Dilansir reporter Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Almarhum Fahmi Idris dikenal tetangganya sebagai sosok yang terbuka dan ramah, meski ia tinggal di sebuah rumah di Jalan Mampang Prapatan IV No. 20, Mampang Prapatan Tegal Parang, Jakarta Selatan.
Nama politisi Partai Golkar itu terungkap ke publik menyusul tewasnya Brigadir Polisi Manado Ridal Ali Tomi (RAT) pada Kamis (25 April 2024).
Fahmi Idris disebut-sebut oleh sejumlah tetangganya sebagai mantan pemilik rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya Brigjen RAT.
Namun rumah yang sebelumnya ditempati Fahmi Idris kini ditempati oleh pria bernama Indra Pratama alias pengusaha.
Berdasarkan informasi dari seorang tetangga yang sedang berbisnis di lokasi kejadian, Fahmi Idris dikenal ramah terhadap orang-orang meski ia masih hidup.
Ia bahkan menyebut pintu gerbang Fahmi Idris kerap dibiarkan terbuka.
“Beliau (Fahmi Idris) orangnya ramah banget sama masyarakat di sini. Pintunya nggak pernah ditutup,” kata seorang tetangga kepada Tribunnews.com di lokasi kejadian, Senin (29/4/2024).
Berbeda dengan warga Indra Pratama saat ini.
Menurut tetangganya, dia bahkan tidak mengetahui bahwa orang-orang yang tinggal di rumah lama Fahmi Idris semuanya adalah pengusaha besar.
Dia mengatakan alasannya karena penghuni rumah tersebut tidak akur dengan orang-orang di sekitarnya.
“Bukan hanya pemiliknya saja, warga lainnya juga tidak tahu,” ujarnya.
Selain itu, gerbang rumah berwarna coklat selalu ditutup setelah Indra Pratama tinggal di sana.
Ia mengatakan, situasi ini terjadi bahkan sebelum Brigadir RAT diduga bunuh diri.
“Iya, syaratnya selalu begini: Tutup pintunya,” ujarnya.
Sementara dari pantauan Tribunnews.com, rumahnya terlihat sangat tertutup.
Pemilik rumah, Indra Pratama, sudah tidak terlihat sejak wawancara terakhirnya dengan awak media, Sabtu (27 April 2024).
Bahkan nyaris tak terlihat di sela-sela pagar rumah Indra, dan hanya terlihat beberapa pria berkemeja putih yang berjaga di halaman.
Bahkan ketika wartawan mencoba meminta informasi tentang kematian Brigadir RAT, mereka tidak menghiraukannya.
Sebelumnya, Kamis (25/4/2024) lalu, seorang anggota polisi dari Satlantas Polres Manado, Sulawesi Utara, ditemukan tewas akibat luka tembak di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegalparang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Saat ditemukan, korban sedang duduk di kursi kanan pengemudi mobil Toyota Alphard B 1544 QH yang diduga milik kerabatnya.
Tubuhnya terjatuh ke kiri dan dia masih memakai sabuk pengaman.
Mobil ini milik kerabat yang tinggal di alamat TKP (tempat kejadian perkara), kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Ade Rahmat Idnal saat dikonfirmasi, Jumat (26 April 2024).
Ade mengatakan Brigjen RAT sedang berlibur di Jakarta.
Menurut dia, korban pergi berlibur ke Jakarta untuk mengunjungi rumah kerabatnya.
(Korban sedang berada di Jakarta) dan sedang berlibur mengunjungi kerabatnya,” ujarnya.
Kanit Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menjelaskan, ditemukan luka tembak di kepala komandan brigade RAT.
Korban ditemukan mengalami luka di bagian kepala, pelipis kanan, dan pelipis kiri, kata Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (26 April 2024).
Dalam pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga menemukan bekas luka tembak di bagian kepala mobil yang sebelumnya digunakan RAT.
Berdasarkan temuan tersebut dan hasil olah TKP, polisi memperkirakan korban melakukan bunuh diri.
Dia kemudian menyimpulkan: “Saat ini, kami dapat menyimpulkan bahwa orang tersebut melakukan bunuh diri.”
Polisi juga menemukan senjata jenis HS 9 mm.