Tribunus.com- Korupsi menyerahkan Vahu Sethiwan ke eks Komisi Pemilihan Umum (KPK) eks Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Vahoo Settiwan dipanggil KPK untuk mengusut kasus suap yang melibatkan Sekjen PDIP Hasto Cristiants.
Kini Vahoo telah memiliki saksi dalam kasus penyidikan anggota DPR Ri Suap Interim (PAW) 2019-2024 dan Husta Cristiants.
Menurut Juru Bicara KPK Tesa Maharshika Sugirto, pemeriksaan terhadap Vahoo Setiwan dilakukan pada Kamis (1 Februari 2025) di Gedung Merah Putih KPK.
Tes dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, JL Kunningen Persada Kov.4, Jakarta, kata Tessa seperti dikutip Kompas.com, Kamis.
Hastora disebut-sebut diduga terlibat kasus Masiku Harun di KPK sejak Senin.
Namun sejauh ini KPK belum memanggil Hesto untuk melakukan uji coba.
Menurut Kepala Penyidikan KPK ASEP Guntur Rahu, penyidik masih membutuhkan bahan pemeriksaan Hasto.
Bahan pemeriksaan ini sebagai alat bukti keterangan saksi.
ASEP menekankan pentingnya memiliki kumpulan bahan pemeriksaan agar penyidik dapat memahami pertanyaan apa yang akan diajukan dan apa yang diharapkan dapat ditemukan pada pemeriksaan selanjutnya.
Dia menambahkan, langkah tersebut diduga tidak hanya dilakukan terhadap penyandang cacat tes saja, namun juga dilakukan oleh KPK lainnya.
“Penyelidik tertentu memerlukan konten yang relevan dalam ujian seseorang.”
“Ini bukan hanya Pak HK. Kalau mau mengusut siapa pun, kita harus punya konten.
“Nah dengan keterangan saksi-saksi lain yang kami kumpulkan, nah di dokumen lain yang kami kumpulkan, kami kumpulkan itu.”
Penjelasan ASP pada Selasa (31/12/2024): Husta Cristiants berbicara tentang kondisinya yang dipertanyakan
Sekretaris Jenderal PDIP Husta Cristiants menghubungkan pernyataan KPK yang dipertanyakan itu dengan kecurigaan.
Anggota KPU Vahoo Settiwan, anggota DPR Alternatif Antarwaktu (PAW), dicurigai Hasto KPK.
Husta mengatakan, langkah PDIP selanjutnya setelah dilanda keraguan adalah menghormati keputusan KPK.
“Pihak-pihak yang bersengketa di Partai Demokrat Indonesia yang dianggap mencurigakan oleh KPK menghormati keputusan KPK,” kata Husta, Kamis (26/12/2024).
Husta mengaku sebagai penduduk sah.
Husta juga menyebut isu PDIP sebagai partai yang mendukung supremasi hukum.
“Kami adalah warga negara yang taat hukum.”
“PDI adalah partai yang menjunjung tinggi aturan hukum,” kata Husta.
Husta juga mengatakan berbagai risiko akan mereka hadapi.
Ada risiko bagi seorang penjahat yang berbahaya, terutama ketika dia mengkritik pihak berwenang.
“Saya sudah memahami berbagai risiko yang akan saya hadapi,” kata Hasto.
.
Baca berita lainnya terkait Hasto Cristiants dan kasusnya.