Konsumen Menyadari Etika Merek dan Praktik Kerkelanjutan Produk Kecantikan

Laporan dari reporter Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fokus pada kecantikan kini menjadi tren baru yang mengacu pada konsep kecantikan yang memperhatikan lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. 

Konsep ini mencakup evaluasi bahan baku, proses produksi, pengemasan, distribusi, penggunaan produk, dan penggunaan produk dengan tujuan menciptakan produk dan proses yang berkaitan dengan lingkungan dan keberlanjutan secara keseluruhan.

Sebuah penelitian di Inggris menyebutkan, lebih dari 40 persen wanita bersedia membayar lebih untuk suatu produk jika kemasannya ramah lingkungan.

“Konsumen saat ini mengedepankan praktik etis dan berkelanjutan ketika membeli produk dan seringkali tidak membeli dari merek yang tidak menganut nilai-nilai tersebut,” kata Juanita Soerakoesoemah, Direktur Eksekutif PT Pamerindo Indonesia yang hampir membuka Cosmobeauté Indonesia di JCC Senayan Jakarta, Kamis . (10/10/2024).

Berdasarkan pernyataannya, perkebunan kecantikan besar mulai berubah secara perlahan seiring dengan meningkatnya permintaan akan produk berkelanjutan.

“Merek kecantikan mulai menyadari kekayaan dan peluang sosial yang berasal dari keberlanjutan,” katanya. 

Ia mengatakan, sesuai dengan kampanye Sustainability in Beauty, Cosmobeauté Indonesia tahun ini para atlet kecantikan tidak hanya fokus mencari keuntungan, namun lebih dari memikirkan dampak terhadap lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.

Oleh karena itu, tema yang dipilih pada tahun ini adalah Sustainable Solutions for a Greener Beauty Industry, ujarnya.

Juanita mengatakan kelompoknya akan fokus pada pentingnya keberlanjutan dan inovasi untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.

“Melalui berbagai acara, konferensi, dan kolaborasi dengan mitra, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong perubahan positif dalam industri kecantikan,” jelas Juanita.

Selama 17 tahun, Cosmobeauté Indonesia telah menjadi pusat pertumbuhan kecantikan Indonesia.

Selama setahun terakhir, hampir 15.000 pengunjung bisnis dari 32 negara dari berbagai sektor industri kecantikan, termasuk pelaku bisnis industri kecantikan, profesional, bisnis kecantikan, dan konsumen, menunjukkan minat yang tinggi terhadap perkembangan industri kecantikan di Indonesia.

Tahun ini bertambah menjadi 380 peserta dengan 1.200 merek asal China, Paris, Hongkong, India, india, Italia, Jepang, Korea, Malaysia, Pakistan, Singapura, Taiwan, Thailand, Turki, Inggris, dan Amerika.

“Selain mencatat jumlah pengunjung bisnis yang tinggi, Cosmobeauté Indonesia 2023 juga berhasil menjaring joint venture, peningkatan investasi dan program yang baik,” ujarnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *