Diposting oleh Koresponden Tribunnews.com Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Pembangunan masjid di Jepang sedang naik daun. Besarnya pembangunan masjid disebabkan oleh semakin meluasnya komunitas Muslim, seperti meningkatnya praktik tenaga kerja, khususnya dari Indonesia, yang datang ke Jepang.
“Umat Islam mencari bantuan dari tetangga dan orang-orang terkenal di negaranya dan menggunakan media sosial (SNS) untuk mengumpulkan uang,” jelas sumber organisasi Tribunnews.com, Senin (10/6/2024).
“Ayo bantu teman-teman kita di Jepang!” Seru Selebriti Tanah Air Ray Mshadow (25) yang disebut sebagai muslim yang taat, dalam sebuah video Instagram.
Hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengedepankan dukungan sebagai kewajiban umat Islam dan menjadi landasan kesatuan gotong royong.
Penerima donasi merupakan korporasi Yokohama, suatu badan hukum umum yang beranggotakan warga negara Indonesia yang berdomisili di kota Yokohama. Masjid Tokyo Tower yang mampu menampung 50 orang dengan empat AC ini diperuntukkan bagi atlet Indonesia yang akan mengikuti Olimpiade 2020 bersama tim muslim lainnya. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)
Pada November 2024, rencananya akan dibangun gereja tiga lantai dengan luas 650 meter persegi yang mampu menampung sekitar 600 orang.
Bagi umat Islam, memberi adalah ritual keutamaan agama.
Itulah sebabnya dukungan terhadap komunitas Muslim di wilayah Palestina di Gaza lebih besar.
Melalui kerja sama para selebriti Indonesia, Yokohama Foundation berhasil mengumpulkan sekitar 70 juta yen hanya dalam waktu tiga bulan sejak akhir tahun 2023.
Pendiri organisasi tersebut datang ke Jepang pada tahun 2009 sebagai asisten medis berdasarkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi (EPA) dan berencana untuk terus tinggal di Jepang selama era Islam.
“Stres melahirkan adalah kekuatan membangun masjid.”
Masjid ini akan memiliki kecerdikan tersendiri, seperti berencana membuat taman bermain yang langka untuk anak-anak.
“Saya berharap dengan dibuatnya tempat kenang-kenangan untuk anak-anak dapat membantu menguatkan keimanan mereka,” ujarnya. Masjid Camii di Tokyo yang menjadi tempat pernikahan Syahrini dan Reino Barack. Di sebelah kiri foto adalah tampilan interior masjid, dan tampilan eksterior Masjid Tokyo Camii (KORESPONDEN TRIBUNNEWS.COM/Richard Susilo) Lebih dari 270.000 Muslim di Jepang
Hirofumi Soda, seorang profesor di Universitas Waseda yang mengetahui tentang Muslim di Jepang, memperkirakan akan ada lebih dari 270.000 Muslim di Jepang pada Desember 2023.
Jumlah masjid diperkirakan bertambah dari empat pada awal tahun 1980-an menjadi 133 masjid pada April 2024.
Tokyo Camii, salah satu masjid terbesar di Jepang, yang terletak di distrik Shibuya Tokyo, telah menginspirasi upaya untuk membangun masjid lain.
Pada hari Jumat, ketika banyak umat Islam yang datang untuk salat Jumat, mushola menjadi tempat serunya makan bagi saudara-saudaranya.
Pada Mei – Juni 2024, umat Islam yang ingin membangun masjid di Tokyo dan Prefektur Saitama dijadwalkan akan meneleponnya.
Shimoyama, juru bicara Tokyo Camii berusia 75 tahun, mengindikasikan bahwa “gelombang besar” ekspansi komunitas Muslim, termasuk kebangkitan pekerja Indonesia, akan datang.
Ia berharap “jumlah masjid yang dibuka untuk umum akan meningkat dan komunitas Muslim dan Jepang akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya mereka.”
Sementara itu bagi UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang ingin berpameran di Tokyo dapat bergabung di grup WhatsApp Japan Lovers secara gratis melalui email: [email protected] Subject: WAG Japan Lovers. Masukkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp Anda.