KPK Belum Ungkap Tersangka Korupsi Kelengkapan Rumah Jabatan DPR, Bagaimana Status Indra Iskandar?

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Penyidik ​​​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah gedung Sekretariat DPR RI pada Selasa (30 April 2024).

Penggeledahan gedung sekretariat DPR RI terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan aset tempat tinggal anggota DPR RI tahun anggaran 2020.

Pantauan wartawan Tribunnews.com, di lokasi kejadian, penyidik ​​KPK meninggalkan kantor utama Sekretariat DPR RI pada pukul 17.55.

Setidaknya ada tiga peneliti yang mengenakan batik meninggalkan kantor Sekretariat Jenderal DPR RI.

Mereka terlihat dijaga ketat oleh polisi bersenjata lengkap. Salah satu penyidik ​​terlihat membawa tas berukuran besar berwarna merah dari kantor Sekretariat Jenderal DPR RI.

Kemudian mereka memasukkan koper tersebut ke dalam mobil yang diparkir di depan kantor Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Korea. Pasang selang di bagasi mobil.

Namun, tidak jelas apa yang dipelajari para peneliti dari pencarian tersebut.

Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Ali Fikri mengatakan, tim penyidik ​​sedang mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kasus korupsi pembelian perlengkapan rumah tangga anggota DPR RI tahun anggaran 2020. ,

Juru bicara kejaksaan itu menginformasikan, penggeledahan di gedung Sekretariat Partai Demokrat dan kantor Sekjen masih berlangsung.

Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi kini tengah mengusut kasus dugaan korupsi penyediaan peralatan kepada warga anggota DPR RI pada TA 2020 yang diduga merugikan negara mencapai miliaran rupee.

Pola korupsi diduga ada kaitannya dengan kenaikan harga atau tanda-tandanya.

Barang yang rusak antara lain peralatan kantor.

Furnitur untuk ruang tamu, ruang makan, kursi, lemari pakaian, dll.

Berdasarkan penelusuran di laman Layanan Elektronik DPR (LPSE), ada empat proyek pengadaan RJA DPR pada tahun 2020.

Proyek yang dilaksanakan Sekretariat Jenderal DPR ini bertujuan membangun dua kompleks perumahan anggota DPR di Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan dan Kalibata, Kecamatan Pancoran.

Pertama, seluruh fasilitas RJA DPR RI Ulujami dibeli dengan harga paket Rp9.963.500.000 dan harga mandiri (HPS) Rp9.962.630.700.

Proyek tersebut dimenangkan oleh PT Hagita Sinar Lestari Megah senilai Rp9.752.255.700. Alamat Perusahaan Jalan Jendral Ahmad Yani No. 32 RT 006 RW 006, Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, dimana 87 peserta lelang lainnya dicopot.

Kedua, pembelian fasilitas RJA lengkap DPR RI Kalibata Blok A dan B dengan plafon maksimal Rp39.730.600.000. sedangkan HPS sebesar Rp 39.727.710.000.

Proyek tersebut dimenangkan oleh Dwitunggal Bangun Persada dengan biaya Rp38.928.186.000. Perusahaan yang berlokasi di Kawasan Industri Komersial Sentul, Jalan Olympic Raya Kavling B, Babakan Madang, Kabupaten Bogor ini berhasil mengalahkan 69 penawar.

Kemudian, pembelian fasilitas RJA DPR RI Kalibata Area C dan D dengan plafon maksimal Rp37.744.100.000. Sedangkan nilai HPS sebesar Rp 37.741.324.500.

Pemenangnya adalah PT Haradah Jaya Mandiri dengan penawaran Rp 36.797.807.376. Perusahaan tersebut berlokasi di Kompleks Ruki Sentral Niaga Taman Kota, Jalan Raya Basmol No. 2D RT 001/05 Kembangan, Jakarta Barat, dibandingkan 68 penawaran lainnya.

Terakhir, fasilitas RJA DPR RI Kalibata Wilayah C dan D dibeli dengan harga paket Rp33.991.800.000 dan harga HPS Rp33.989.263.000. Proyek tersebut dimenangkan oleh PT Paramitra Multi Prakasa dengan biaya Rp32.863.600.000.

Perusahaan berlokasi di Ruko Bojong Indah Lantai 2 Jalan Pakis Raya No. adalah 2 88 N RT 009 RW 06, Cengkareng, Jakarta Barat, menyisihkan 70 peserta lelang lainnya.

Berdasarkan nilai HPS dari empat proyek yang dilaksanakan Sekjen DPR sebesar Rp 121.420.925.200.

Dalam kasus ini, KPK sendiri belum memperbolehkan 7 orang keluar negeri dalam enam bulan pertama terhitung Juli 2024.

Mereka adalah Sekjen DMK Indra Iskandar, Kepala Bagian Tata Usaha DPR Bangun Persada, Direktur PT Daya Indah Dinamika;

Kemudian Kibun Roni, Direktur Operasi PT Avantgarde Production, Andrias Catur Prasetya, Project Manager PT Integra Indocabinet, dan Edwin Budiman, Swasta 1st.

Di sisi lain, sumber Tribunnews.com menyebutkan, kondisi 7 orang yang dilarang bepergian ke luar negeri patut dipertanyakan.

“Mereka semua tersangka,” katanya. Bagaimana kondisi Idra Iskandar?

Dari nama-nama yang disebutkan Ali Fikri, Indra Iskandar belum diketahui identitasnya.

Namun Indra Iskandar dan enam orang lainnya yang disebutkan di atas dicekal dalam penyidikan korupsi di DPR dari Partai Demokrat. Ekspresi Wajah Sekretaris Jenderal (Sekretaris) DPR RI Indra Iskandar usai diperiksa dalam Kampanye Antikorupsi atas dugaan kasus korupsi pengadaan peralatan duduk anggota DPR RI di Kantor Komisi (KPK) Tahun Anggaran 2020 , Jakarta. Kamis (14 Maret 2024). (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama) Perkenalan Indra Iskandar

Berdasarkan laman DPR, Indra Iskandar lahir pada 14 November 1966 di Jakarta.

Pada tahun 1994, beliau lulus dari Jurusan Teknik Sipil Institut Sains dan Teknologi Nasional di Jakarta.

Indra kemudian kembali ke Universitas Indonesia untuk mengejar gelar master di bidang ilmu administrasi.

Dia lulus pada tahun 2005.

Belum puas, Indra kembali menempuh pendidikan magister pada tahun 2022 di jurusan lain yakni Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Bachacharan (Unpad).

Namun sebelumnya, ia mendapat gelar doktor bidang Administrasi Bisnis dari IPB Business School pada tahun 2020.

Indra memulai karirnya selama dua tahun pada tahun 2000 hingga 2022 sebagai Kepala Cabang Proyek PBB di Sekretariat Negara (Kemenseneg).

Kemudian, ia menjabat sebagai Direktur Divisi Perencanaan Arsitektur Departemen Luar Negeri dari tahun 2002 hingga 2006, dalam jangka waktu empat tahun.

Kemudian karirnya di Departemen Luar Negeri dikembangkan lebih lanjut, sebagai Kepala Departemen Pembinaan Departemen Luar Negeri (2006-2013), Direktur Kantor Umum Departemen Luar Negeri (2013-2015), dan Direktur Kantor Umum Departemen Luar Negeri (2013-2015), dan Asisten Deputi Hubungan Kelembagaan Nasional dan Daerah Sekretariat Negara (2015 -2018).

Kemudian menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Republik Demokratik Rakyat Korea pada tahun 2018 hingga sekarang.

Harta Idra Iskandar senilai Rp7,5 miliar dan sebagian besar kekayaannya berasal dari tanah.

Kekayaan Indra sebesar Rp 7.572.669.312 (Rp 7,5 miliar).

Hal tersebut terlihat dari Laporan Harta Kekayaan Pengurus Nasional (LHKPN) tahun 2022 yang diterbitkan pada 30 Maret 2023.

Sebenarnya harta Indra sebesar Rs 7.973.383.589 (Rs 790 juta), namun karena kewajibannya sebesar Rs 400.714.277 (Rs 400 juta), maka kekayaan bersihnya sebesar Rs 750 juta.

Asetnya sebagian besar berasal dari tanah dan bangunan di Bogor dan Jakarta Selatan.

Total nilai tanah dan bangunan sebesar Rp 6,5 miliar.

Selain itu, Indra juga memiliki mobil merek Jeep Wrangler produksi 2012 senilai Rp 400 juta.

Ia juga memiliki kekayaan berupa aset lancar Rp 225 juta, surat berharga Rp 667 juta, dan uang tunai dan setara kas Rp 180 juta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *