Laporan dari Ismoyo dari Tribunnews.com
BERITA TRIBUN.
Diketahui, bus bernomor registrasi AD-7524-OG tersebut mengalami rem blong dan menabrak underpass Siater, Subang serta menabrak kendaraan lain di Desa Palasari.
Sementara itu, bus Trans Putra Fajar mengantarkan siswa SMK Lingga Kenkana asal Depok.
Seluruh korban dievakuasi ke RSUD Subang dan RS Hamori dan mendapat santunan dari Yasa Raharya.
Kecelakaan tersebut menewaskan 11 orang, termasuk 10 penumpang dan 1 pengendara sepeda motor bus wisata Putra Fajar.
Direktur Operasional Jasa Raharja Devi Aryani Suzana mengungkapkan, seluruh korban meninggal dunia telah menerima santunan sebesar Rp50 juta dan telah diserahkan kepada ahli warisnya yang sah.
Sedangkan 36 korban luka bus wisata Putra Fajar yang terdiri dari 35 penumpang dan 1 sepeda motor mendapat jaminan biaya pengobatan maksimal Rp 20 juta yang akan dibayarkan ke rumah sakit tempat korban dirawat.
“Kami turut prihatin dan sedih atas tragedi ini. Kami berharap keluarga yang berduka mendapat kekuatan dan seluruh korban yang dirawat segera pulih seperti semula,” kata Dewey, Senin (13/5/2024).
Santunan yang diberikan Dewey Jasa Raharja merupakan bentuk dasar perlindungan yang mewakili kehadiran negara dalam melindungi korban kecelakaan.
Melalui iuran wajib dan iuran wajib yaitu DPWKP (Dana Wajib Santunan Kecelakaan Penumpang) dan SWDKLLJ (Dana Wajib Sumbangan Kecelakaan Lalu Lintas Jalan).
“Tentunya kami menghimbau kepada seluruh pengguna jalan, khususnya awak angkutan umum, untuk selalu berhati-hati dan menaati peraturan lalu lintas,” imbuhnya.
Setelah Dewey mendapat informasi mengenai kejadian yang sedang terjadi, Jasa Raharya langsung bersinergi dengan Polres Subang dan pemangku kepentingan terkait untuk meninjau lokasi kejadian. Sekeluarga berdoa di makam korban kecelakaan bus wisata di Desa Palasari, Kabupaten Subang usai dimakamkan di TPU Parang Bingung, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). Pada Sabtu (11/5/2024), total 11 orang yakni 10 siswa SMK Lingga Kenkana, Depok, dan satu pengendara sepeda motor tewas tertabrak bus wisata. TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS / IRWAN RISMAWAN)
Jasa Raharja juga segera mendata seluruh korban kecelakaan untuk mempercepat penyerahan santunan.
“Jasa Raharja telah bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam memantau data kecelakaan secara online sehingga kami bisa mendapatkan informasi kecelakaan secepatnya,” jelas Dewey.
“Selanjutnya, kami telah bermitra dengan seluruh fasilitas kesehatan/rumah sakit dengan dukungan Kementerian Kesehatan untuk memastikan pemberian layanan yang lebih cepat,” tutupnya.