Dilansir reporter TribuneNews24.com Md Endrapta Pramudhiaz.
TribuneNews.com, Jakarta – Indonesia diperkirakan masih kekurangan gula untuk dikonsumsi. Hal ini terlihat dari perkiraan neraca pangan Badan Pangan Nasional (BAPANAS).
Prakiraan neraca pangan Bapanas memperkirakan produksi gula Indonesia sebesar 2,384 juta ton.
Sementara itu, kebutuhan konsumsi gula Indonesia per tahun sekitar 2,933 juta ton, atau masih sekitar 549 ribu ton.
Ketua Bapanas Arif Prasetto Adi tidak memungkiri industri gula Tanah Air menghadapi banyak tantangan.
Arif seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu (26/6/2024), “Peningkatan produksi, perbaikan varietas tebu, penguatan penelitian produktivitas tebu, dan recovery rate gula, misalnya, merupakan banyak tantangan yang perlu diatasi.”
Pada pertemuan ‘Aliansi Gula ASEAN (ASA) ke-6’ yang diselenggarakan di Jakarta, ASA dan Asosiasi Gula Indonesia (AGI) diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam memberikan saran dan rekomendasi kepada pemerintah.
Ia yakin AGI dan ASA dapat mengatasi tantangan-tantangan ini secara efektif dan memimpin industri gula menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.
Arif mendorong petani tebu dan pabrik gula untuk konsisten menerapkan prinsip-prinsip ESG.
“Industri gula harus berakselerasi dan berkontribusi terhadap keberlanjutan bagi generasi mendatang sesegera mungkin,” kata Ketua ID Food.