TRIBUNNEWS.COM – Soraya Haque mengungkap kondisi Ikang Fawzi dan anak-anaknya sepeninggal adiknya, Marissa Haque.
Rasa sedih masih menyelimuti keluarga penyanyi Ikang Fauzi setelah artis sekaligus politikus Marissa Haque meninggal mendadak pada Rabu dini hari (10 Februari 2024).
Kini, kondisi Ikang Fawzi dan anak-anaknya usai ditelantarkan Marissa Haque diungkap Soraya Haque.
Soraya Haque mengatakan, kondisi Ikang Fawzi dan kedua putrinya sudah mulai stabil dibandingkan sebelumnya.
Kondisi Ikang dan anak-anaknya sudah mulai stabil, kata Soraya seperti dikutip di YouTube Intense Investor, Jumat (10 April 2024).
Menurut Soraya, kakak iparnya itu harus mulai membiasakan diri dengan ketidakhadiran istrinya.
Ia mengatakan, hidup harus tetap berjalan meski ada masalah yang menghadang.
“Kamu harus membiasakan diri tidak memiliki istri atau ibu di rumah ini.”
“Karena bagiku, hidup harus terus berjalan.”
“Apa pun yang terjadi, kita kalah karena sudah menjadi kewajiban kita untuk hidup di dunia ini, untuk terus bisa mengisinya dengan sesuatu yang baik,” kata Soraya.
Soraya pun mengaku kini mulai menata ulang pasca kehilangan sang kakak.
Artis berusia 59 tahun itu pun merasa lebih tenang dibandingkan saat pertama kali mengetahui kematian Marissa.
“Pada hari kedua saya bisa mengatur diri saya dengan baik.”
“Saya sudah kembali normal, tidak syok seperti kemarin,” jelasnya. Isabella Fawzi mengungkap firasat sebelum ibunya Marissa Haque meninggal
Putri pertama Marissa Haque dan Ikang Fawzi, Isabella Fawzi mengaku mendapat firasat sebelum ibunya meninggal.
Isabella mengatakan dia merasa sakit beberapa hari sebelum ibunya meninggal.
“Mungkin sebelum ibuku pulang, akhir-akhir ini dia merasa sedikit tidak nyaman,” kata Isabella. Isabella Fawzi mengaku mendapat firasat sebelum ibunya, Marissa Haque meninggal. (Berita Investigasi Mendalam/Kolase YouTube)
Namun Isabella sendiri tidak menyadari bahwa emosinya merupakan pertanda ibunya akan segera meninggal.
Sementara itu, perasaannya sebenarnya ia anggap biasa saja karena sedang menstruasi.
“Tapi di luar dugaan ternyata perasaan itu karena ibuku akan segera meninggal.”
“Saya tidak berpikir sejauh itu, saya malah berpikir mungkin karena saya ingin menstruasi, wanita sudah terbiasa menstruasi ketika moodnya sedang rusak,” jelasnya.
Saat kecil, Isabella tidak menyangka ibunya akan meninggal.
Selain itu, dia juga tidak ingin kehilangan ibunya.
“Tapi aku tidak menyangka itu menjadi pertanda sebelum ibuku meninggal. Aku merasakannya.”
“Tapi dimanapun kita berada, kita tidak ingin ditelantarkan oleh orang tua kita, bukan?”
(Tribunnews.com/Ifan)