Laporan reporter Tribunnews.com Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pengawas Persaingan Pasar Usaha (KPPU) menyoroti monopoli avtur sebagai salah satu penyebab mahalnya harga tiket pesawat.
Anggota KPPU Budi Joyo Santoso menjelaskan, banyak faktor yang menjadi penyebab tingginya harga tiket pesawat di Indonesia.
Faktor-faktor tersebut antara lain harga buku yang tinggi, distribusi buku yang tetap tertutup atau eksklusif, komponen perpajakan, dan perilaku badan usaha, kata Budi, dikutip di Jakarta, Minggu (22/9/2024).
Mahalnya harga tiket pesawat domestik telah menjadi perhatian masyarakat dan belakangan menjadi perhatian pemerintah, termasuk KPPU. Menurut Budi, banyak upaya yang dilakukan KPPU untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Terkait faktor pembentuk harga avtur, KPPU meminta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi mengevaluasi konstanta yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM No. 17 K /10/MEM/2019 tentang Rumus Harga Dasar di Eceran Harga Bahan Bakar Minyak Avtura jenis populer didistribusikan melalui gudang bahan bakar pesawat.
“KPPU menilai dalam besaran tetap sebesar Rp3.581/liter tersebut, ada beberapa komponen yang sudah tidak relevan lagi, seperti penggunaan harga acuan pengangkutan dan penyimpanan yang terjauh atau termahal,” kata Budi.
Mengenai penyalurannya, ada Peraturan BPH MIGAS No. Keputusan 13/P/BPH Migas/IV/2008 tentang pengaturan dan pengawasan penyediaan dan pendistribusian avtur di bandar udara mengakibatkan Pertamina dimonopoli dan badan usaha lain tidak dapat memasuki pasar kecuali bekerjasama dengan Pertamina.
“Karena avtur menyumbang sekitar 40% dari harga tiket, pembukaan pasar avtur akan menurunkan harga bahan bakar tersebut,” kata Pak Budi.
Sementara itu, komponen utama lain yang menentukan harga adalah biaya perawatan pesawat yang menyumbang sekitar 15% dari harga tiket.
“Saat ini komponen pesawat masih diimpor dari luar negeri sehingga dikenakan pajak impor. Penurunan biaya komponen juga menjadi solusi yang perlu diterapkan,” jelas Budi.
KPPU akan berkoordinasi dengan organisasi lintas sektor untuk mengkaji berbagai kebijakan yang mendukung pembentukan harga. Tingginya harga tiket juga bisa disebabkan oleh perilaku para pengusaha.