TRIBUNNEWS.COM – Aktor Nonong mengklarifikasi situasi Yati Basic usai dihina Gus Moftah yang videonya kini menuai pujian.
Tampaknya Nonong sudah lama menyadari dampak negatif yang ditimbulkan Yati Besek.
Sebagai pemuda yang menghormati orang yang lebih tua, Nonong menanyakan kondisi Yati Pesek melalui telepon pasca kecelakaan.
Meski tak berkata apa-apa saat Moftah menghinanya, tampaknya Yati Basic merasakan perasaan tersebut hingga ia menangis sendirian di kamarnya.
Nonong tak menyangka Yati Bisek kesakitan selama ini.
Nampaknya Mba Yati sepanjang waktu diikat dan dikurung di dalam serta menangis di kamarnya sendiri, kata Nonong, Official YouTube TRANS TV, Aso Senin (12/10/2024).
Nonong mengatakan Yatti Bishek bingung kenapa Muftah melakukan hal tersebut padanya.
“(Yati Basic bilang): Kenapa kamu sebutkan namanya, padahal saya tidak dibayar untuk datang,” kata Nonong.
“Dia datang mencarimu,” katanya.
Ia mengatakan, setelah banyak menonton video pidato Joss Muftah yang meresahkan, Yati Basic ternyata yang paling parah.
“Karena tujuannya untuk menghadapi Gus Muftah yang dikenal sebagai tokoh agama.”
Dia berkata: “Jika kita memikirkannya, video MBC bahkan lebih buruk.” Nonong mengungkapkan, dirinya menghubungi Yati Bisek setelah Gus Muftah menghinanya
Awalnya, Nonong mengaku menghubungi Jati Pesic usai dihina Moftah.
Nonong sendiri sudah lama mengetahui video Moftah yang menghina Yati Pesek.
Bahkan, Nonong mengaku sempat menanyakan langsung kepada Jati Bisek.
Nonong pun khawatir saat melihat Muftah melontarkan kata-kata tidak pantas kepada Yati Bisek di depan orang banyak.
“(Mbak Yati) tidak cerita ke saya. Saya sudah mendengarnya bertahun-tahun yang lalu,” kata Nonong.
Lanjutnya: “Saya khawatir, saya telepon Mbak Yati.”
Namun saat itu Jati Pesek berusaha tegar.
Sedangkan Nonong hanya meminta agar tidak melakukan hal besar-besaran.
“(Mbak Yati bilang) ‘Biarkan saja’. Rasanya dia ngomongnya memaksa. Mbak Yati cuma bilang: ‘Biarkan saja.’
Menurut Nonong, humor juga tidak mudah.
Nonong menjelaskan, tujuan komedi adalah membuat orang tertawa, bukan mempermalukan siapa pun.
“Sebenarnya tidak mudah untuk melewati hal itu,” katanya. “Mungkin itu maksud dari lelucon tersebut, tapi itu tidak mudah.”
(Tribunnews.com/Indah Aprilin)