Kongres Mahasiswa dan Pemuda Indonesia akan Terus Kawal Isu-isu Kerakyatan

Laporan reporter Tribunnews.com Erik Sinaga 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kongres Mahasiswa dan Pemuda Indonesia (KMPI) tak menghentikan gerakan tersebut meski mendapat reaksi keras.

Juru Bicara KMPI Shandi Marta Praja menjelaskan, pihaknya bertindak atas dasar solidaritas mahasiswa daerah yang mengutarakan permasalahan di daerahnya masing-masing. Jadi, menurutnya, tidak ada yang bisa menghentikan gerakan mahasiswa, bahkan pihak berwenang pun tidak bisa. 

“Teman-teman daerah datang ke sini (Jakarta) membawa ide dan menyampaikan bahwa kondisi di daerahnya sangat dieksploitasi. rencana,” kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang itu usai jumpa pers, Rabu (10 September 2024) di Jakarta. 

Shandi mengatakan, tindakan represif yang dilakukan polisi tidak membuat gerakan mahasiswa terpuruk.

Pasalnya, perwakilan mahasiswa yang datang dari berbagai tempat fokus pada topik populer. 

“Lindungi kepentingan masyarakat dengan ketat,” kata Shandi. 

Ia juga mengatakan, Jokowi menghadiri praktik KKN yang menunjukkan kegagalan pemerintah pusat. 

Pertama, nepotisme. Banyak pihak yang dirugikan atas langkah politik dan kebijakan Jokowi hingga saat ini, jelas Shandi. 

Kondisi ini menjadi dasar kuat bagi KMPI untuk menuntut penangkapan Jokowi untuk menghadapi proses tersebut. 

“Kita bicara kedaulatan. Setelah banyak penderitaan dan banyak kemiskinan, presiden biarkan begitu saja? Tegakkan hukum untuk mengadili Jokowi,” pungkas Shandi.

Diketahui, berbagai mahasiswa kampus perwakilan Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan NTT turut hadir dalam KMPI di Universitas UNJ pada Senin, 7 Oktober 2024. 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *