KPK Diminta Tindaklanjuti ‘Blok Medan’ yang Muncul di Sidang Abdul Gani Kasuba

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta mengusut kasus dugaan korupsi mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba (AGK) terkait pemberian izin usaha pertambangan (IUP) nikel di Maluku Utara.

Diketahui, nama Wali Kota Medan Bobby Nasution disebut-sebut dalam sidang suap Abdul Ghani Kasuba (AGK) di Pengadilan Negeri Ternate, Rabu (31/7/2024).

Dalam proses berkas sertifikasi, AGK sering menggunakan istilah “Blok Medan” dalam pengurusan izin usaha pertambangan (IUP) di Maluku Utara.

Sebutan Blok Medan adalah sandi Bobby Nasution.

“Kami harus segera bertindak (menyelidiki),” kata Inspektur TPPU Yente Jarnasé seperti dikutip, Selasa (06/08/2024).

Dia menambahkan, Komisi Pemberantasan Korupsi harus memverifikasi penyebutan nama tersebut.

“(KPK) harus mengusut, (melakukan) penyidikan,” ujarnya lagi.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, KPK mengaku belum mendapat informasi apakah KPK akan menyebut Bobby Nasution dan Kahiang dalam kasus izin pertambangan.

“Sampai saat ini kami belum mendapat informasi apakah BN (Bobby Nasution) akan diperiksa atau tidak karena disebutkan namanya, nanti akan kami update,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto saat dikonfirmasi.

Saat ditanya apakah KPK akan memanggil Bobby, lanjutnya, pihaknya masih menunggu langkah Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK yang menangani kasus Abdul Ghani Kasuba.

“Kami serahkan pada jaksa. Dia menjelaskan, apakah sidang harus memanggil (Bobby Nasution) atau tidak, itu kewenangan jaksa

Wali Kota Medan Bobby Nasution menanggapi kabar namanya terlibat dalam penuntutan mantan Gubernur Malut Abdul Ghani Kasuba dalam kasus korupsi pengelolaan tambang.

Bobby hanya menjawab singkat, seolah tak mau menjelaskan keterlibatannya.

“Ini hasil prosesnya ya? Menurut saya komentar seperti itu tidak etis. Lanjutkan prosesnya (ada istilahnya), kalau bilang saya ‘Saya lanjutkan proses ini ya.”

Secara terpisah, Menteri Negara (Meneg) Pratekno mengklaim Bobi dan Kahi tidak benar memiliki tambang di Maluku Utara.

Tidak, tidak, kata Pratekno di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/7/2024).

Lebih lanjut Pratikno menegaskan, dirinya belum mau berkomentar lebih jauh terkait keterlibatan Kahyang dan Bobby dalam dugaan suap yang dilakukan AGK.

“Ini (bagian) proses hukum,” kata Pratikno menghindari pertanyaan media. Dalam persidangan, istilah “Block Square” terungkap.

Dikutip TribunTernate.com, nama Wali Kota Maidan Bobby Nasution hadir dalam sidang kasus suap mantan Gubernur Abdul Ghani Kasouba di Pengadilan Negeri Ternate, Rabu (31/7/2024).

Nama itu terlontar dari mulut Kepala Kantor ESDM Maluku Utara, Suryanto Andile yang diundang sebagai saksi. Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba sebelum ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap proyek dan izin, Gedung KPK, Jakarta, Rabu (20/12/2023). (Tribunnews.com/Inspirasi Rayan Pratama)

Di hadapan majelis hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Soryanto mengakui sebutan Block Square adalah Bobby Nasution.

Pasalnya, semasa menjabat, Abdul Ghani diduga kerap menggunakan istilah tersebut untuk menyebut pengurusan izin usaha pertambangan (IUP) di Maluku Utara.

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi Andrei Lesmana mempertanyakan istilah Block Square.

Jaksa:

Apakah istilah itu nama perusahaan atau nama orang?

Mengapa Maidan?

Mungkinkah Ternate atau Obi?

Soriato:

Hanya itu yang saya tahu

Kalau tidak salah ini (istilah blok Maidan) Bobby Nasution

Soryanto mengatakan, sepengetahuannya Bobby Nasution adalah Wali Kota Medan.

Jaksa:

Apa yang dimaksud dengan “Blok Maidan”, Walikota “Maidan”?

Soriato:

Ya, itulah yang saya dengar

Soryanto Andilan tak menampik pernah berkunjung ke Medan.

Baca juga: KPK Periksa Pengikut Menteri Bahlil, Selidiki Izin Usaha TPPU Abdul Ghani Kasuba dan Maluku Utara

Menurut dia, kunjungan tersebut untuk bertemu dengan pengusaha dan juga membahas investasi di Malut.

“Saya ke sana mau bercerita (terkait investasi), Pak Gubernur, saya hanya menemani saja.”

“Saya datang atas nama Pak Bambang karena saat itu Pak Bambang sedang sakit.”

Selain saya dan Gubernur, Muhaymin Syarif, Olivia Bahmad, Nazla Kasuba, dan menantu Gubernur juga ikut serta, ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *