Kontes Pantun, Tanjidor hingga Palang Pintu Jadi Daya Tarik Wisata Berbasis Budaya Betawi

Reporter Tribune.com Eko Sutriyanto melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menperekraf/Kabarekraf) Menteri Sandiaga Uno mengatakan wisata budaya Betawi bisa dijadikan sebagai pelestarian budaya Betawi.

Nantinya wisatawan yang datang ke Jakarta bisa merasakan dan mempelajari budaya Betawi

“Pariwisata budaya yang berbasis pada keunikan tradisi dan kearifan lokal merupakan salah satu sektor pariwisata Indonesia yang menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara,” kata Sandiaga dalam acara Mission to Meet 2024: Special Places Setu Pantun Nusantara Global di Babkan Betawi, pekan lalu Kampung Budaya di Jakarta Selatan, Shringseng Sawa

Berbagai kegiatan antara lain talkshow, display produk UMKM, lomba pantun, pemberian gelar kehormatan kepada tokoh Betawi, serta pertunjukan seni budaya Betawi digalakkan.

Sandiaga Uno mengatakan budaya Betawi seperti masakan Betawi, lomba pantun, tanjider, door station, gambang kromang, penak silat, lawak Betawi, baju adat Pangsi dan pertunjukan lainnya dapat disuguhkan kepada wisatawan sebagai daya tarik wisata yang unik.

“Kita tahu pantun telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO pada tahun 2020. Tradisi lisan masyarakat Malaysia, termasuk pantun Betawi, harus dilestarikan untuk generasi muda dan dipromosikan ke seluruh dunia.”

Sandiaga mengatakan terselenggaranya acara ini merupakan pujian dan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memajukan pariwisata Jakarta, melindungi warisan budaya Bentwi berupa ponton, menggairahkan perekonomian masyarakat dan upaya khusus pemerintah. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat

Acara tersebut juga menampilkan talkshow bertajuk “Panthan Nusantara Global” yang dibawakan oleh Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin; Inspektur Kebudayaan Malaysia Siamsuddin Ch. berat Ketua Umum Dewan Kebudayaan Adat Indonesia (MABMI) dan Masyarakat Adat dan Adat Betawi (MANTAB) DKI Jakarta, HBM T Benyamin.

Raja Pantun Betawi, H. Zahruddin; Nur Ali, Ketua Umum DPP Betawi; Ketua Umum Forum Rempug Betawi K. Lutfi Hakim; dan Bai Hari Himavan, pemimpin redaksi majalah Venue

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga mendapat gelar kehormatan “Babu Dedengkot Betawi: Babu Sandi” dari Uno Mabmi dan Mantab.

Gelar tersebut merupakan penghormatan masyarakat Betawi kepada Babu Sandi yang turut aktif dan aktif dalam pelestarian dan perlindungan warisan budaya yang belum diakui UNESCO pada tahun 2020. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *