Kronologi Festival Keagamaan Berdarah di India, 121 Tewas Terinjak Mayoritas Korban Perempuan

Hal ini diberitakan oleh Jurnalis Tribunnews.com, Namira Unia

TRIBUNNEWS.COM, New Delhi – Terinjak-injak di sebuah festival keagamaan di Uttar Pradesh telah menyebabkan total 121 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Ibukota, New Delhi.

Menurut polisi setempat, ratusan orang tewas selama festival keagamaan berdarah tersebut, termasuk tujuh anak-anak dan satu orang tewas.

Sebelum terjadinya penyerbuan mematikan tersebut, lebih dari 250.000 orang yang menghadiri festival keagamaan tersebut awalnya berjalan dalam kebaktian. Orang-orang berkumpul untuk mendengarkan khotbah pendeta populer.

Namun setelah khotbah usai, sebagian besar warga keluar dan mencoba menyentuh kaki pendeta Bholebaba alias Narayan Sakar Hari.

Media lokal India juga melaporkan bahwa warga “berusaha memungut debu yang ditinggalkan oleh kaki tokoh agama atau ban mobil mereka”. Kemudian terjadilah penyerbuan mematikan yang mengakibatkan beberapa orang, termasuk perempuan dan anak-anak, terinjak hingga tewas.

Seorang petugas polisi setempat, Sheela Maurya (50), mengatakan: “Orang-orang, termasuk perempuan dan anak-anak, segera meninggalkan lokasi kejadian.

“Orang-orang mulai berjatuhan satu per satu. Puing-puing berjatuhan dan mati. Orang-orang yang ada di sana menyelamatkan mereka,” tambahnya.

Sementara itu, komisaris divisi kota Aligarh di negara bagian Uttar Pradesh, Chaitra V, awalnya mengatakan kepanikan terjadi setelah para peserta meninggalkan lokasi setelah badai debu membutakan penglihatan mereka, sehingga menyebabkan bentrokan antar warga.

Sebagian besar penonton pingsan bersama-sama, kemudian terjatuh dan dipukuli oleh penonton, tidak mampu bergerak sedikit pun. Usai kejadian, pakaian usang korban dan sepatu yang hilang berserakan di area berlumpur. Polisi memulai penyelidikan

Menyikapi kejadian ini, pemerintah India membentuk komite khusus untuk menyelidiki kejadian tersebut. Panel tersebut akan dipimpin oleh Direktur Jenderal Polisi Tambahan, Agra dan Komisaris Aligarh.

Pejabat India menduga terjadi peningkatan jumlah peserta, tiga kali lebih tinggi dari yang diizinkan. Dokumen tersebut menyebutkan, polisi hanya mengizinkan 80.000 orang berkumpul.

“Kelalaian para pejabat juga akan diselidiki dan tindakan akan diambil berdasarkan laporan tersebut, yang akan tersedia dalam waktu 24 jam,” kata kepala polisi negara bagian Uttar Pradesh, Prashant Kumar. Bukan untuk pertama kalinya

Di masa lalu, ada insiden terinjak-injak di acara keagamaan dan tempat suci di India. Hal ini terjadi karena buruknya pengelolaan masyarakat.

Pada tahun 2016, setidaknya 112 orang tewas dalam ledakan kembang api di sebuah kuil di negara bagian Kerala. Kemudian pada tahun 2013, 115 orang tewas akibat terinjak-injak di India tengah. Sementara itu, hampir 250 orang meninggal pada tahun 2008, dan lebih dari 340 orang pada tahun 2005.

Perdana Menteri (Perdana Menteri) Narendra Modi mengumumkan bahwa pemerintah federal memberikan bantuan kepada negara bagian dan mengumumkan kompensasi sebesar 200.000 rupee India atau sekitar 39,3 juta rupee India kepada keluarga almarhum. Sedangkan 50.000 GEL atau 9,8 juta akan diberikan kepada korban luka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *