KOPRI PB PMII: HMPV Bukan Pandemi Baru, Tetap Waspada

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Belakangan ini muncul kekhawatiran akan munculnya virus baru yang hampir identik dengan COVID-19, yakni Human Metapneumovirus (HMPV).

Sehubungan dengan itu, Divisi Kesehatan KOPRI PB PMII melakukan penelusuran dan wawancara terhadap ahli epidemiologi UI, Drs. Syahrizal Syarif, MPH, Ph.D.

Menurut Dr. Syahrizal, peningkatan kasus influenza termasuk HMPV merupakan hal yang wajar terutama pada musim dingin seperti yang saat ini dialami di China.

“HMPV biasanya menyerang anak-anak dan gejalanya sama dengan pilek seperti batuk, demam, dan nyeri otot,” jelasnya.

Namun demikian, Dr. Syahrizal menegaskan, angka kematian akibat HMPV sangat rendah.

Pencegahan terbaik adalah dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga kebersihan, dan menjaga imunitas tubuh, tambahnya.

Widia Fitri, Ketua Bidang Kesehatan KOPRI PB PMII, meminta masyarakat tetap tenang dan waspada. 

“Mari kita menjaga kesehatan dan lingkungan untuk mencegah penyebaran virus,” ajaknya.

Senada dengan Widia, Ketua KOPRI PB PMII Wulansari AS menekankan pentingnya sinergi antara masyarakat, pemerintah dan tenaga kesehatan dalam menghadapi situasi ini. 

“Khusus bagi mereka yang baru pulang dari luar negeri, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan,” kata Wulansari.

Dwi Putri, S.Psi, Sekretaris Kesehatan KOPRI PB PMII juga menekankan pentingnya kesehatan mental dalam menghadapi situasi seperti ini.

“Jangan panik, tetap tenang dan fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan,” pesan Dwi.

Kesimpulannya, meski HMPV kini menjadi perhatian, namun tidak perlu panik. Dengan menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan, kita dapat mencegah penyebaran virus ini.

Pertahankan gaya hidup Anda

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta masyarakat tidak terlalu panik menyikapi munculnya kasus virus HMPV di Indonesia.

Masyarakat tetap diminta mewaspadai potensi penularan penyakit HMPV. 

Karena Kemenkes juga mengimbau masyarakat tidak terlalu panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap penularannya, khususnya penularan HMPV, kata anggota Divisi Penanggulangan Penyakit Menular Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) ini. dan Presiden. Satgas Covid PB IDI Prof DR Dr Erlina Burhan SpP(K) pada media briefing virtual, Rabu (8/1/2025). 

Ia juga menegaskan, virus HMPV bukanlah penyakit yang baru ditemukan. Virus ini sudah ada sejak tahun 2001 atau 24 tahun yang lalu. 

Beberapa orang dapat tertular dan memiliki kekebalan terhadap infeksi HMPV. 

“Meskipun HMPV mudah menular melalui droplet, semprotan dari saluran pernapasan, dan memiliki gejala mirip flu, namun sebagian besar dapat sembuh dengan sendirinya. Penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus biasanya merupakan penyakit self-limiting disease. Kecuali pada kasus yang parah,” dia menambahkan. 

Namun masyarakat diharapkan tetap waspada, terutama pada kelompok risiko seperti anak-anak, lansia, penderita penyakit komorbid, dan imunitas rendah. 

“Terkait HMPV ini, masyarakat dianjurkan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Hindari kontak dengan pasien atau orang yang memiliki gejala flu. Serta membersihkan benda yang terkontaminasi,” imbuhnya. 

Masyarakat yang mengalami gejala flu atau batuk diminta memakai masker agar tidak menulari orang lain. 

Sedangkan untuk kelompok risiko, Erlina mengimbau agar memakai masker. Apalagi jika Anda berada di tengah keramaian, bekerja atau bepergian. 

Jalani pola hidup sehat, seperti mencuci tangan pakai sabun, menutup mulut dan hidung dengan siku ditekuk. 

Anda juga bisa menutup mulut dan mulut Anda dengan tisu atau masker.

Hindari juga menyentuh wajah, karena mulut, hidung, dan mata merupakan pintu masuk virus. Bersihkan benda atau permukaan atau alat yang sering digunakan, seperti meja, gagang pintu, keyboard komputer, dan sebagainya, jelasnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *