Kondisi Wanita yang Dianiaya dan Dilecehkan di Pluit Jakarta Utara, Korban Dituding Pelakor

Tribunnews.com-wanita di Penjaringan dari ER (40), korban penganiayaan dan pelecehan Minggu (40), telah menjadi korban penganiayaan dan pelecehan. 

Hingga lima orang yang masih keluarga dicurigai, dan salah satunya masih di bawah umur.

Awalnya, ibu dengan K (42) mengundang empat anak untuk memaksa korban dan membawanya ke daerah Pluit Penjaringan.

Di sana, korban dipecat sampai celana dibebaskan.

Warga telah mendaftarkan penganiayaan dan telah menjadi virus media sosial.

Fandi Nur Hidayat, direktur RW Kamtibnas setempat, mengatakan korban pergi untuk menutupi wajah dan menutupi wajah.

“Asphalt sudah ditutupi dengan darah. Darahnya masih tersebar,” katanya.

Darah yang terlihat berasal dari kuil, tangan, dan kaki korban.

AKP Lukman Wackasat Rescrimrit Polisi Jakkarti Utara mengatakan korban trauma setelah terputus di depan umum.

“Dalam video itu, itu dijatuhkan oleh rok atau celana, tetapi tidak telanjang. Dan wajahnya cukup terluka dan memar,” jelasnya.

Korban masih di rumah sakit.

“Post Mortem tidak datang dari Rumah Sakit Atmajaya,” jelasnya.

AKP Lukman curiga bahwa satu orang masih dipahami.

“Semua orang (dicurigai) dipanggil lima orang. Hanya satu tersangka yang masih menjadi ayahnya, masih seorang anak, masih berhenti di sekolah menengah,” jelasnya pada hari Selasa (1.7.2024).

ER dituduh hubungan dengan suami K, yang juga ayah dari tersangka.

“Serangan itu, yang duduk dalam kejadian ini, mengaku menipu tersangka suaminya,” jelasnya.

Para peneliti terus menyelidiki tuduhan kurangnya korban.

“Faktanya, itu belum diketahui, dan suaminya harus menjelaskan istrinya atau tersangka.”

Ari Muhayar, kepala RW setempat, mengatakan pelaku adalah keluarga ibu, anak laki -laki dan anak perempuan yang masih di bawah umur.

“Pelakunya adalah beberapa orang. Itu berarti satu atau dua orang sedikit.”

Dia menerima laporan dari Departemen Keamanan untuk penganiayaan bahwa korban dilecehkan.

Korban adalah imigran dan menyewa rumah mereka.

“Menurut korban terakhir, jika Anda mengatakan bahwa tulang Anda patah di bawah kuil, kuil itu rusak. Ya, jika Anda melihat gambar itu.

Beberapa artikel diterbitkan di tribunjakarta.com, judul keluarga yang ditangkap. Raungan dan wanita telanjang masih di sekolah menengah karena mereka berada di tengah jalan Pluit.

(Tribunnews.com/mohay) (pengadilan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *