Laporan Jurnalis Tribunnews.com Reinas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kompolnas) memastikan tidak ada tembakan peringatan saat tim patroli perintis presisi membubarkan remaja yang berkelahi di dasar Sungai Bekasi.
Informasi itu didapat Anggota Kompolnas Poengki Indarti usai dilakukan pengintaian di Polres Bekasi Kota.
Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan, tidak ada tembakan atau tembakan peringatan yang dilakukan, kata Poengki kepada wartawan, Kamis (26 September 2024).
Poengki menambahkan, pihaknya mendukung polisi untuk terus melakukan patroli rutin guna mencegah tawuran dan kejahatan jalanan.
Dalam tugasnya, polisi harus menjadi pengayom dan pengayom masyarakat.
Bahkan, kami berharap para orang tua atau wali yang bertanggung jawab dalam mengasuh anak, benar-benar memastikan keamanan di rumah dari malam hingga pagi hari, agar anak tidak menjadi korban kejahatan atau penjahat, ujarnya. .
Sebelumnya, Yanti (46 tahun), kakak perempuan jenazah Ahmad Davi (16 tahun), yang ditemukan di Kali Bekasi, mengatakan, ada tembakan saat pembubaran.
Cerita itu diketahui Yanti dari sepupunya Davi R (16) yang pergi bersama pada Jumat (20/9/2024) sekitar pukul 21.00 WIB.
R. juga ditangkap oleh sekelompok patroli perintis presisi, namun dibebaskan dengan syarat ia memberi tahu
“Cerita R bilang ada polisi di sana dan ada satu tembakan, begitulah kejadiannya. Mungkin mereka takut lalu terjun ke air sungai,” kata Yanti saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Senin (23/). . 9/2024).
R., sepupu korban, Ahmad Dafi, berhasil menyelamatkan diri dengan cara terjun ke sungai.
Sementara itu, Davi tak bisa lepas.
Pernyataan R. menyatakan bahwa ia memandang Davi sebagai manusia “liar” yang tidak bisa berenang.
“Karena jauh sekali, kami tidak bisa menolong. Dia tidak tenggelam karena pendek,” tambah Yanti.