TRIBUNNEWS.COM – Peledakan whistleblower Hizbullah pada Selasa (17/9/2024) memicu perdebatan tentang asal usul dan kegunaannya.
Pemerintah Lebanon menuduh Israel merencanakan ledakan pelapor Hizbullah yang menewaskan sembilan orang.
Setelah serangan itu, muncul pertanyaan tentang bagaimana perangkat itu meledak.
Dalam foto yang beredar di jejaring sosial, terlihat 3 model pager yang digunakan Hizbullah.
Ketiga model pager ini telah mendapatkan banyak perhatian.
Salah satu dari tiga model tersebut adalah perangkat Motorola.
Motorola adalah perusahaan yang berbasis di Amerika.
Anadolu melaporkan Motorola telah memproduksi ponsel dan perangkat komunikasi sejak awal tahun 1900-an.
Namun, citra pager merek Motorola belum dapat dikonfirmasi.
Kemudian transmisi lain memiliki pager dari lini Motorola Teletrim, meskipun ditampilkan sebagai unit yang tidak rusak.
Perangkat kedua adalah Gold Apollo Rugged Pager AR924.
Perangkat Apollo Gold diproduksi di Taiwan dan kemudian dijual di Hong Kong oleh Apollo Systems HK.
Pager Gold Apollo Rugged Pager AR 924 menunjukkan citra buruk di media sosial.
Merek pager ini memiliki sistem komunikasi dan sinyal suara untuk berbagai industri di seluruh dunia, termasuk layanan kesehatan digital dan fasilitas keperawatan.
Sekadar informasi, ketiga perusahaan perangkat ini telah lama berhenti menjual model ini.
Sekarang mereka tidak membuat pager itu karena ponsel dan internet.
Namun dalam kondisi bekas, pager tersebut masih dijual. Mossad diduga menyabotase pager Hizbullah.
Sky News Arabia memberitakan, badan intelijen Israel Mossad diduga menjadi dalang ledakan pager Hizbullah pada Selasa (17/09/2024).
Media tersebut, mengutip sumber khusus, menyebutkan bahwa Mossad memasang bahan peledak pentaerythritol tetranitrate (PETN) ke dalam baterai pager, yang kemudian meledak.
Tak hanya itu, ia melaporkan bahwa Mossad sengaja menyabotase komunikasi dengan Hizbullah.
“Mossad bisa saja mencegat peralatan komunikasi Hizbullah sebelum dikirim ke kelompok tersebut,” kata seorang sumber kepada Sky News Arabia.
Diduga badan intelijen Israel meledakkan pager tersebut dengan meningkatkan suhu baterai.
FYI, ratusan pelapor yang tergabung dalam kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon meledakkan secara serentak di seluruh Lebanon.
Ledakan terjadi sekitar pukul 16.45 waktu setempat.
Menurut Al Jazeera, ledakan tersebut berlangsung sekitar satu jam.
Pager yang terlibat dalam ledakan tersebut adalah bagian dari pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh kelompok tersebut yang tampaknya dikompromikan oleh eksportir.
Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang sering digunakan sebelum telepon seluler tersebar luas.
Perangkat menampilkan pesan teks singkat kepada pengguna, yang dikirimkan ke telepon oleh operator pusat.
Hizbullah menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas insiden ini.
Kelompok Lebanon telah menjanjikan pembalasan yang wajar terhadap Israel.
Di sisi lain, Israel belum mengeluarkan pernyataan apapun terkait ledakan ini.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel lain terkait Hizbullah dan Israel