Krisis Kesehatan Baru Terjadi di Gaza, Virus Polio Ditemukan dalam Limbah

Demikian dilansir reporter Tribunnews.com Aysia Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Krisis kesehatan baru muncul di Jalur Gaza yang dibom dengan terdeteksinya virus polio di sampah.

Informasi tersebut dirilis Kementerian Kesehatan Gaza pada Kamis (17/7/2024).

Menurut Anadolu Agency, pernyataan kementerian menyatakan bahwa “pemeriksaan sampel sampah yang dikoordinasikan dengan UNICEF telah mengkonfirmasi adanya virus poliomielitis.”

Pesan tersebut menambahkan bahwa sampah tersebut mengandung virus.

Virus ini menyebar melalui kamp pengungsi dan pemukiman karena infrastruktur yang rusak.

Situasi ini diperburuk oleh kepadatan penduduk yang parah, pasokan air yang tidak memadai dan terkontaminasi, penumpukan sampah, dan blokade fasilitas sanitasi yang dilakukan Israel.

Kementerian memperingatkan bahwa penemuan virus di sampah dapat menyebabkan ribuan warga berisiko tertular polio.

“Kementerian Kesehatan Israel mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa mereka telah menemukan komponen virus polio tipe 2 dalam sampel limbah dari Gaza,” lapor Anadolu Tribunnews pada Jumat (18/7/2024).

Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Channel 12 bahwa hasil sampel tersebut sesuai dengan hasil Organisasi Kesehatan Dunia.

Sampel yang diuji di Israel di laboratorium terakreditasi WHO telah menimbulkan kekhawatiran tentang keberadaan virus di wilayah tersebut, tambah pernyataan itu.

Polio adalah penyakit virus yang sangat menular yang mempengaruhi sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan dalam beberapa jam.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, meningkatnya permusuhan Israel di Gaza telah menyebabkan peningkatan jumlah korban tewas dan luka-luka.

Kepadatan yang berlebihan di tempat penampungan dan rusaknya sistem kesehatan, air, dan pembuangan limbah mempercepat penyebaran penyakit menular.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional atas serangan brutalnya di Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober.

Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 38.800 warga Palestina tewas, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 89.400 orang terluka.

Lebih dari sembilan bulan sejak serangan Israel, sebagian besar Jalur Gaza telah hancur akibat blokade terhadap makanan, air minum dan obat-obatan.

Mahkamah Internasional menuduh Israel melakukan genosida, dan keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera mengakhiri operasi militernya di kota Rafah di selatan.

Sebelum serangan tanggal 6 Mei, lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari pertempuran tersebut.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *