Korban Ledakan di Bogor Ternyata Sang Pemilik Rumah, Saat Ini Belum Bisa Diperiksa Polisi

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Abdi Ryanda Shakti 

MIMBAR.

Benar, (korban) pemilik rumah. Korban mengalami luka bakar di bagian muka dan badan, lengan kirinya dipotong, dan kaki kirinya diamputasi, kata Kasat Reskrim AKP Polresta Bogor. . Teguh Kumara kepada wartawan, Sabtu (15/6/2024).

Saat ini, Teguh mengatakan, pihaknya kesulitan memeriksa korban karena masih mendapat perawatan.

“Saat ini korban masih mendapat perawatan dan masih dalam tahap pemulihan sehingga belum bisa diberikan informasi,” ujarnya.

Teguh mengatakan, pihaknya menunggu informasi dari pihak rumah sakit sebelum memeriksa korban. 

Lebih lanjut, Tegu mengatakan dampak ledakan terjadi pada sebagian rumah Nurwanto. Sebab, rumah Nurvanto letaknya jauh dari pemukiman lain.

“Kami tidak menemukan kerusakan serius di lokasi, hanya bekas ledakan. Namun tidak meluas atau menyebar ke bagian lain bangunan,” ujarnya.

Sebelumnya, ledakan terjadi pada Rabu (12/6/2024), di Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Menurut Kapolsek Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, satu orang terluka dalam insiden ledakan tersebut.

“Dia tidak meninggal, tangan dan kakinya terluka,” kata Rio kepada wartawan, Jumat (14/6/2024).

Ledakan tersebut diyakini disebabkan oleh kalium klorida, kata Rio.

Namun Rio mengatakan, Satgas Anti Teror 88 dan Sat Gegana sedang menyelidiki lebih lanjut masalah tersebut.

“Jadi ada ledakan kalium klorida. Kegunaannya masih didalami Sensus 88 dan dua seksi Gegana,” jelasnya.

“Kenapa saya ikut sensus? Karena saya takut ada kaitannya dengan teroris. Makanya hasilnya belum dipublikasikan,” ujarnya.

Rio mengatakan, pihaknya masih menyelidiki ledakan tersebut. Ia mengatakan, pihaknya akan segera memberikan laporan lengkap atas kejadian tersebut.

“Sudah dicek garis polisinya, ditutup, semua diproses di TKP. Sekarang hasilnya akan kita keluarkan,” ujarnya.

Selain itu, Rio juga mengimbau masyarakat sekitar untuk tidak mengunjungi lokasi tersebut.

“Warga diimbau untuk tidak menghubungi dan berhati-hati,” ujarnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *