dari Hotel Aceh Besar menuju tempat pembuangan sampah di Jalan Inspeksi Waduk Pluit.
Pada adegan 23B, hal itu terungkap saat Fauzan melemparkan bagian Cinta yang tanpa kepala ke semak-semak di sana.
Adegan itu terlihat saat Fauzan membawa tas di kepalanya dan melemparkannya dari jalan ke semak-semak dekat tembok rumah.
Rekonstruksi berlanjut di Fauzan Residence di Gang Masjid Muara Baru, RT 18 RW 17, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Di sanalah terlihat jelas betapa brutalnya Fauzan membunuh Sinta.
Awalnya di Scene 9B, Fauzan terlibat adu mulut dengan Cinta di bawah tangga menuju rumahnya di lantai 2.
Adegan tersebut terlihat saat Cinta melontarkan pernyataan yang menyakitkan hati Fauzan.
Dipotong ke adegan 9C dimana Fauzan mencekik Cinta dari belakang dengan tangan kanannya.
Setelah Cinta pingsan, Fauzan menyeretnya ke kamar mandi di ujung gang.
Ternyata Fauzan kembali mencekik Cinta di kamar mandi untuk memastikan wanita tersebut benar-benar meninggal.
Kekejaman Fauzan kemudian tergambar pada adegan 16 rekonstruksi.
Dalam adegan tersebut, Fauzan memperagakan bagaimana dirinya memenggal kepala Sinta di kamar mandi.
Peragaan ulang kemudian berlanjut dengan adegan Fauzan menggendong jenazah Cinta di dalam tas hingga akhirnya dibuang ke danau dekat SPBU Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Polda Jaya Ipda Bayu Suryo Aji Subbagian 2 Jatanras Metro Kata penyidik, rekonstruksi hari ini dilakukan di 43 lokasi kejadian.
“Kami sedang merekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka Fazan terhadap korban Cinta. Ada 43 adegan yang dibawakan,” kata Bayu saat itu juga.
Menurut Bayu, rekonstruksi ini tidak memuat temuan baru terkait apa yang sudah diperoleh penyidik selama pengusutan kasus Fauzan.
Nantinya, hasil rekonstruksi ini akan dimasukkan ke dalam perkara sebelum dilimpahkan ke kejaksaan.
“Kami tidak menemukan temuan baru dalam rekonstruksi ini. Rekonstruksi ini juga untuk melengkapi berkas,” kata Bayu. Korban tidak sedang hamil
Berdasarkan rekonstruksi, korban tidak sedang hamil saat Fauzan bunuh diri.
“Sejauh ini hasil pemeriksaan menunjukkan korban tidak hamil,” kata Bayu.
Bayu melaporkan bahwa jenazah S.Kh. menjadi sasaran otopsi dan diseksi. Setelah dilakukan pemeriksaan, SH ternyata negatif kehamilan.
Namun Bayu membenarkan SH dan Fauzan menikah di acara itu.
Hasil pemeriksaan terhadap pelaku menunjukkan bahwa pelaku sebenarnya telah melakukan perkawinan siri, imbuh Bayu.
Diberitakan sebelumnya, Cinta dibunuh oleh Pheasant menyusul pertengkaran dua orang yang menjalin hubungan terlarang.
Kasus tersebut terungkap setelah jasad Sintha tanpa kepala ditemukan terbungkus rapi dalam karung oleh warga pelabuhan Muara Bahru pada Selasa (29/10/2024).
Usai penemuan jenazah, polisi langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya menemukan potongan kepala di Jalan Inspeksi Waduk Pluit, 600 meter dari lokasi penemuan jenazah korban.
Fauzan ditangkap di rumahnya 24 jam setelah jenazahnya ditemukan pada Selasa pagi. (TribuneJakarta/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul BREAKING NEWS Kekejaman Penjagal Muara Baru Fauzan yang terekam dalam 43 adegan kasus mutilasi janda.